6
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
jenis air dalam minyak ini antara lain : a.
Melindungi kulit secara efisien dengan membentuk lapisan minyak pada kulit setelah digunakan.
b. Melembutkan kulit dengan cara mengurangi penguapan air
pada kulit sehingga dapat membentuk penghalang semi oklusif.
c. Meningkatkan penetrasi ke dalam stratum korneum yang
bersifat lipofilik terutama untuk pembawa zat aktif yang bersifat lipofilik.
d. Menurunkan resiko pertumbuhan mikroba.
e. Mencair pada suhu yang rendah khusus untuk produk
olahraga musim dingin Paye et al., 2001. Krim merupakan obat yang digunakan sebagai obat luar yang
dioleskan ke bagian kulit badan. Kelebihan sediaan krim dalam pengobatan luka, yaitu mudah menyebar secara rata, pemakaian praktis,
mudah dibersihkan atau dicuci, tidak lengket, memberikan rasa dingin. Kekurangan sediaan krim adalah susah dalam pembuatannya karena
pembuatan krim harus dalam keadaan panas Irma, 2014.
2.1.3 Pencerah Kulit Wajah
Pencerah kulit adalah produk yang ditunjukan untuk mencerahkan atau menghilangkan pewarnaan kulit yang tidak diinginkan. Produk ini
didesain untuk bekerja dengan cara berpenetrasi ke dalam kulit dan mengganggu produksi pigmen oleh sel kulit Purnamasari, 2008. Prinsip
utama dari produk pencerah kulit ialah menghambat pembentukan melanin. Tirosinase merupakan enzim yang berfungsi mengatur
biosintesis melanin. Pembentukan melanin dapat dihambat dengan cara menurunkan sintesis tirosinase, menurunkan transfer tirosinase, dan
menghambat aktivitas tirosinase Avanti, 2002 dalam Hartanti dan
Setiawan 2009.
Ada beragam jenis bahan aktif pencerah kulit diantaranya, hidrokuinon, merkuri, bahan
–bahan dari alam seperti kojic acid, licorice,
7
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
bearberry, arbutin, paper mulberry, ascorbic acid, melatonin, glycolic acid, aloesin, niacinamide, azelaic acid, dan bahan lain seperti retinoid
Draelos, 2005 dalam Nur Hayati, 2013. Dari beberapa bahan ini, penggunaan hidrokuinon dan merkuri sangat banyak di masyarakat
sebagai krim pencerah. Namun, kadar yang digunakan melebihi batas normal, tidak sesuai dengan aturan yang dikeluarkan dari BPOM RI.
Sehingga sangat berbahaya bagi kulit yang menyebabkan iritasi kulit
sampai dengan kanker kulit Dzatir SR, 2013.
Memilih produk kosmetik, terutama kosmetik pencerah, perlu adanya sikap hati
–hati dan teliti, agar tidak terjadi kesalahan yang fatal. Apabila kosmetik yang sekarang banyak beredar di pasaran, terkadang
tidak mencantumkan informasi yang cukup. Sedangkan kosmetik tersebut banyak diminati oleh masyarakat pada kalangan menengah ke bawah
karena harganya yang murah dan khasiatnya cepat BPOM RI, 2007.
2.1.4 Preformulasi
a. Parafin liquidum sumber: FI III dan FI IV 1
Sinonim: Parafin cair, liquid paraffin, liquid petrolatum 2
Pemerian: Tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa, cairan kental, transparan, dan tidak berflouresensi.
3 Kelarutan: Praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol 95, larut
dalam kloroform dan dalam eter. 4
Titik lebur: 50
o
sampai 57
o
C 5
Stabilitas: Mudah terurai dengan adanya cahaya dan udara dari luar. Disimpan pada temperatur kering dan dalam suhu dingin, kohesif.
6 Inkompatibilitas: Ketidakcampuran terurai dengan zat pengoksidasi kuat.
7 Fungsi: Lubrikan, emollient.
b. Asam stearat 1
Sinonim: Acidum stearicum; cetylacetic acid; Crodacid; Cristal G; Cristal
S;Dervacid; E570; Edenor; Emersol; Extra AS; Extra P; Extra S; Extra ST; 1-heptadecanecarboxylic acid; Hystrene; Kortacid 1895; Pearl Steric;
Pristerene; stereophanic acid; Tegostearic.
8
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2 Pemerian:
Keras, berwarna putih atau sedikit kuning, sedikit mengkilat, kristal padat atau bubuk putih atau putih kekuningan.
3 Kelarutan:
Sangat larut dalam benzen, karbon tetraklorida, kloroform, dan eter; larut dalam etanol 95, heksen, dan propilen glikol; praktis tidak arut
dalam air. 4
Stabilitas dan penyimpanan: Asam stearat merupakan bahan yang stabil
terutama dengan penambahan antioksidan. Sebaiknya disimpan dalam wadah tertutup baik ditempat kering dan sejuk.
5 Inkompatibilitas:
Asam stearat tidak kompatibel dengan kebanyakan logam hidroksida dan mungkin tidak sesuai dengan basa, zat pereduksi, dan
oksidator.Basis salep yang dibuat dengan asam stearat dapat menunjukkan bukti mengering atau lumpiness karena reaksi semacam itu ketika
diperparah dengan seng atau garam kalsium. Sejumlah penelitian kalorimetri diferensial scanning memiliki menyelidiki kompatibilitas asam
stearat dengan obat-obatan. Meskipun penelitian laboratorium tersebut telah menyarankan tidak kompatibel, misalnya dengan naproxen, mereka
belum tentu berlaku untuk dirumuskan produk. 6
Fungsi: Agen emulsifikasi, agen solubilisasi.
c. Adeps lanae 1
Sinonim: Lanolin, cera lanae, E913; lanolina; lanolin anhydrous;Protalan
anhydrous; purified lanolin; 2
Pemerian: Lanolin anhidrat berwarna kuning pucat, lengket, berupa
bahan seperti lemak, dengan bau yang khas dan mencair pada suhu 38- 44
o
C. Lanolin anhidrat cair berwarna jernih atau hampir jernih berupa cairan berwarna kuning.
3 Kelarutan:
Tidak larut dalam air. Sedikit larut dalam etanol 95 dingin, lebih larut dalam etanol 95 panas dan sangat larut dalam eter, benzena,
dan kloroform. 4
Stabilitas dan penyimpanan: Lanolin dapat mengalami autooksidasi
selama dalam penyimpanan. 5
Inkompatibilitas: Lanolin mengandung prooksidan
6 Fungsi:
Agen emulsifikasi
9
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
d. TEA 1
Sinonim: TEA; Tealan; triethylolamine; trihydroxytriethylamine; trishydroxyethylamine.
2 Pemerian: Cairan kental, tidak berwarna hingga kuning pucat, bau lemah
mirip amoniak, dan higroskopik. 3
Kelarutan: Mudah larut dalam air dan dalam etanol 95 P. Larut dalam kloroform P.
4 Stabilitas dan penyimpanan: Triethanolamine dapat berubah coklat saat
terkena udara dan cahaya. Kehomogenan dapat dikembalikan dengan pemanasan dan pencampuran sebelum digunakan. Triethanolamine harus
disimpan dalam wadah kedap udara terlindung dari cahaya. 5
Inkompatibilitas: Triethanolamine dapat bereaksi dengan reagen seperti klorida tionil untuk menggantikan gugus hidroksi dengan halogen. Produk
reaksi ini sangat beracun, menyerupai lainnya mustard nitrogen. Triethanolamine juga akan bereaksi dengan tembaga untuk membentuk
garam kompleks. 6
Fungsi: Pengawet antimikroba, desinfektan, pelarut, dan penetran kulit. e. Nipagin
1 Sinonim: E218; 4-hydroxybenzoic acid methyl ester; methyl p-
hydroxybenzoate. 2
Pemerian: Kristal tak berwarna atau bubuk kristal putih. Tidak berbau atau hampir tidak berbau dan memiliki rasa sedikit terbakar.
3 Stabilitas dan penyimpanan: Larutan mengandung air dari methyl paraben
pada pH 3 – 6 mungkin disterilkan dengan autoklaf pada suhu 120
C selama 20 menit, tanpa dekomposisi. Methyl paraben menunjukkan
aktivitas antimikroba pH 4 – 8. Efikasi pengawet menurun dengan
meningkatnya pH karena pembentukan anion phenolate. Penyimpanan wadah yang rapat, sejuk dan kering.
10
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4 Kelarutan:
5 Inkompatibilitas: Aktivitas antimikroba berkurang dengan adanya
surfaktan nonionik, methyl paraben berubah warna dengan adanya besi dan terhidrolisis oleh basa lemah dan asam kuat .
6 Fungsi: Pengawet antimikroba
f. Nipasol 1
Sinonim: E218; E216; 4-hydroxybenzoic acid propyl ester; Nipasol M; propagin; propyl p-hydroxybenzoate; Propyl parasept; SolbrolP; Uniphen
P-23. 2
Pemerian: Propylparabenbubukputih, kristal, tidak berbau, dan hambar. 3
Stabilitas dan penyimpanan: Pada pH 3 – 6, larutan stabil kurang dari 10 dekomposisi sampai sekitar 4 tahun pada suhu kamar, sementara
larutan pada pH 8 atau lebih terhidrolisis dengan cepat 10 atau lebih setelah sekitar 60 hari disuhu kamar. Propyl paraben harus disimpan
dalam wadah tertutup baik ditempat yang sejuk dan kering. 4
Inkompatibilitas: Aktivitas antimikroba berkurang dengan adanya surfaktan non ionik. Propyl paraben berubah warna dengan adanya besi
dan tunduk pada hidrolisis oleh basa lemah dan asam kuat.
11
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
5 Kelarutan:
6 Fungsi: Pengawet antimikroba
g. Aquadest 1
Titik lebur: 0
o
C 2
Titik didih: 100
o
C 3
Pemerian: Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa. 4
Kelarutan: Bercampur dengan sebagian besar pelarut polar. 5
Stabilitas dan penyimpanan: Stabil di semua keadaan fisik padat, cair, gas.Untuk tujuan tertentu harus disimpan dalam wadah yang tepat.
6 Inkompatibilitas: Dalam formulasi farmasetik, air dapat bereaksi dengan
obat dan berbagai eksipien yang rentan akan hidrolisis terjadi dekomposisi jika terdapat air atau kelembaban pada peningkatan
temperatur. Air dapat bereaksi kuat dengan logam alkali dan bereaksi cepat dengan logam alkali dan oksidanya. Air juga bereaksi dengan
garam anhidrat menjadi bentuk hidrat dalam berbagai komposisi dan dengan bahan organik tertentu serta kalsium karbida.
7 Fungsi: Pelarut
2.2 Sarang Burung Walet Putih Collocalia fuciphaga