54
Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS Agustus 2015 Gambar 4.6
Grafik Scatterplot
Pada grafik scatterplot diatas, terlihat titik-titik menyebar secara acak, serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y sehingga dapat
diambil kesimpulan bahwa tidak terdapat gejala heteroskedastisitas pada model regresi yang digunakan.
4.1.3.4. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi dilakukan untuk menguji apakah sebuah model regresi terdapat korelasi antara kesalahan penganggu pada periode t dengan kesalahan
pengganggu pada periode t-1 atau sebelumnya Ghozali, 2005. Jika terjadi korelasi dinamakan ada masalah autokorelasi. Untuk mendeteksi ada atau
Universitas Sumatera Utara
55 tidaknya autokorelasi, peneliti menggunakan Durbin-Watson DW test. Model
regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Kriteria pengujian dengan hipotesis tidak ada autokorelasi adalah sebagai berikut, Menurut Santoso
kriteria autokorelasi ada 3, yaitu: 1. Nilai D-W di bawah -2 berarti diindikasikan ada autokorelasi positif.
2. Nilai D-W di antara -2 sampai 2 berarti diindikasikan tidak ada autokorelasi.
3. Nilai D-W di atas 2 berarti diindikasikan ada autokorelasi negatif. Hasil pengujian autokorelasi dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.11 Uji Autokorelasi dengan Durbin-Watson
Model Summary
b
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Durbin-
Watson 1
.448
a
.201 .160
.24126 1.416
a. Predictors: Constant, ABSROACOMM, COMM, ROA b. Dependent Variable: CSR
Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS Agustus 2015
Berdasarkan hasil pengujian Durbin-Watson dengan menggunakan SPSS maka diperoleh nilai Durbin-Watson sebesar 1.416 yang berarti berdasarkan
kriteria Durbin-Watson hasil tersebut tidak terjadi autokorelasi.
4.1.3.5 Model Regresi dengan Variabel Moderating
Hasil regresi linear dengan variabel moderating pengaruh profitabilitas terhadap pengungkapan CSR dengan ukuran dewan komisaris sebagai variabel
moderasi pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang terdaftar pada BEI periode 2011-2013 yang ditunjukkan pada tabel 4.12 berikut:
Universitas Sumatera Utara
56
Tabel 4.12 Hasil Analisis Regresi
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
.778 .198
3.925 .000
ROA -.003
.003 -.138
-1.014 .315
COMM .024
.049 .062
.488 .627
ABSROACOMM -.110
.039 -.376
-2.803 .007
a. Dependent Variable: CSR
Y = 0.778 -0.003ROA + 0.024COMM + e Berdasarkan hasil analisis regresi lienar dengan variabel moderating yang
digunakan untuk menguji variabel moderating apakah menguatkan hubungan variabel independen terhadap variabel dependen. Berdasarkan Tabel 4.12 dapat
diketahui bahwa variabel selisih ABSROACOMM memiliki signifikansi sebesar 0.007 0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa Ukuran Dewan Komisaris
memoderasi hubungan antara Profitabilitas dengan Pengungkapan CSR.
4.1.4 Regresi dengan Variabel Pemoderasi 2