Pencegahan Trauma Kerangka Teori Kerangka Konsep

12,1, penambalan 6,06, 1 pemberian fluor, 1 replantasi, dan 11,11 tidak dilakukan perawatan yaitu pada gigi yang mengalami avulsi. 4 Hasil perawatan yang diharapkan adalah penyembuhan pulpa dan jaringan lunak disekelilingnya, namun trauma gigi seringkali diikuti oleh berbagai komplikasi, seperti nekrosis, periodontitis apikal, diskolorasi mahkota, fistel, dan resorpsi akar. Hasil dari perawatan trauma tergantung dari tipe trauma, seberapa cepat anak mendapat perawatan dan kualitas perawatan. Komplikasi trauma gigi dapat terjadi beberapa bulan bahkan beberapa tahun setelah trauma terjadi. 18

2.7 Pencegahan Trauma

Trauma pada gigi memang sulit untuk diantisipasi, namun dapat dilakukan pencegahan. Orangtua dan pengasuh anak dapat diedukasi untuk melakukan pencegahan trauma pada anak diantaranya, menggunakan seat belts atau child restraint saat berkendara, menggunakan helm saat bersepeda, dan memakai mouthguard. Penggunaan mouthguard merupakan metode yang sangat baik untuk mencegah terjadinya trauma gigi anterior anak pada saat berolahraga. 17,20 Terdapat tiga jenis mouthguard yang tersedia, yaitu: 23 1. Ready-made mouthguard, yaitu pelindung mulut yang siap pakai. Jenis ini dijual di toko- toko olahraga namun kebanyakan tidak sesuai dengan rongga mulut pemakainya. 2. Mouth-formed mouthguard, yaitu pelindung mulut yang terbuat dari karet atau bahan thermoplastik yang berbentuk seperti rahang. Jenis ini dapat disesuaikan di dalam mulut pemakai. 3. Custom made mouthguard, yaitu pelindung mulut yang dicetak secara individual oleh dokter gigi dengan menggunakan bahan cetak. Jenis ini paling disarankan karena paling baik dalam melindungi, nyaman, dan tidak mengganggu pernafasan maupun bicara, juga lebih tahan dibandingkan jenis lainnya dan dapat dibuat dari berbagai bahan. Universitas Sumatera Utara

2.8 Kerangka Teori

Mengurangi Prevalensi dan Etiologi Overjet 3mm Incompetence lip coverage Trauma Gigi Sulung Anterior Protrusi Openbite anterior Klasifikasi WHO Kerusakan pada Gingiva atau Jaringan Lunak Rongga Mulut Kerusakan pada Jaringan Periodontal Kerusakan pada Jaringan Keras Gigi dan Pulpa Kerusakan pada Jaringan Pendukung Penanganan Darurat dan Perawatan Riwayat, Pemeriksaan Klinis dan Diagnosis Pencegahan Trauma Faktor predisposisi Universitas Sumatera Utara

2.9 Kerangka Konsep

 Prevalensi trauma gigi sulung anterior  Distribusi frekuensi berdasarkan:  Etiologi terjadinya trauma  Lokasi kejadian  Klasifikasi WHO yang dapat diperiksa secara klinis  Tindakan orangtua Anak usia 1-4 tahun Faktor risiko:  Usia kejadian trauma  Jenis kelamin  Elemen gigi Universitas Sumatera Utara

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah survei deskriptif.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan pada 3 TK, 5 PAUD dan 16 Posyandu dari Puskesmas di Kecamatan Medan Maimun dan Medan Perjuangan. Waktu penelitian yaitu 8 bulan September 2014-April 2015, proposal penelitian dilakukan selama 4 bulan, pengumpulan data 2 bulan, pengolahan dan analisis data 2 minggu minggu ke 4 Februari- minggu ke 2 Maret serta penyusunan laporan selama 3 minggu minggu ke 2 Maret- minggu pertama April.

3.3 Populasi dan Sampel

Populasi penelitian ini adalah seluruh anak usia 1-4 tahun pada TK, PAUD dan Posyandu dari Puskesmas di Kecamatan Medan Maimun dan Medan Perjuangan. Sampel penelitian ini adalah seluruh anak usia 1-4 tahun yang mengunjungi Posyandu dari Puskesmas dan seluruh murid TK dan PAUD yang telah ditetapkan sebelumnya pada Kecamatan Medan Maimun dan Medan Perjuangan yang telah didapatkan peneliti secara random. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara multistage sampling, sehingga didapatkan 8 Posyandu-Puskesmas 1 TK, dan 2 PAUD dari kecamatan lingkar dalam dan 8 Posyandu-Puskesmas, 2 TK dan 3 PAUD dari kecamatan lingkar luar. Anak usia 1-4 tahun diambil dari 16 Posyandu- Puskesmas, 3 TK dan 5 PAUD tersebut sampai memenuhi jumlah sampel yang dibutuhkan. Penelitian ini menggunakan dua kriteria yaitu kriteria inklusi dan ekslusi. Kriteria inklusi adalah karakteristik sampel yang dapat dimasukkan atau layak untuk diteliti. Kriteria eksklusi adalah sampel yang memnuhi kriteria inklusi tetapi dikeluarkan karena tidak dapat mengikuti penelitian. Universitas Sumatera Utara