BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Metode Penelitian
3.1.1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Karena dalam pengolahan
data peneliti menggunakan perhitungan statistik yang telah baku dan menampilkan hasil berupa angka-angka. Sedangkan metode penelitian ini adalah penelitian
korelatif. Karena bertujuan untuk mencari apakah ada hubungan antara self esteem dengan optimisme meraih kesuksesan karir mahasiswa.
Menurut Sevilla 1993 penelitian korelasi dirancang untuk menentukan tingkat hubungan variabel-variabel yang berbeda dalam suatu populasi. Melalui
penelitian tersebut dapat memastikan berapa besar yang disebabkan oleh satu variabel dalam hubungan dengan variasi yang disebabkan oleh variabel lain. Pengukuran
korelasi ini digunakan untuk menentukan besarnya arah hubungan. Penelitian korelasi tidak memerlukan sampel yang besar. Diasumsikan jika ada pertalian maka akan
merupakan bukti bahwa sampel yang digunakan adalah mewakili populasi yang kita selidiki dan instrumen yang digunakan dapat dipercaya dan shahih.
3.2. Variabel-variabel Penelitian 3.2.1 Definisi Variable
Variabel adalah konsep yang mempunyai bermacam-macam nilai, menurut Kerlinger 2000, variable adalah symbol atau lambang yang padanya kita letakkan bilangan
atau nilai.
Variabel dibagi atas dua macam, yaitu variable bebas independent variable dan variable terikat dependent variable. Dalam penelitian ini yang menjadi kedua
variabel tersebut adalah:
1. Variabel Terikat Dependent Variable
Dependent variable dalam penelitian ini adalah Optimisme. • Definisi Konseptual dari optimisme
adalah menurut Seligman 1995, keadaan selalu berpengharapan baik. Bersikap menguatkan diri dengan kalimat-kalimat positif kepada dirinya
sendiri. Tetapi makna optimisme sebetulnya lebih dalam dari itu. Dasar dari optimisme adalah bagaimana cara berpikir seseorang ketika menghadapi suatu
masalah.
Optimis adalah adalah keyakinan dan kepercayaan individu terhadap terwujudnya harapan akan sesuatu yang baik terjadi di masa depan.
Optimisme adalah cara seseorang memandang positif akan segala hal yang terjadi pada dirinya.
y Definisi operasional dari optimisme Optimis adalah sikap menguatkan diri dengan kalimat-kalimat positif kepada
dirinya sendiri yang diukur menggunakan skor yang diperoleh dari pengukuran terhadap aspek-aspek yang terdapat dalam optimis, dengan
menggunakan skala optimisme. Adapun aspek-aspek dalam optimis adalah ; permanence, pervasiveness, dan personalization.
Dimensi permanence terdiri dari dua hal yakni permanent dan temporary
, dimana permanent yaitu percaya bahwa penyebab-penyebab yang baik bersifat menetap dan temporary percaya penyebab-penyebab buruk
bersifat sementara. Dimensi pervasiveness terdiri dari dua hal yaitu specific dan universal, dimana specific adalah memberikan penjelasan yang spesifik
ketika menghadapi peristiwa buruk dan dapat menciptakan ketidakberdayaan hanya pada daerah yang tertimpa masalah saja.
Sedangkan universal adalah memberikan penjelasan yang umum dalam menghadapi suatu peristiwa baik dan menciptakan ketidakberdayaan
pada berbagai situasi. Dimensi yang terakhir personalization yang juga terdiri dari dua hal yaitu internal dan eksternal. Internal adalah meyakini suatu
peristiwa disebabkan oleh faktor dari dalam diri dan eksternal yang meyakini suatu peristiwa disebabkan oleh faktor dari luar diri
Cara mengukur dependen variabel yaitu: subjek diberikan pernyataan seputar optimisme dalam meraih kesuksesan karir masa depan. Seperti,
keyakinan mereka dalam mencapai kesuksesan, apakah mereka memiliki visi dan misi untuk masa depan, apakah mereka telah melakukan tindakan konkret
dari tujuan mereka dsb. Kemudian subjek memberi ceklis pada pernyataan yang telah tersedia.
Variabel Bebas Independent Variable
Independent Variable dalam penelitian ini adalah Self Esteem y Definisi konseptual dari self esteem
Menurut Minchinton 1995 self esteem adalah penilaian terhadap diri sendiri. Merupakan tolak ukur harga diri kita sebagai seorang manusia, berdasarkan
pada kemampuan penerimaan diri dan perilaku sendiri atau tidak. Dapat juga dideskripsikan sebagai penghormatan terhadap diri sendiri atau perasaan
mengenai diri yang berdasarkan pada keyakinan mengenai apa dan siapa diri kita sebenarnya.
y Definisi operasional dari self esteem Adalah evaluasi seseorang terhadap dirinya sendiri baik secara positif maupun
negatif, keyakinan individu mengenai dirinya berguna atau tidak dalam kehidupannya. Evaluasi ini mencakup hal-hal mengenai perasaan terhadap diri
sendiri, perasaan terhadap hidup dan hubungan dengan orang lain. Perasaan terhadap diri sendiri adalah mengenai penerimaan dirinya
secara penuh dan tanpa syarat dan menghargai dirinya sendiri sebagai seorang manusia yang utuh, menghormati dirinya sendiri dengan meyakini bahwa
dirinya adalah seorang yang penting dan berharga dan mampu memafkan segala kekurangan dirinya, tidak mudah terpengaruh pendapat ekstenal
mengenai dirinya karena ia menghargai dirinya sebagai seseorang yang bernilai, serta mampu mengontrol emosinya sendiri.
Perasaan terhadap hidup adalah mengenai mereka mampu menerima tanggung jawab dan mengontrol atas sebagian hidup yang dijalaninya dengan
cara mampu menerima kenyataan tanpa menyalahkan orang lain atas masalah yang dialaminya dan dapat mempertanggungjawabkan segala yang kita
lakukan yang terjadi atas pilihan kita sendiri, kemudian menjalani hidup tanpa dikendalikan oleh lingkungan atau bahkan mencoba mengendalikan
lingkungan tetapi mampu mengendallikan diri sendiri dan menyesuaikan diri dengan baik terhadap lingkungan.
Hubungan dengan orang lain adalah mengenai mampu bertoleransi dan
menghormati setiap orang, dengan cara meyakini bahwa mereka memiliki hak yang sama seperti yang diharapkan pada diri sendiri yaitu merasa nyaman
dengan diri sendiri tanpa memaksakan kehendak pada orang lain dan dapat menghargai hak orang lain dengan pilihannya, memandang orang lain secara
sama tanpa membeda-bedakan dan memiliki toleransi terhadap orang lain. Dimana ke semua aspek tersebut diukur berdasarkan skor skala self esteem.
3.3. Pengambilan Sampel