Perawatan Trauma TINJAUAN PUSTAKA

mengalami kegoyangan ringan maka perawatan yang diperlukan adalah observasi untuk melihat apakah terjadi perubahan warna pada email. Gigi yang mengalami avulsi tidak perlu dilakukan replantasi karena koagulum yang terbentuk akan mengganggu benih gigi permanen. Space maintainer dapat digunakan untuk menggantikan gigi yang mengalami avulsi jika gigi anak belum lengkap untuk menghindari terjadinya gigi berjejal. 1,17

2.6 Perawatan Trauma

Hasil dari sebuah survei di Amerika menunjukkan bahwa hampir sepertiga anak dengan gigi sulung dan seperempat orang dewasa mengalami kejadian trauma gigi, namun sangat sedikit jumlah perawatan trauma gigi yang ditemui. Keadaan ini disebabkan karena orang tua tidak menganggap trauma gigi sebagai kejadian emergensi yang membutuhkan perawatan segera. Alasan lain adalah karena perawatan trauma seperti luksasi cukup memakan biaya, waktu, membutuhkan dokter gigi spesialis yang berbeda untuk perawatan dan kunjungan berkala untuk kontrol. Rata-rata jumlah kunjungan untuk perawatan trauma gigi hanya berkisar antara 1,9 sampai 9,1 kunjungan per tahun. 18 Trauma pada jaringan lunak yang menyebabkan perdarahan akan cenderung menyebabkan orang tua segera mencari perawatan. Suatu penelitian dengan variabel trauma gigi sulung, ada tidaknya perdarahan dan waktu yang berlalu sampai menerima perawatan menunjukkan bahwa 32 anak menerima perawatan dalam 2-24 jam setelah kejadian, dan 31,3 menerima perawatan 1-7 hari setelah kejadian trauma. Penelitian lain di Brazil menyatakan hanya 15,2 orangtua yang segera mencari perawatan, 4,9 menunda perawatan dan selebihnya tidak mencari perawatan dokter gigi, hal ini disebabkan orang tua yang kurang memberi perhatian terhadap gigi sulung dan kurangnya pengetahuan orang tua tentang kerusakan pada gigi permanen yang mungkin terjadi akibat trauma pada gigi sulung. 12 Penelitian terhadap 99 kasus trauma pada gigi sulung yang dirawat di Turki melaporkan perawatan yang paling banyak dilakukan adalah pengamatan dengan kunjungan berkala yaitu sebanyak 39,4, ekstraksi 29,3, perawatan saluran akar Universitas Sumatera Utara 12,1, penambalan 6,06, 1 pemberian fluor, 1 replantasi, dan 11,11 tidak dilakukan perawatan yaitu pada gigi yang mengalami avulsi. 4 Hasil perawatan yang diharapkan adalah penyembuhan pulpa dan jaringan lunak disekelilingnya, namun trauma gigi seringkali diikuti oleh berbagai komplikasi, seperti nekrosis, periodontitis apikal, diskolorasi mahkota, fistel, dan resorpsi akar. Hasil dari perawatan trauma tergantung dari tipe trauma, seberapa cepat anak mendapat perawatan dan kualitas perawatan. Komplikasi trauma gigi dapat terjadi beberapa bulan bahkan beberapa tahun setelah trauma terjadi. 18

2.7 Pencegahan Trauma