Klasifikasi Sarang Burung Walet Putih Collocalia fuciphaga Penelitian llmiah Khasiat Ekstrak Sarang Burung Walet

11 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 5 Kelarutan: 6 Fungsi: Pengawet antimikroba g. Aquadest 1 Titik lebur: 0 o C 2 Titik didih: 100 o C 3 Pemerian: Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa. 4 Kelarutan: Bercampur dengan sebagian besar pelarut polar. 5 Stabilitas dan penyimpanan: Stabil di semua keadaan fisik padat, cair, gas.Untuk tujuan tertentu harus disimpan dalam wadah yang tepat. 6 Inkompatibilitas: Dalam formulasi farmasetik, air dapat bereaksi dengan obat dan berbagai eksipien yang rentan akan hidrolisis terjadi dekomposisi jika terdapat air atau kelembaban pada peningkatan temperatur. Air dapat bereaksi kuat dengan logam alkali dan bereaksi cepat dengan logam alkali dan oksidanya. Air juga bereaksi dengan garam anhidrat menjadi bentuk hidrat dalam berbagai komposisi dan dengan bahan organik tertentu serta kalsium karbida. 7 Fungsi: Pelarut

2.2 Sarang Burung Walet Putih Collocalia fuciphaga

2.2.1 Klasifikasi Sarang Burung Walet Putih Collocalia fuciphaga

Berdasarkan ilmu taksonomi, klasifikasi burung walet penghasil sarang walet putih adalah sebagai berikut Panduan Lengkap Walet, 2011: 12 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Kingdom : Animal Phylum : Chordata Class : Vertebrata Subclass : Aves Order : Apodiforms Family : Apodidae Genus : Aerodramus Species : Aerodramus fuchipagus sinonim: Collocalia fuciphaga Gambar 1. Burung Walet Putih Sumber : Panduan Lengkap Walet 2011 2.2.2 Sarang Burung Walet Walet merupakan burung yang dapat membuat sarang menggunakan air liurnya. Sarang yang dihasilkan tersebut bersifat edible nest atau sarang yang dapat dimakan dan bisa disebut dengan edible bird’s nest EBN Nuroini, 2013. EBN memiliki kandungan glikoprotein yang tinggi, kaya akan asam amino, karbohidrat, kalsium, natrium, dan kalium Norhayati et al., 2010. Selain itu sebagai bahan makanan, sarang walet juga memiliki kandungan gizi lainnya yaitu kalori, lemak, vitamin, fosfor, dan mineral. Asam amino yang dikandung dalam sarang walet juga lengkap, mulai dari asam amino esensial, asam amino semi esensial, dan asam amino non esensial. Adapaun zat yang spesifik yang terdapat di dalam sarang walet yang berpengaruh pada kesehatan manusia adalah zat ODA 9-octadecenoic acid dan HAD hexadecenoic acid Panduan Lengkap Walet, 2011. 13 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2.2.3 Penelitian llmiah Khasiat Ekstrak Sarang Burung Walet

Walaupun telah lama dikenal oleh masyarakat sekitar, ternyata sarang burung walet belum diteliti secara detail. Kong et al,1987 membuktikan bahwa ada unsur yang menyerupai epidermal growth factor dalam kandungan sarang burung walet. Guo et al, 2006 meneliti efek antiviral dari ekstrak sarang burung walet dan terbukti ekstrak sarang burung walet dapat menghambat infeksi virus influenza. Penelitian di Jepang pada tikus yang telah diovariektomi, dengan suplementasi sarang burung walet meningkatkan kekuatan tulang dan ketebalan dermal Matsukawa et al.,2011. Penelitian di Korea menunjukan bahwa ekstrak sarang burung walet dapat mengurangi efek oksidatif stress yang disebabkan oleh terpaparnya H 2 O 2 dan menghambat ekspresi mmp-1 pada kultur keratinosit Kim et al., 2012. Penelitian di Malaysia dengan tujuan untuk menilai kapasitas proliferasi dan perubahan fenotif oleh ekstrak sarang burung walet pada keratosit kornea, mendapatkan hasil bahwa pada konsentrasi tertentu, ekstrak sarang burung walet secara sinergis mampu meningkatkan proliferasi sel Abidin et al, 2011. Aswir dan Nazaimoon 2011 meneliti pengaruh ekstrak sarang walet pada poliferasi sel dan nekrosis tumor faktor – alpha TNF-a secara in vitro. Hasilnya EBN mampu mempengaruhi produksi antiinflamasi TNF-a dalam sel makrophage line. Penelitian di fakultas farmasi Pontianak membuktikan bahwa pemakaian krim ekstrak sarang walet 10, 20, dan 30 dapat mencerahkan atau memutihkan kulit tikus putih jantan galur wistar, penelitian ini didukung juga dengan penelitian serupa dengan formulasi krim yang berbeda Dzatir, 2013. Salah satu glikonutrien utama pada sarang walet adalah sialic acid 9 Colombo et al., 2003; Kathan dan Weeks, 1969. Sialic acid memiliki peran penting pada perkembangan neurologi dan intelektual pada bayi. Selain itu, sialic acid juga mempengaruhi hambatan aliran lendir untuk mengusir bakteri, virus, dan mikroba berbahaya Chau et al., 2003. Ada beberapa penelitian lain 14 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang sedang ataupun sudah dilakukan akan khasiat dari sarang burung walet.

2.2.4 Kandungan Sarang Walet