4
dieksplorasi. Terlebih lagi kawasan Timur Tengah yang selama ini menjadi sumber investasi di bidang energi tengah mengalami pergolakan politik di
beberapa negaranya. Ini membuat negara-negara yang sedang mengalami peningkatan ekonomi seperti Cina dan India harus mencari kawasan lain untuk
berinvestasi. Ditambah lagi Afrika Selatan juga menyediakan sumber daya manusia yang melimpah untuk dijadikan buruh pekerja.
Untuk itu dalam penelitian kali ini akan dibahas mengenai pertumbuhan ekonomi yang sedang dialami oleh Afrika Selatan dan pengaruh yang diterima
setelah bergabungnya Afrika Selatan ke dalam kolompok BRICS. Akan tetapi fokus kajiannya hanya pada integrasi ekonomi khususnya di bidang perdagangan
dan investasi yang terjadi di Afrika Selatan. Dengan ruang lingkup penelitian yang dibatasi mulai dari 2011 hingga 2013 dan untuk mengukur pertumbuhan
ekonomi di bidang perdagangan dan investasi.
B. Pertanyaan Penelitian
Pertumbuhan ekonomi di Afrika Selatan yang berkembang cukup baik pasca keberhasilannnya menjadi tuan rumah Piala Dunia 2010 menjadi awal
kebangkitan ekonomi negara ini. Banyaknya investor yang mulai menanamkan modalnya, kemudian diikuti juga oleh kebijakan pemerintah untuk lebih membuka
kesempatan dengan bergabung ke BRICS. Untuk itu pada penelitian kali ini akan diangkat mengenai permasalahan “Bagaimana dampak dari bergabungnya Afrika
Selatan ke BRICS terhadap pertumbuhan ekonomi Afrika Selatan?”
5
C. Tujuan dan Manfaaat Penelitian
Tujuan penelitian kali ini adalah sebagai berikut: a.
Menjelaskan pertumbuhan ekonomi yang saat ini tengah dialami oleh Afrika Selatan.
b. Menganalisis bagaimana kelompok BRICS mempengaruhi pertumbuhan
ekonomi yang saat ini sedang dirasakan oleh Afrika Selatan. Untuk itu penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi penelitian-penelitian
berikutnya. Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Penelitian ini diharapkan dapat menjelaskan mengenai dampak yang
muncul dari bergabungnya Afrika Selatan ke BRICS terhadap pertumbuhan ekonomi Afrika Selatan.
b. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah wawasan
mahasiswa jurusan Hubungan Internasional, khususnya di Univeritas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Selain itu juga diharapkan dapat
menjadi referensi bagi mahasiswa Hubungan Internasional yang ingin mendalami tentang pertumbuhan ekonomi yang saat ini sedang dialami
oleh beberapa negara berkembang, khususnya Afrika Selatan.
D. Tinjauan Pustaka
Terdapat beberapa tulisan dari para ahli yang menjelaskan mengenai keterkaitan antara kelompok BRICS dan Afrika Selatan. Salah satu diantaranya
adalah dalam SAIIA Policy Briefing 62 yang ditulis oleh Memory Dube berjudul
6
BRICS Summit 2013: S trategies for South Africa’s Engagement, yang menyatakan
bahwa hubungan antara BRICS dengan Afrika lebih didasari pada kepentingan ekonomi.
4
Seperti hanya akan dijadikan pasar ekspor bagi produk-produk negara anggota BRICS lainnya. Selain itu juga merupakan sumber penting bagi investasi
asing langsung di Afrika, investasi ini meliputi pembangunan infrastruktur, sektor pertanian, dan pembangunan zona industri yang dirancang untuk membantu
mengintegrasikan Afrika. Namun menurutnya, jika melihat keanggotaan yang dilakukan oleh Afrika
Selatan di BRICS, maka lebih dipengaruhi oleh perspektif politik dibandingkan dengan ekonomi. Hal ini dikarenakan keanggotaan BRICS Afrika Selatan berasal
dari persepsi bahwa Afrika Selatan merupakan pemimpin regional. Sebelumnya keanggotaan BRICS Afrika Selatan memang bertujuan sebagai
“pintu gerbang ke Afrika
”. Tetapi kini Afrika Selatan telah memposisikan keanggotaannya dalam BRICS pada tiga hal, yaitu untuk memajukan kepentingan nasionalnya, untuk
mempromosikan program integrasi regional dan pembangunan infrastruktur, dan untuk mengembangkan kemitraan Selatan-Selatan bagi reformasi pemerintahan
global. Dari tulisan lainnya, Hany Besada, Evren Tok dan Kristen Winters juga
menyatakan bahwa tujuan keanggotaan Afrika Selatan di BRICS hanya sebagai peningkatan ekonomi. Dalam artikel yang dikeluarkan oleh Africa Insight Vol.
424 –March 2013 berjudul South Africa in the BRICS: Opportunities, Challenges
and Prospects, ketiganya juga menyoroti hal lain yang menjadi perdebatan, yaitu
4
Memory Dube. 2013. BRICS Summit 2013: Strategies for South Africa’s Engagement dalam
SAIIA Policy Briefing 62, March 2013.
7
mengenai motif lain dibalik bergabungnya Afrika Selatan selain sebagai alat ekonomi dan politik, karena dari seluruh negara anggota BRICS lainnya, tingkat
PDB Afrika Selatan merupakan yang paling rendah dengan populasi jumlah penduduk yang juga paling sedikit. Sehingga Afrika Selatan kurang memiliki
kekuatan ekonomi yang signifikan daripada anggota lain.
5
Selain itu tantangan yang kemudian muncul dari keanggotaan Afrika Selatan di BRICS adalah masalah ketidaksetaraan yang parah, tingkat kemiskinan
dan pengangguran yang tinggi. Dari Survei Ekonomi 2010 Afrika Selatan yang dilakukan oleh Organisation for Economic Co-operation and Development
OECD menguraikan beberapa kekhawatiran tentang berlanjutnya tingkat pengangguran yang tinggi, tumbuhnya dualisme di pasar tenaga kerja, dan
rendahnya tingkat wirausaha kalangan penduduk kulit hitam. Inilah yang kemudian menunjukan adanya pesimisme akan keberhasilan Afrika Selatan dalam
kelompok BRICS. Permasalahan yang ada dari keanggotaan Afrika Selatan ini juga menjadi
perhatian Jim ONeil sebagai pendiri BRICs sebelum bergabungnya Afrika Selatan. Dari jurnal yang dikeluarkan oleh Gauteng Province, berjudul South
Africa’s position in BRICS, Jim ONeil menyatakan bahwa bergabungnya Afrika Selatan ke dalam BRICS adalah sebuah kesalahan. Penyebabnya yaitu sama,
5
Hany Besada, Evren Tok dan Kristen Winters. 2013. South Africa in the BRICS: Opportunities, Challenges and Prospects dalam Africa Insight Vol. 424
– March 2013.