Tempat dan Waktu Penelitian Identifikasi Variabel Populasi dan Sampel

22 BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian yang bersifat kausal. Kausal merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui atau membuktikan hubungan sebab dan akibat atau hubungan mempengaruhi dan dipengaruhi dari variabel-variabel yang diteliti.

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada perusahaan sektor barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia melalui situs resmi BEI. Adapun waktu bagi penulis melakukan penelitian ini yaitu mulai dilaksanakan pada bulan Januari 2015 sampai dengan selesai, dimana ada kesenjangan waktu oleh peneliti untuk mengolah data penelitian. Jadwal penelitian dapat dilihat pada daftar lampiran.

3.3. Identifikasi Variabel

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua variabel independen, satu variabel dependen dan satu variabel moderasi. Variabel independen yang digunakan adalah profitabilitas dan ukuran perusahaan . Variabel dependen yang digunakan adalah pengungkapan CSR dan variabel moderating yang digunakan adalah ukuran dewan komisaris.

3.4. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel adalah definisi-definisi yang akan dipergunakan dalam penelitian ini dengan tujuan untuk memberikan arah dan Universitas Sumatera Utara 23 batasan dalam penyelesaian masalah. Pada bagian ini dijelaskan berbagai variabel penelitian yang ada di dalam penelitian ini. Selain itu, di bagian ini juga dijelaskan definisi operasional variabel yang akan digunakan di dalam penelitian

3.4.1. Variabel Dependen

Variabel terikat dependent variable adalah faktor-faktor yang diobservasi dan diukur untuk menentukan adanya pengaruh variabel bebas, yaitu faktor yang muncul, tidak muncul, atau berubah sesuai dengan yang diperkenalkan oleh peneliti. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengungkapan CSR. Pengungkapan CSR adalah pengungkapan informasi yang berkaitan dengan tanggung jawab perusahaan di dalam laporan tahunan. Pengukuran CSR mengacu ada 6 item pengungkapan yang digunakan oleh Novita 2013. Pengukuran variabel ini dengan indeks pengungkapan sosial, selanjutnya ditulis CSR dengan membandingkan jumlah pengungkapan yang diharapkan. Perhitungan variabel ini dilakukan oleh peneliti dengan mengukur pengungkapan sosial laporan tahunan yang dilakukan dengan pengamatan mengenai ada tidaknya suatu item informasi yang ditentukan dalam laporan tahunan dengan asumsi setiap yang diungkapkan pasti telah dilakukan, apabila item informasi tidak ada dalam laporan keuangan maka diberi skor 0, dan jika item informasi yang ditentukan ada dalam laporan tahunan maka diberi skor 1. Metode pengukuran ini dinamakan dengan Checklist data. Pada variabel ini, perhitungan dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan rumus indeks informasi sosial untuk menghitung pengungkapan sosial perusahaan, yaitu Universitas Sumatera Utara 24 Indeks CSR =

3.4.2. Variabel Independen

Variabel bebas independent variable adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan maupun timbulnya variabel dependen terikat. Dalam penelitian ini menggunakan varibel independen yaitu sebagai berikut: a Profitabilitas Profitabilitas merupakan salah satu pengukuran bagi kinerja suatu perusahaan, profitabilitas suatu perusahaan menunjukan kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba selama pereode tertentu pada tingkat penjualan, asset dan modal saham tertentu. Profitabilitas dalam penelitian ini diukur dengan Return On Asset ROA untuk mengukur tingkat pengembalian investasi total. ROA = b Ukuran Perusahaan Ukuran Perusahaan dapat diartikan sebagai suatu skala di mana dapat diklasifikasikan besar kecil perusahaan dengan berbagai cara antara lain dinyatakan dalam total aktiva, nilai pasar saham, dan lain-lain. Pada penilitian ini ukuran perusahaan diukur berdasarkan total aktiva yang dimiliki perusahaan. Ukuran Perusahaan = LN Total Aktiva Universitas Sumatera Utara 25

3.4.3. Variabel Moderasi

Variabel moderasi adalah faktor-faktor atau aspek-aspek yang diukur, dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan apakah variabel tersebut mengubah hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Variabel moderating yang digunakan dalam penelitian adalah ukuran dewan komisaris. Ukuran dewan komisaris yang dimaksud disini adalah banyaknya jumlah anggota yang menduduki jabatan sebagai komisaris di dalam suatu perusahaan. Ukuran dewan komisaris dalam penelitian ini searah dengan pendapat Sembiring 2005 yaitu dilihat dari banyaknya jumlah anggota dewan komisaris yang dimiliki perusahaan.Adapun pengukuran jumlah dewan komisaris dalam suatu perusahaan adalah: DK = Tabel 3.2. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Variabel Penelitian Definisi Operasional Indikator Pengukuran Variabel Skala Data Variabel Dependen: Pengungkapan Corporate Social Responsibility Informasi Sosial yang diungkapkan oleh perusahaan pada laporan tahunan Rasio Variabel Independen: Profitabilitas ROA Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dari total aktiva yang dimiliki Rasio Ukuran Perusahaan Skala yang mengklasifikasikan besar kecilnya perusahaan, salah satunya dinyatakan dalam total aset LN Total Aset Rasio Universitas Sumatera Utara 26 Variabel Moderasi: Ukuran Dewan Komisaris X3 Jumlah anggota dewan komisaris yang dimiliki perusahaan DK = ΣDewan komisaris perusahaan Rasio Sumber : Data yang diolah penulis, 2015

3.5. Populasi dan Sampel

Menurut Sarwono, dkk 2010:38 populasi didefinisikan sebagai seperangkat unit analisis yang lengkap yang sedang diteliti. Jadi populasi merupakan sekumpulan objek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditentukan peneliti melalui kriteria tertentu untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Populasi terdiri dan manusia orang, file-file atau dokumen-dokumen yang dapat dipandang sebagai objek penelitian.Dalam penelitian ini populasi yang akan digunakan adalah seluruh perusahaan sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI pada tahun 2011-2013. Sampel adalah suatu bagian dari populasi yang akan diteliti dan yang dianggap dapat menggambarkan populasinya. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling. Teknik Purposive Sampling dilakukan dengan cara memilih sampel dari satu populasi didasarkan pada informasi yang tersedia serta sesuai dengan penelitian yang berjalan, sehingga perwakilannya terhadap populasi dapat dipertanggungjawabkan dalam Sarwono, dkk 2010:50. Kriteria dalam memilih sampel antara lain : 1. Perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI selama tahun 2012-2013 dan tidak didelisting pada tahun 2012-2013. Universitas Sumatera Utara 27 2. Perusahaan tersebut mempublikasikan laporan keuangan yang lengkap dan telah diaudit pada periode 2012-2013. 3. Perusahaan tersebut menyediakan informasi mengenai pelaksanaan CSR dalam laporan tahunannya pada tahun 2012-2013. Berdasarkan informasi diatas dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 3.3. Jumlah Sampel Berdasarkan Karakteristik Sampel NO Nama Perusahaan Kode Kriteria Sampel 1 2 3 1. Akasha Wira International Tbk. ADES √ √ √ Sampel 1 2. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk AISA √ √ √ Sampel 2 3. Tri Banyan Tirta Tbk ALTO - - - - 4. Wilmar Cahaya Indonesia Tbk. CEKA √ √ - - 5. Davomas Abadi Tbk. DAVO - - - - 6. Delta Djakarta Tbk. DLTA √ √ √ Sampel 3 7. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. ICBP √ √ √ Sampel 4 8. Indofood Sukses Makmur Tbk. INDF √ √ √ Sampel 5 9. Multi Bintang Indonesia Tbk. MLBI √ √ - - 10. Mayora Indah Tbk. MYOR √ √ √ Sampel 6 11. Prasidha Aneka Niaga Tbk. PSDN √ √ √ Sampel 7 12. Nippon Indosari Corpindo Tbk. ROTI √ √ √ Sampel 8 13. Sekar Bumi Tbk. SKBM √ √ √ Sampel 9 14. Sekar Laut Tbk. SKLT √ √ √ Sampel 10 15. Siantar Top Tbk. STTP √ - - - 16. Ultrajaya Milk Industry Trading Co. Tbk. ULTJ √ √ √ Sampel 11 17. Gudang Garam Tbk. GGRM √ √ √ Sampel 12 18. HM Sampoerna Tbk. HMSP √ √ √ Sampel 13 19. Bentoel Internasional Investama Tbk. RMBA √ √ - - 20. Wismilak Inti Makmur Tbk. WIIM - - - - 21. Darya-Varia Laboratoria Tbk. DVLA - - - - 22. Indofarma Persero Tbk. INAF √ √ - - 23. Kimia Farma Persero Tbk. KAEF √ √ - - 24. Kalbe Farma Tbk. KLBF √ √ √ Sampel 14 Universitas Sumatera Utara 28 25. Merck Tbk. MERK √ √ √ Sampel 15 26. Pyridam Farma Tbk PYFA √ √ √ Sampel 16 27. Merck Sharp Dohme Pharma Tbk. SCPI √ √ - - 28. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. SIDO - - - - 29. Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk. SQBB √ √ - - 30. Taisho Pharmaceutical Indonesia PS Tbk. SQBI - - - -31. Tempo Scan Pacific Tbk. TSPC √ - - - 32. Martina Berto Tbk. MBTO √ √ √ Sampel 17 33. Mustika Ratu Tbk. MRAT √ √ √ Sampel 18 34. Mandom Indonesia Tbk. TCID √ √ √ Sampel 19 35. Unilever Indonesia Tbk. UNVR √ √ √ Sampel 20 36. Kedawung Setia Industrial Tbk. KDSI √ √ √ Sampel 21 37. Kedaung Indah Can Tbk. KICI √ √ - - 38. Langgeng Makmur Industri Tbk. LMPI √ √ - - Sumber : Data yang diolah penulis, 2015

3.6. Jenis dan Sumber Data

Dokumen yang terkait

Pengaruh Tipe Industri, Ukuran Dewan Komisaris dan Profitabilitas Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility Dengan Kepemilikan Institusional Sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

11 143 104

ANALISIS PENGARUH FAKTOR PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, DEWAN KOMISARIS, DAN LEVERAGE TERHADAP TINGKAT PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) (Studi Pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indosesia )

0 12 22

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, KOMISARIS INDEPENDEN, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, LEVERAGE DAN UKURAN DEWAN KOMISARIS TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

0 27 24

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, UKURAN DEWAN KOMISARIS DAN PROFITABILITAS TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (Studi Empiris pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI)

0 8 22

Pengaruh mekanisme corporate governance, ukuran perusahaan dan profitabilitas perusahaan terhadap pengungkapan corporate social responsibility di dalam laporan sustainability : Studi empiris pada perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-

0 6 156

Pengaruh Size Perusahaan, Profitabilitas, Tipe Industri dan Ukuran Dewan Komisaris Terhadap Pengungkapan Corporate Sosial Responsibility

0 5 130

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJEMEN, PROFITABILITAS, LEVERAGE, UKURAN DEWAN KOMISARIS DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN 2011-2013.

0 4 20

Pengaruh Tipe Industri, Ukuran Dewan Komisaris dan Profitabilitas Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility Dengan Kepemilikan Institusional Sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 23

Pengaruh Tipe Industri, Ukuran Dewan Komisaris dan Profitabilitas Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility Dengan Kepemilikan Institusional Sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 12

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, LEVERAGE DAN UKURAN DEWAN KOMISARIS TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PADA PERUSAHAAN SUB SEKTOR MAKANAN DAN MINUMAN DI BEI

0 0 16