23
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penelitian II FKIK, Laboratorium Kimia Obat FKIK, Laboraturium Kesehatan Lingkungan
FKIK, dan Labolatorium Penelitian 1 FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang berlangsung sejak bulan Mei sampai September 2015.
3.2 Alat dan Bahan 3.2.1
Alat Penelitian
Timbangan analitik Wigger Hauser, pipet tetes, lumpang dan alu, Satu set alat elektroforesis Bio-Rad, freeze dry, sentrifuge Eppendorf
5417R beserta tabungnya, mikropipet beserta tip, erlenmeyer, labu ukur, becker glass, spatula, kaca arloji, batang pengaduk, waterbath, dan tabung
reaksi.
3.2.2 Bahan Penelitian
Sampel krim yang dibeli secara online, sarang burung walet, krim pembanding yang terdiri dari ekstrak sarang walet, paraffin liquidum,
asam stearat, TEA, adeps lanae, nipagin, nipasol, dan aquadest. Standar berat molekul protein PageRuler Unstained Protein Ladder200 kDa
– 10 kDa dari Thermo Scientific, commasie brilliant blue, larutan 30
akrilamid, larutan 0,8 bisakrilamid, buffer Tris-HCl 1,5M pH 8,8, buffer Tris-HCl 0,5M pH 6,8, larutan 10 amonium persulfat APS, larutan
10 wv sodium dodesil sulfat SDS, tetramethylethylenediamine TEMED, sample buffer, running buffer, HCl pekat, kloroform, aseton,
aquabidest, dan larutan bromfenol biru 0,5.
3.3 Prosedur Kerja
3.3.1 Perolehan Sampel Krim
Produk krim sarang burung walet yang digunakan diperolehan dari krim yang dijual secara online. Teknik pengambilan sampel yang
23
24
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
digunakan adalah teknik sampel random sederhana. Krim yang diperoleh dikelompokkan menjadi tiga kelompok dan setiap kelompok terdiri dari 2
sampel uji. Kelompok pertama dengan harga krim yang rendah Rp 70.000 diberi tanda A1 dan A2, kelompok kedua dengan harga krim yang
sedang Rp 70.000 – 150.000 diberi tanda B1 dan B2, dan kelompok
ketiga dengan harga krim yang tinggi Rp 150.000 diberi tanda C1 dan C2.
3.3.2 Determinasi Sarang Burung Walet
Sarang burung walet yang digunakan adalah sarang burung walet putih yang diperoleh dari Bogor. Sarang burung walet yang dipilih adalah
sarang yang masih utuh, bentuknya bagus dan tidak mengandung banyak pengotor. Selanjutnya sarang burung walet dideterminasi di Pusat
Penelitian Biologi-LIPI.
3.3.3 Preparasi Sarang Burung Walet
Sarang burung walet yang telah dideterminasi, dicuci dengan air dan dibersihkan dari bulu burung walet yang menempel pada sampel
dengan menggunakan pinset. Setelahsampel bersih, sampel dikering anginkan lalu ditimbang sebanyak 50 gram dan dihaluskan dengan
menggunakan blender.
3.3.4 Ekstraksi Protein pada Sarang Burung Walet
Hasil preparasi sarang burung walet dilarutkan dengan 1,5 L aquabides lalu dihomogenkan menggunakan stand up stirrer selama 30
menit. Selanjutnya disonikasi selama 30 menit dan disaring menggunakan kain kasa. Supernatan yang diperoleh dikeringkan denganmetode
pengeringan freeze dry dan disimpan pada suhu -20°C Liu et al., 2012 modifikasi.
25
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3.3.5 Uji Kualitatif Ekstrak Air Sarang Burung Walet
a. Reaksi Biuret
Sebanyak 1 ml larutan uji ditambahkan 2 ml larutan NaOH 2 M, kocok perlahan. Lalu tambahkan 10 tetes larutan CuSO
4
0,1 M. Amati perubahan yang terjadi. Reaksi positif terjadi perubahan
warna menjadi warna ungu. b.
Reaksi Molisch Sebanyak 1 ml larutan uji ditambahkan 5 tetes larutan naftol 3
dalam etanol, dikocok perlahan selama 5 detik, miringkan tabung dan ditambahkan 2 ml H
2
SO
4
pekat melalui dinding tabung secara hati-hati, kemudian tegakkan kembali tabung. Hasil positif terlihat
adanya cincin ungu diperbatasan kedua cairan Auterhoff, 2002.
3.3.6 Pembuatan Standar Krim dari Sarang Burung Walet 3.3.6.1 Pembuatan Bahan Dasar Krim