29
3.7. Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif dan merupakan data sekunder yang informasinya diperoleh secara tidak langsung dari
perusahaan. Metode pengumpulan data dilakukan dengan metode dokumentasi, yaitu metode mengumpulkan data sekunder yang berasal dari laporan keuangan
perusahaan dan informasi lain yang berkaitan dengan penelitian. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dengan cara mengunduh data -data yang
diperlukan dari www.idx.co.id.
3.8. Teknik Analisis Data
Dalam melakukan analisis data digunakan metode deskriptif kuantitatif, yaitu dengan mengumpulkan, mengolah dan menginterpretasikan hasil yang
diperoleh. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis statistik, yaitu uji asumsi klasik, pengujian hipotesis, analisis regresi berganda dan
analisis regresi dengan variabel moderator.
3.8.1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif berfungsi sebagai penganalisis data dengan menggambarkan sampel data yang telah dikumpulkan. Penelitian ini
menjabarkan jumlah data, rata-rata, nilai minimum dan maksimum serta standar deviasi.
3.8.2. Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan pengujian hipotesis dan uji analisis regresi linear berganda, maka hal yang pertama dilakukan adalah uji asumsi
klasik, yang bertujuan untuk mendapatkan nilai estimasi yang diperoleh
Universitas Sumatera Utara
30 bersifat BLUE Best, Linear, Unbiased, and Estimator, yang artinya nilai
estimator yang terbaik, estimator yang linear, dan estimator yang tidak bias, maka data-data yang digunakan dalam analisis regresi terlebih dahulu
akan diuji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi.
3.8.2.1. Uji Normalitas
Uji ini digunakan untuk proses awal di dalam metode pemilihan analisis data. Jika data normal, gunakan statistik parametrik, dan jika data
tidak normal, gunakan statistik nonparametrik atau lakukan treatment agar data normal.
Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah dalam model regresi, variabel terikat, variabel bebas mempunyai distribusi
normal atau tidak. Untuk melihat normalitas dapat dilakukan dengan melihat histogram atau pola distribusi data normal. Apabila data tersebar
di area garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau garis histogramnya menunjukkan pola berdistribusi normal menyerupai
lonceng, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
3.8.2.2. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi diantara variabel independen. Korelasi
antar variabel independen yang satu dengan yang lainnya disebut dengan multikolinieritas. Ada tidaknya multikolinieritas dapat dideteksi dengan
melihat nilai tolerance dan variance inflation factor VIF, serta dengan
Universitas Sumatera Utara
31 menganalisis matriks korelasi variabel-variabel independen. Nilai cut off
yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah jika nilai tolerance 0,1 atau sama dengan nilai VIF10, maka model
dapat dikatakan terbebas dari multikolinearitas.
3.8.2.3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain Erlina, 2011:106. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedasitas. Metode yang dapat dipakai untuk
mendeteksi gejala heterokedasitas antara lain: metode grafik, park glejser, rank spearman dan barlett.
Dalam penelitian ini metode yang digunakan untuk mendeteksi gejala heteroskedasitas dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi
variabel terikat ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya heteroskedasitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya
pola tertentu pada grafik scatterplot antara ZPRED dan SRESID dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual Y
prediksi – Y sesungguhnya yang terletak di Studentized ketentuan
tersebut adalah sebagai berikut: 1 Jika ada titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur maka
mengidentifikasikan telah terjadi heterokedasitas. 2 Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan
dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedasitas.
Universitas Sumatera Utara
32
3.8.2.4. Uji Autokorelasi
Autokorelasi merupakan korelasi antara anggota observasi yang disusun menurut waktu atau tempat. Model regresi yang baik seharusnya
tidak terjadi autokorelasi. Metode pengujian menggunakana uji Durbin Watson DW test. Model regresi dikatakan tidak terdapat autokorelasi
apabila nilai Durbin Watson berkisar 1,55 sampai 2,46 untuk n15. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari
autokorelasi. Kriteria pengujian dengan hipotesis tidak ada autokorelasi adalah sebagai berikut, Menurut Santoso kriteria autokorelasi ada 3, yaitu:
Nilai D-W di bawah -2 berarti diindikasikan ada autokorelasi positif.
Nilai D-W di antara -2 sampai 2 berarti diindikasikan tidak ada autokorelasi.
Nilai D-W di atas 2 berarti diindikasikan ada autokorelasi negatif.
3.8.3. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi berganda dalam penelitian ini digunakan untuk menyatakan hubungan fungsional antara variabel independen dan variabel dependen. Adapun
bentuk model regresi yang digunakan sebagai dasar adalah bentuk fungsi linear yakni:
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ e dimana:
a = Konstanta Y = Pengungkapan CSR
X1 = Profitabilitas X2 = Ukuran Perusahaan
b
1..
b
2..
= koefisien regresi masing-masing variabel independen e = faktor penggangu
Universitas Sumatera Utara
33
3.8.4. Uji Hipotesis 3.8.4.1. Uji Parsial Uji-t
Uji t merupakan uji signifikan pengaruh setiap variabel antara variabel independen terhadap variabel dependen. Dengan demikian, melalui uji t akan
diketahui bagaimana pengaruh variabel independen secara parsial. 1. Jika
–t
tabel
≤ t
hitung
≤ t
tabel
maka H diterima yang artinya tidak ada pengaruh
antara variabel bebas dengan variabel terikat. 2. Jika
–t
tabel
– t
hitung
atau t
tabel
t
hitung
maka H ditolak yang artinya ada
pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat.
3.8.4.2. Uji Simultan Uji F
Uji F adalah menguji variabel independen secara bersama terhadap variabel dependen. Uji F digunakan untuk menguji hipotesis penelitian, yang
ditempuh melalui dua pendekatan, yaitu: membandingkan angka F hitung dengan F tabel.
1. Jika Fhitung ≤ Ftabel, maka Ho di terima,
2. Jika Fhitung ≥ Ftabel, maka Ho ditolak.
Atau bisa dilihat dari nilai p-value yang muncul, 1.
Jika p α, maka Ho ditolak, 2.
Jika p α, maka Ho diterima.
3.8.4.3 Uji Koefisien Determinasi R
2
Uji koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan model penelitian dalam menerangkan variasi variabel
dependen. Kelemahan penggunaan R square adalah setiap penambahan
Universitas Sumatera Utara
34 variabel independen dalam model penelitian akan meningkatkan nilai R
square walaupun variabel independen yang ditambahkan tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Penelitian ini memiliki lebih dari
satu variabel independen jadi untuk menghindari kelemahan R square, persentase yang dipakai adalah persentase adjusted R square.
3.8.5. Analisis Regresi dengan Variabel Moderating
Dalam penelitian ini, metode yang digunakan untuk melakukan uji regresi dengan variabel moderator adalah Moderated Regression Analysis atau uji
interaksi. Menurut Ghozali 2009:164, Moderated Regression Analysis MRA merupakan aplikasi khusus regresi berganda linear dimana dalam persamaan
regresinya mengandung unsur interaksi perkalian dua atau lebih variabel independen dengan rumus persamaan sebagai berikut :
Y = a1+ b1X1+ b3X3+ b5X1X3+ e1 Y = a2+ b2X2+ b4X3+ b6X2X3+ e2
Dimana : Y
= Pengungkapan CSR a
= Konstansta b
= Koefisien regresi X1
= Profitabilitas X2
= Ukuran perusahaan X3
= Ukuran dewan komisaris e
= Standard error
Universitas Sumatera Utara
35 Jika variabel X3merupakan variabel moderating, maka koefisien b5 dan
b6 harus signifikan pada tingkat signifikansi yang ditentukan. Apabila variabel X3 semakin tinggi maka akanberpengaruh terhadap tingginya variabel Y.
Universitas Sumatera Utara
36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Statistik Deskriptif
Data yang dikumpulkan dari masing-masing variabel yang telah diolah akan ditampilkan pada bagian ini dengan menampilkan nilai maksimum,
minimum, rata-rata, dan standar deviasi dari tiap variabel. Variabel dalam penelitian ini meliputi Profitabilitas ROA X1, Ukuran Perusahaan Ln Total
Asset X2 terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial CSR Y dengan variabel moderasi yakni Ukuran Dewan Komisaris Z. Hasil pengujian statistik
deskriptif dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut ini:
Tabel 4.1 Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean
Std. Deviation CSR
63 .00
1.00 .6830
.26326
ROA 63
2.74 41.55
14.0252 11.01349
LNSIZE 63
11.68 18.17
14.6006 1.76700
COMM 63
3.00 5.00
3.9048 .68895
ABSROACOMM 63
.03 3.71
1.2878 .90084
ABSLNSIZECOMM 63
.04 2.74
1.2001 .69696
Valid N listwise 63
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Agustus 2015
Berdasarkan Tabel 4.1 dapat dijelaskan hasil penelitian statistik deskriptif sebagai berikut:
1. Rata-rata nilai CSR adalah 0.6830 dengan standar deviasi 0.26326, nilai minimum 0.00 dan nilai maksimum 1.00.
Universitas Sumatera Utara