Riwayat, Pemeriksaan Dan Diagnosis

e. Luksasi intrusi yaitu masuknya gigi ke dalam soket tulang alveolar yang menekan ligamen periodontal dan umumnya menyebabkan fraktur pada soket tulang alveolar. f. Avulsi, yaitu terlepasnya gigi secara keseluruhan dari soketnya. Pada kondisi ini, ligamen periodontal terputus dan dapat disertai dengan fraktur pada tulang alveolar. Gambar 2. Kerusakan pada jaringan periodontal 28

2.3.4 Kerusakan pada Gingiva atau Jaringan Lunak Rongga Mulut

Kerusakan pada gingiva atau jaringan lunak rongga mulut terbagi atas 3 bagian, yaitu 20,25,27 : a. Laserasi adalah luka pada bagian mukosa berupa robeknya jaringan epitel dan subepitel. b. Kontusio yaitu luka memar tanpa disertai robeknya jaringan mukosa dan biasanya menyebabkan perdarahan submukosa. c. Luka abrasi yaitu luka superfisial yang disebabkan oleh gesekan atau goresan pada permukaan mukosa.

2.4 Riwayat, Pemeriksaan Dan Diagnosis

Anamnesis mengenai riwayat terjadinya trauma dan pemeriksaan klinis yang menyeluruh merupakan hal yang wajib dilakukan untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat. Pemeriksaan penunjang seperti radiografi dapat digunakan untuk memeriksa bagian gigi atau jaringan yang tidak dapat dilihat secara klinis. Universitas Sumatera Utara Penanganan dini trauma gigi sangat berpengaruh pada vitalitas dan proses penyembuhan gigi serta jaringan sekitarnya. 1 Riwayat kejadian yang lengkap memberikan informasi penting bagi perawatan. 17 Anamnesis dilakukan untuk menanyakan beberapa hal mengenai riwayat trauma, antara lain; usia pasien, waktu terjadinya trauma karena hasil perawatan sangat tergantung dari seberapa cepat perawatan dilakukan terutama dalam kasus avulsi dan luksasi lateral, bagaimana dan dimana trauma terjadi serta status imunisasi tetanus anak untuk menentukan kebutuhan akan suntikan ATS Anti Tetanus Serum. Perlu juga ditanyakan apakah anak mengalami gejala lain seperti kehilangan kesadaran, sakit kepala, muntah, atau gejala trauma kepala lain untuk mengetahui kebutuhan akan pertolongan medis secara khusus secepat mungkin, apakah terdapat luka di bagian tubuh yang lain, perawatan darurat yang telah diberikan pada anak dan apakah anak pernah mengalami trauma gigi sebelumnya. Riwayat kesehatan umum serta ada tidaknya kelainan perdarahan atau alergi anak juga perlu diketahui untuk memberikan perawatan yang sesuai. 1,26,29,30,31 Pemeriksaan sebaiknya dilakukan secara sistematis. Sangat penting melakukan pemeriksaan terhadap keseluruhan tubuh pasien untuk melihat trauma pada bagian tubuh lain yang mungkin terjadi sebelum melakukan pemeriksaan terhadap gigi pasien. 17 Pemeriksaan pada rongga mulut dimulai dengan memeriksa luka pada jaringan lunak termasuk untuk melihat adanya benda lain yang masuk ke dalam luka, dilanjutkan dengan memeriksa gigi untuk melihat adanya fraktur ataupun keretakan pada gigi. Pemeriksaan vitalitas pulpa dilakukan jika ditemui adanya fraktur pada mahkota gigi. Perubahan posisi gigi perlu diperhatikan untuk melihat apakah gigi bergerak ke arah lateral maupun aksial. Pemeriksaan mobilitas gigi dapat membantu dalam menentukan tipe luksasi yang terjadi pada gigi. Tes perkusi dapat dilakukan untuk memeriksa keadaan ligamen periodontal. Tes ini harus dilakukan dengan sangat hati-hati dimulai dengan mengggunakan ujung jari kemudian kaca mulut. Sensitivitas terhadap sentuhan ataupun tekanan mengindikasikan adanya kerusakan pada ligamen periodontal. 25,27,30,31 Universitas Sumatera Utara Bayi dan anak kecil yang terkena trauma dapat diperiksa dengan cara menidurkan anak pada pangkuan orangtua pengasuh dengan pandangan ke atas. Tangan anak diletakkan di bawah tangan ibu dan dokter gigi duduk di depan ibu dengan kepala anak terletak pada pangkuannya. Posisi ini memungkinkan dokter gigi untuk dapat melihat kedua rahang anak. Dokter gigi dapat menggunakan molt mouth- prop atau mengikat jari tangannya dengan menggunakan bantalan dan adhesive tape. 1 Gambar 3. Posisi pemeriksaan anak 1 Pemeriksaan radiografi dilakukan sebagai pemeriksaan penunjang setelah pemeriksaan klinis dilakukan untuk melihat tahap perkembangan akar, trauma yang terjadi pada akar, ukuran pulpa, jarak dengan garis fraktur, dan kelainan pada jaringan pendukung seperti adanya benda asing yang masuk ke dalam jaringan lunak. 17,29,33 Pengambilan radiografi dari beberapa sudut dan teknik dapat dilakukan untuk mendapatkan informasi yang lengkap tentang perubahan yang terjadi pada kompleks dentolaveolar. 25 Kerusakan pada benih gigi permanen lebih banyak terjadi pada anak yang mengalami luksasi intrusi dan avulsi karena posisi benih gigi insisivus permanen yang dekat dengan akar gigi sulung. Sangat penting untuk menginformasikan orang tua akan berbagai kemungkinan masalah yang dapat terjadi pada gigi permanen anak. Universitas Sumatera Utara Efek trauma pada gigi permanen tergantung pada beberapa hal, yaitu arah dan perpindahan apeks gigi sulung, derajat kerusakan tulang alveolar, dan tahap pembentukan benih gigi permanen. 17

2.5 Penanganan Darurat