Karakteristik Individu Berdasarkan Harga Diri Self Esteem yang dimiliki

menentukan perkembangan harga diri anak. Orang tua yang sering memberikan hukuman dan larangan tanpa alasan dapat menyebabkan anak merasa tidak berharga. 5. Lingkungan Sosial Klass dan Hodge 1978 berpendapat bahwa pembentukan harga diri dimulai d ari seseorang yang menyadari dirinya berharga atau tidak. Hal ini merupakan hasil dari proses lingkungan, penghargaan, penerimaan, dan perlakuan orang lain kepadanya. Sementara menurut Coopersmith 1967 ada beberapa ubahan dalam harga diri yang dapat dijelaskan melalui konsep-konsep kesuksesan, nilai, aspirasi, dan mekanisme pertahanan diri. kesuksesan tersebut dapat timbul melalui pengalaman dalam lingkungan, kesuksesan dalam bidang tertentu, kompetisi dan nilai kebaikan. Selanjutnya, Branden 1981 menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi harga diri dalam lingkungan pekerjaan adalah sejumlah dimensi pekerjaan seperti kepuasan kerja, penghasilan, penghargaan orang lain, dan kenaikan jabatan atau pangkat.

2.2.4 Karakteristik Individu Berdasarkan Harga Diri Self Esteem yang dimiliki

Minchinton 1993 menjelaskan sekurang-kurangnya terdapat beberapa karakteristik individu ditinjau dari tinggi rendahnya atau positif negatifnya self esteem , yaitu: a. Karakteristik individu dengan self esteem tinggi 1 Seseorang yang memiliki self esteem yang tinggi, ia akan memiliki ciri-ciri seperti: dapat menerima dan mengapresiasikan dirinya sendiri dalam kondisi apapun, merasa nyaman dengan keadaan dirinya, berprasangka baik terhadap dirinya sendiri, jika tidak bagi orang lain, setidaknya bagi dirinya sendiri serta memiliki kontrol emosi yang baik dan terbebas dari perasaan yang tidak menyenangkan, kemarahan, ketakutan, kesedihan dan rasa bersalah. 2 Seseorang yang memiliki self esteem yang tinggi memiliki suatu keyakinan bahwa ia memiliki rasa bertanggung jawab dan merasa mampu mengontrol setiap bagian kehidupannya. 3 Tingginya self esteem dapat terlihat dari bagaimana cara seseorang dalam bentuk rasa penghormatan, toleransi, kerja sama dan saling memiliki antara satu dengan yang lain. 4 Seseorang dengan self esteem yang tinggi dapat merancang, merencanakan, dan merealisasikan segala sesuatu yang diharapkan atau menjadi tujuan hidupnya secara optimal. b. Karakteristik individu dengan self esteem yang rendah 1 Seseorang dengan self esteem yang rendah meyakini bahwa dirinya memiliki kemampuan instrinsik yang kecil, meragukan kemampuan dirinya, merasa bahwa keberhasilan yang diperolehnya merupakan sebuah prestasinya, selalu takut untuk mencoba segala sesuatu dan memiliki kontrol emosi yang buruk, merasa tidak bahagia, tertekan serta merasa bahwa dirinya tidak berarti atau sia-sia. 2 Seseorang dengan self esteem yang rendah merasa bahwa kehidupan ini berada di luar kontrol dan tanggung jawab dirinya dan berjalan begitu saja, terkadang merasa lemah dan merasa di bawah kontrol atau kendali orang lain. 3 Seseorang yang memiliki self esteem yang rendah tidak dapat merasakan arti pentingnya hubungan interpersonal, bersikap tidak toleran, kurang dapat bekerja sama, dan kurang rasa memiliki antara satu sama lainnya. 4 Seseorang dengan self esteem yang rendah juga kurang dapat merancang, merencanakan, dan merealisasikan segala sesuatu yang diharapkan atau menjadi tujuan hidupnya secara optimal. Menurut Minchinton 1995 Individu dengan self esteem yang tinggi akan lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan mereka, karena mereka dapat mengekspresikan diri dengan baik dalam lingkungan dimana mereka berada. Lain halnya dengan individu yang memiliki self esteem rendah, mereka dikatakan kurang dapat mengekspresikan diri dengan baik dan sangat tergantung dengan lingkungan mereka. Kebanyakan dari mereka merasa takut akan mengalami kegagalan dalam mengadakan hubungan sosial dengan orang lain dalam lingkungan mereka karenanya secara pasif selalu mengikuti apa yang ada dalam lingkungan. Leary, Schreindorfer, Haupu, 1995 dalam Baron, 2003 memiliki self esteem yang tinggi berarti seseorang menyukai dirinya. Dalam banyak hal, self esteem yang tinggi memiliki akibat yang positif pula, sebaliknya self esteem yang rendah memiliki pengaruh negatif dalam diri, misalnya, evaluasi diri negatif menyebabkan kurangnya kemampuan sosial seseorang Olmsted et al., 1991, rasa kesepian McWhirter, 1997, depresi Jex, Cvetanovski, Allen, 1994, dan prestasi yang buruk yang diikuti dengan kegagalan Tafordi Vu, 1997. Dalam Byrne 2003, siswa yang dengan tidak realistik positif dengan kemampuan mereka, memperoleh nilai lebih tinggi dibanding siswa yang realistik atau tidak realistik negatif. Menurut Dodgson Wood, 1998 dalam Baron, 2003 mereka dengan self esteem yang tinggi dapat mengingat kejadian yang menyenangkan lebih akurat yang nantinya dapat membantu mereka dalam menghasilkan evaluasi diri positif. Sebaliknya mereka dengan self esteem yang rendah mengingat kejadian yang tidak menyenangkan lebih akurat, dengan begitu akan menghasilkan evaluasi diri negatif pula Story, 1998. Dalam hal yang sama, mereka dengan self esteem yang rendah akan fokus pada kelemahan mereka ketika merekan mengalami kegagalan, sedangkan mereka dengan self esteem yang tinggi akan fokus pada kekuatan mereka ketika mengalami kegagalan. Branden, 1987 mengemukakan ciri-ciri orang yang memiliki harga diri tinggi yaitu : 1. Mampu menanggulangi kesengsaraan dan kemalangan hidup, lebih tabah dan ulet, lebih mampu melawan suatu kekalahan, kegagalan, dan keputuasaan. 2. Cenderung lebih berambisi 3. Memiliki kemungkinan untuk lebih kreatif dalam pekerjaan dan sebagai sarana untuk menjadi lebih berhasil 4. Memiliki kemungkinan lebih dalam dan besar dalam membina hubungan interpersonal tampak dan tampak gembira dalam menghadapi realitas. Berne dan Savary 1994 menyebutkan bahwa orang yang memiliki harga diri yang sehat adalah orang yang mengenal dirinya sendiri dengan segala keterbatasannya, merasa tidak malu atas keterbatasan yang dimiliki, memandang keterbatasan sebagai suatu realitas, dan menjadikan keterbatasan itu sebagai tantangan untuk berkembang. Ia juga menyebutkan bahwa harga diri yang sehat adalah kemampuan untuk melihat diri sendiri berharga, berkemampuan, penuh kasih sayang yang memiliki bakat-bakat pribadi yang khas serta kepribadian yang berharga dalam hubungannya dengan orang lain. Sebaliknya, orang yang merasa rendah diri, memiliki gambaran negatif pada diri, sedikit mengenal dirinya sehingga menghalangi kemampuan untuk menjalin hubungan, merasa tidak terancam, dan berhasil. Rasa rendah diri dan gambaran diri yang negative tercermin pada orang-orang yang rendah kemampuan sendiri. Frey dan Carlock 1984 mengemukakan bahwa individu dengan harga diri yang tinggi mempunyai ciri-ciri diantaranya mampu menghargai dan menghormati dirinya sendiri, cenderung tidak menjadi perfect, mengenali keterbatasannya, dan berharap untuk tumbuh. Sebaliknya, individu yang memiliki harga diri rendah mempunyai ciri-ciri cenderung menolak dirinya dan cenderung tidak puas. Menurut Ghufron 2010 bahwa harga diri dapat menimbulkan dampak pada diri seseorang dan lingkungannya. Individu dengaan harga diri yang tinggi cenderung membawa dampak yang positif. Tidak saja untuk dirinya, tetapi juga orang lain yang ada di lingkungannya. Sementara, individu dengan harga diri yang rendah cenderung menimbulkan dampak kurang menguntungkan bagi perkembangan potensinya.

2.4. Kerangka Berpikir