Kandungan Sarang Walet Sarang Burung Walet Putih Collocalia fuciphaga

14 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang sedang ataupun sudah dilakukan akan khasiat dari sarang burung walet.

2.2.4 Kandungan Sarang Walet

Sarang walet terbuat dari air liur burung walet jantan, karena memiliki kandungan terbanyak mucinous glycoprotein seperti chondroitin glucosaminoglycans dan sialylglyco conjugates, serta mineral-mineral dan protein Noorhayati et al., 2010; Matsukawa et al., 2011. Komponen nutrien utama EBN adalah karbohidrat dan glikoprotein Kathan dan Weeks, 1969. Berdasarkan penelitian Marcone 2005 komposisi EBN dari genus Collocalia Indonesia dan Malaysia terdiri atas karbohidrat 25,62 - 27,26, protein 62-63, lipid 0,14-1,28, dan abu 2,1. Salah satu komponen terbesar glikoprotein pada EBN adalah sialic acid sekitar 9 Colombo etal., 2003 yang dipercaya dapat meningkatkan fungsi otak pada bayi Chau etal., 2003. Selain sialic acid, dalam EBN juga terdapat glukosamin yang diperkirakan berfungsi sebagai modulasi sistem imun Tung etal, 2008. Komponen utama glikoprotein lain yang terdapat pada EBN adalah 7,2 N-acetylgalactosamine galNac, 5,3 N- acetylglucosamine glcNac, 16,9 galaktosa dan 0,7 fruktosa Dhawan dan Kuhad, 2002. Garam mineral juga ditemukan di sarang burung walet seperti natrium, kalsium, magnesium, seng, mangan, dan besi. Kathan Weeks pada 1969 telah menemukan tiga asam amino non esensial asam aspartat, asam glutamat, dan prolin dan dua asam amino esensial treonin dan valin di sarang burung walet. Mereka memainkan peran penting dalam memfasilitasi fungsi tubuh menjadi normal atau sehat, seperti memperbaiki dan memberikan kekebalan tubuh Abidin et al., 2011. Protein pembentuk glikoprotein merupakan komponen tertinggi, setelah karbohidrat, lemak, dan air. Protein berfungsi sebagai zat pembangun yang membentuk sel –sel dan jaringan baru serta berperan dalam proses metabolisme. Adanya anggapan kalau sarang walet mampu 15 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta membuat awet muda juga masuk akal karena kandungan protein dalam sarang walet berfungsi menggantikan sel –sel yang telah rusak sehingga kulit yang semula kusam akan segar kembali Panduan Lengkap Walet, 2011. Menurut Kong et al, 1987 yang dilansir oleh Aswir dan Wan Nazaimoon 2011 bahwa sarang burung walet mengandung EGF Epidermal Growth Factor yang berfungsi memperbaiki tekstur kulit dan perbaikan jaringan serta meremajakan kulit. EGF juga berperan dalam regenearsi sel kulit yang dapat mempercepat metabolisme susunan lapis kulit serta memperbaiki sel –sel kulit mati dan rusak. Adanya kandungan EGF pada sarang walet ini dapat mempercepat regenerasi kulit baru. Pergantian kulit baru ini dapat menyebabkan kulit tampak lebih cerah Dzatir, 2013.

2.3 Protein