BAB 4 HASIL PENELITIAN
4.1. Karakteristik Responden
Sampel dalam penelitian ini berjumlah 377 orang anak usia 1-4 tahun di Kecamatan Medan Maimun dan Medan Perjuangan. Pada Kecamatan Medan
Maimun diperoleh 189 anak yang terdiri dari 37 anak usia 1 tahun, 37 anak usia 2 tahun, 53 anak usia 3 tahun, dan 62 anak usia 4 tahun. Pada Kecamatan Medan
Perjuangan diperoleh 188 anak yang terdiri dari 31 anak usia 1 tahun, 25 anak usia 2 tahun, 44 anak usia 3 tahun, dan 88 anak usia 4 tahun. Berdasarkan jenis kelamin,
subjek penelitian ini terdiri atas 193 anak laki-laki 52 dan 184 48 anak perempuan. Berdasarkan usia subjek penelitian, kelompok usia 1 tahun sebanyak 68
anak 18, usia 2 tahun sebanyak 62 anak 16,4, usia 3 tahun sebanyak 97 anak 25,8, dan usia 4 tahun sebanyak 150 anak 39,8 Tabel 2.
Tabel 2. Distribusi karakteristik responden anak di Kecamatan Medan Maimun dan Medan Perjuangan
Karakteristik Jumlah anak n
Persentase
Jenis Kelamin Laki-laki
Perempuan 193
184 52
48 Usia
1 tahun 2 tahun
3 tahun 4 tahun
68 62
97
150 18
16,4 25,8
39,8
Total 377
100
Berdasarkan hasil penelitian di Kecamatan Medan Maimun dan Medan Perjuangan diperoleh prevalensi anak yang mengalami trauma gigi sulung anterior
sebanyak 24,4 92 anak. Dari 92 anak yang mengalami trauma, prevalensi trauma
Universitas Sumatera Utara
gigi sulung berdasarkan jenis kelamin diperoleh anak laki-laki sebanyak 12,73 48 anak dan anak perempuan sebanyak 11,67 44 anak Tabel 3.
Tabel 3. Distribusi frekuensi trauma gigi sulung anterior pada anak usia 1-4 tahun berdasarkan jenis kelamin di Kecamatan Medan Maimun dan Medan
Perjuangan
Jenis Kelamin Jumlah Sampel Persentase
Terkena trauma Persentase
Laki-laki Perempuan
193 184
52 48
48 44
12,73 11,67
Total 377
100 92
24,4
Berdasarkan usia kejadian trauma, dari 92 anak yang mengalami trauma gigi sulung anterior didapat trauma yang terjadi pada usia di bawah 1 tahun sebanyak 13
kasus 13,7, usia 1 tahun sebanyak 28 kasus 29,5, usia 2 tahun sebanyak 16 kasus 16,8, usia 3 tahun sebanyak 21 kasus 22,1, dan usia 4 tahun sebanyak
12 kasus 12,6 dan yang tidak diketahui sebanyak 5 kasus 5,3 Tabel 4.
Tabel 4. Distribusi frekuensi kasus trauma gigi pada anak usia 1-4 tahun berdasarkan usia kejadian trauma di Kecamatan Medan Maimun dan
Medan Perjuangan
Usia kejadian trauma Frekuensi kasus n
Persentase
1 tahun 1 tahun
2 tahun 3 tahun
4 tahun Tidak tahu
13 28
16 21
13
5 13,5
29,2 16,7
21,9 13,5
5,2
Total 96
100
4.2 Lokasi Terjadi Trauma Gigi Sulung Anterior pada Anak Usia 1-4 Tahun di TK, PAUD dan Posyandu Kecamatan Medan Maimun dan
Medan Perjuangan
Berdasarkan lokasi terjadinya trauma gigi sulung anterior dari 92 orang anak yang mengalami trauma, paling banyak terjadi di rumah yaitu sebanyak 74 kasus
Universitas Sumatera Utara
77,1, di sekolah dan arena bermain masing- masing sebanyak 5 kasus 5,2, di jalan sebanyak 4 kasus 4,2, di kolam renang sebanyak 2 kasus 2,08, di masjid
sebanyak 1 kasus 1,02 dan orangtua yang tidak mengetahui tempat terjadinya trauma sebanyak 5 kasus 5,2 Tabel 5.
Tabel 5. Distribusi frekuensi trauma gigi sulung anterior pada anak usia 1-4 tahun berdasarkan lokasi terjadinya di Kecamatan Medan Maimun dan Medan
Perjuangan
Lokasi Terjadinya Trauma Frekuensi Kasus n
Persentase
Di rumah Di sekolah
Di arena bermain Di jalan
Tidak tahu Lain-lain:
- Kolam renang
- Masjid
74 5
5 4
5
2 1
77,1 5,2
5,2 4,2
5,2
2,08 1,02
Total 96
100
4.3 Elemen Gigi yang Terkena Trauma Gigi Sulung Anterior pada Anak Usia 1-4 Tahun di TK, PAUD dan Posyandu Kecamatan Medan
Maimun dan Medan Perjuangan
Berdasarkan elemen gigi yang terkena trauma gigi dari 92 anak, paling banyak ditemukan trauma pada gigi 51 sebanyak 64 kasus 52,2, gigi 52 sebanyak
5 kasus 4,1, gigi 53 sebanyak 1 kasus 0,8, gigi 61 sebanyak 38 kasus 31,1, gigi 62 sebanyak 1 kasus 0,8, gigi 71 sebanyak 3 kasus 2,4, gigi 72 sebanyak
2 kasus 1,6, gigi 73 sebanyak 2 kasus 1,6, gigi 81 sebanyak 3 kasus 2,4, dan gigi 82 sebanyak 3 kasus 2,4 Tabel 6.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 6. Distribusi frekuensi trauma gigi sulung anterior pada anak usia 1-4 tahun berdasarkan elemen gigi di Kecamatan Medan Maimun dan Medan
Perjuangan
Elemen Gigi Frekuensi Kasus n
Persentase Kasus
51 52
53 61
62 63
71 72
73 81
82 83
64 5
1 38
1 3
2 2
3 3
52,2 4,1
0,8 31,1
0,8 2,4
1,6 1,6
2,4 2,4
Total 122
100
4.4 Klasifikasi Trauma Gigi Sulung Anterior pada Anak Usia 1-4 Tahun di TK, PAUD dan Posyandu Kecamatan Medan Maimun dan Medan
Perjuangan
Berdasarkan klasifikasi trauma gigi menurut WHO, dari 92 anak usia 1-4 tahun di Kecamatan Medan Maimun dan Medan Perjuangan yang mengalami trauma
gigi paling banyak mengalami fraktur enamel yaitu sebanyak 36 kasus 29,5, diikuti konkusi sebanyak 28 kasus 22,8 dan fraktur enamel dentin sebanyak 20
kasus 16,3. Kasus luksasi terjadi sebanyak 7 kasus, yaitu 2 kasus 1,6 luksasi ekstrusi, 3 kasus 2,4 luksasi lateral dan 2 kasus 1,6 luksasi intrusi Tabel 7.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 7. Distribusi frekuensi klasifikasi trauma gigi sulung anterior pada anak usia 1- 4 tahun berdasarkan klasifikasi trauma WHO di Kecamatan Medan Maimun
dan Medan Perjuangan
Klasifikasi Fraktur Frekuensi Kasus n
Persentase Kasus
Retak mahkota Fraktur email
Fraktur email dentin Fraktur mahkota kompleks
Konkusi Subluksasi
Luksasi ekstrusi Luksasi lateral
Luksasi intrusi Avulsi
1 36
20 11
28 17
2 3
2 2
0,8 29,5
16,3 9
22,8 13,8
1,6 2,4
1,6 1,6
Total 122
100
4.5 Etiologi Trauma Gigi Sulung Anterior pada Anak Usia 1-4 Tahun di TK, PAUD dan Posyandu Kecamatan Medan Maimun dan Medan
Perjuangan
Berdasarkan etiologi trauma gigi dari 92 anak yang mengalami trauma gigi sulung anterior, paling banyak disebabkan jatuh pada saat bermain sebanyak 59 kasus
61,46 dan jatuh karena belajar berjalan sebanyak 29 kasus 30,21 Tabel 8.
Tabel 8. Distribusi etiologi trauma gigi sulung anterior pada anak usia 1-4 tahun Kecamatan Medan Maimun dan Medan Perjuangan
Etiologi Frekuensi Kasus n
Persentase Kasus
Terjatuh karena belajar berjalan Terjatuh karena bermain
Kekerasan fisik oleh orangtua Kecelakaan lalu lintas
Tidak tahu Lain-lain :
- Terjatuh dari ayunan - Terbentur tangan ibu
29 59
1 5
1 1
30,21 61,46
1,04 5,21
1,04 1,04
Total 96
100
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan jenis kelamin, etiologi kejadian trauma gigi yang disebabkan karena terjatuh karena bermain pada anak laki-laki sebanyak 31 kasus 60,8 dan
anak perempuan sebanyak 28 kasus 60,9, terjatuh karena belajar berjalan pada anak laki-laki sebanyak 15 kasus 29,4, anak perempuan sebanyak 14 kasus
30,4. Etiologi kecelakaan lalulintas dialami oleh anak laki-laki sebanyak 1 kasus 1,95, terjatuh dari ayunan pada saat akan ditidurkan oleh ibu dialami oleh anak
perempuan sebanyak 1 kasus 2,2, terbentur dengan tangan ibu pada saat ibu menyikat gigi anak dialami oleh anak laki-laki sebanyak 1 kasus 1,95 dan yang
tidak diketahui etiologinya terjadi pada anak laki-laki sebanyak 3 kasus 5,9 dan anak perempuan sebanyak 2 kasus 4,4 Tabel 9.
Tabel 9. Distribusi etiologi trauma gigi sulung anterior pada anak usia 1-4 tahun berdasarkan jenis kelamin di Kecamatan Medan Maimun dan Medan
Perjuangan
Etiologi Frekuensi Kasus n
Laki- laki Perempuan
Jatuh karena belajar berjalan Jatuh karena bermain
Kekerasan fisik oleh orangtua Kecelakaan lalulintas
Tidak tahu Lain-lain:
- Terjatuh dari ayunan
- Terbentur tangan ibu
15 29,4 31 60,8
0 0 1 1,95
3 5,9 0 0
1 1,95 14 31,2
28 62,2 0 0
0 0 2 4,4
1 2,2 0 0
Total 51 100
45 100
Berdasarkan usia kejadian trauma anak, terjatuh karena bermain merupakan etiologi yang paling banyak terjadi pada anak dengan persentase anak usia di bawah
1 tahun sebanyak 1 kasus 7,4, usia 1 tahun 10 kasus 35,7, usia 2 tahun 15 kasus 93,75, usia 3 tahun 20 kasus 95,2 dan usia 4 tahun 13 kasus 100.
Etiologi jatuh karena belajar berjalan dialami anak usia di bawah 1 tahun sebanyak 12 kasus 92,3 dan usia 1 tahun sebanyak 17 kasus 60,7, kecelakaan lalu lintas
dialami oleh anak usia 3 tahun sebanyak 1 kasus 4,8, terjatuh dari ayunan dialami
Universitas Sumatera Utara
oleh anak usia 2 tahun sebanyak 1 kasus 6,25, dan terbentur tangan ibu dialami oleh anak usia 1 tahun sebanyak 1 kasus 3,6 Tabel 10.
Tabel 10. Distribusi etiologi trauma gigi sulung anterior pada anak usia 1-4 tahun berdasarkan usia kejadian trauma di Kecamatan Medan Maimun dan
Medan Perjuangan
Etiologi Frekuensi Usia Kejadian Trauma n
1 tahun 1 tahun
2 tahun 3 tahun
4 tahun
Jatuh karena
belajar berjalan Jatuh
karena bermain
Kekerasan fisik
oleh orangtua Kecelakaan
lalulintas Lain-lain:
-
Terjatuh dari
ayunan -
Terbentur tangan ibu
12 92,3 17,7
00 00
00 00
17 60,7 10 35,7
00 00
00 13,6
0 0 1593,75
00 0 0
1 6,25 0 0
0 0 2095,2
0 0 1 4,8
0 0 0 0
0 0 13 100
0 0 0 0
0 0 0 0
Total 13 100
28 100 16 100
21 100 13 100
4.6 Tindakan Orangtua Terhadap Trauma Gigi Sulung Anterior pada Anak Usia 1-4 Tahun di TK,PAUD dan Posyandu Kecamatan Medan
Maimun dan Medan Perjuangan
Tindakan orang tua pada anak yang mengalami trauma gigi sulung anterior berdasarkan jenis kelamin yaitu dibiarkan saja pada anak laki-laki sebanyak 33 kasus
64,8, pada anak perempuan sebanyak 26 kasus 57,8. Orangtua yang membawa anaknya ke bidan, dokter umumdokter spesialis anak pada anak laki-laki sebanyak 7
kasus 13,7, pada anak perempuan sebanyak 5 kasus 11,2, yang dibawa ke dokter gigi pada anak laki-laki sebanyak 1 kasus 1,9, pada anak perempuan
sebanyak 2 kasus 4,4 dan yang diobati sendiri pada anak laki-laki sebanyak 10 kasus 19,6, pada anak perempuan sebanyak 12 kasus 26,6 Tabel 11.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 11. Distribusi tindakan orangtua terhadap trauma gigi sulung anterior pada anak usia 1-4 tahun berdasarkan jenis kelamin di Kecamatan Medan
Maimun dan Medan Perjuangan
Tindakan orangtua Frekuensi Kasus n
Laki- laki Perempuan
Dibiarkan saja Dibawa
ke bidan,
dokter umum dokter spesialis anak
Dibawa ke dokter gigi Dibawa ke puskesmas
Diobati sendiri 33 64,8
7 13,7 1 1,9
0 0 10 19,6
26 57,8 5 11,2
2 4,4 0 0
12 26,6
Total 51 100
45 100
Tindakan orangtua terhadap trauma gigi sulung anterior berdasarkan usia kejadian trauma anak didapatkan, orangtua yang membiarkan trauma gigi pada usia
di bawah 1 tahun sebanyak 8 kasus 61,5, usia 1 tahun sebanyak 18 kasus 64,3, usia 2 tahun sebanyak 8 kasus 50, usia 3 tahun sebanyak 13 kasus 61,9, usia 4
tahun sebanyak 7 kasus 53,8. Orangtua yang membawa anaknya ke bidan, dokter umum atau dokter spesialis anak pada usia di bawah 1 tahun sebanyak 1 kasus
7,7, usia 1 tahun sebanyak 4 kasus 14,3, usia 2 tahun sebanyak 1 kasus 6,25, usia 3 tahun sebanyak 3 kasus 14,3, usia 4 tahun sebanyak 3 kasus
23,1. Orang tua yang membawa anaknya ke dokter gigi pada usia 1 tahun sebayak 2 kasus 7,1, dan pada usia 2 tahun sebanyak 1 kasus 6,25. Orangtua yang
mengobati sendiri anak pada usia di bawah 1 tahun sebanyak 4 kasus 30,8, usia 1 tahun sebanyak 4 kasus 14,3, usia 2 tahun sebanyak 6 kasus 37,5, usia 3 tahun
sebanyak 5 kasus 23,8, usia 4 tahun sebanyak 3 kasus 23,1 Tabel 12.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 12. Distribusi tindakan orang tua terhadap trauma gigi sulung anterior pada anak usia 1-4 tahun berdasarkan usia kejadian trauma di Kecamatan Medan
Maimun dan Medan Perjuangan
Tindakan Orangtua
Frekuensi Usia Kejadian Trauma n 1
tahun 1 tahun
2 tahun 3 tahun
4 tahun
Dibiarkan saja Dibawa ke bidan,
dokter umum dokter spesialis anak
Dibawa ke dokter gigi
Dibawa ke puskesmas
Diobati sendiri 8 61,5
1 7,7
0 0 0 0
4 30,8 18 64,3
4 14,3
2 7,1 0 0
4 14,3 8 50
1 6,25
1 6,25 0 0
6 37,5 13 61,9
3 14,3
0 0 0 0
5 23,8 7 53,8
3 23,1
0 0 0 0
3 23,1
Total 13 100
28 100 16 100
21 100 13 100
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 PEMBAHASAN