3 Bahan-Bahan Pembantu tambahan dalam SediaanTablet 3. 1 Bahan Pengisi 3. 2 Bahan Pengikat

juga tablet mudah diberikan dan dikontrol, mudah dibawa, dan ongkosnya murah. Bagi dokter dosisnya fleksibel tablet dapat dibelah dua, serta dosisnya tepat Lachman et al, 1994. Disamping sifat kimia dan fisika dari obat yang akan diformulasi, desain fisik yang sebenarnya, proses pabrikasi, serta uji kimia lengkap atas tablet dapat memberikan efek yang berarti pada kemanjuran dari obat yang akan diberikan, maka tablet : 1. Harus merupakan produk menarik bagus dilihat yang mempunyai identitasnya sendiri serta bebas dari serpihan, keretakan pelunturan atau pemucatan, kontaminasi dan lain – lain. 2. Harus sanggup menahan goncangan mekanik selama produksi, pengepakan. 3. Harus mempunyai kestabilan kimia dan fisika untuk mempertahankan kelengkapan fisiknya sepanjang waktu. 4. Harus dapat melepaskan zat berkhasiat ke dalam tubuh dengan cara yang dapat diramalkan serta tetap atau dapat diulang. 5. Hasil stabil secara kimia sepanjang waktu sehingga tidak memungkinkan terjadi pemalsuan atau penurunan mutu zat berkhasiat.

2. 3 Bahan-Bahan Pembantu tambahan dalam SediaanTablet

Komposisi umum dari tablet adalah zat khasiat, bahan pengisi, bahan pengikat, bahan pengembang dan bahan pelicin. Kadang – kadang dapat ditambahkan pewangi flavoring agent, bahan pewarna coloring agent, bahan pemanis dan bahan lain yang cocok Ansel, 1989. Sri Kurniawati : Pengaruh Penambahan Polisorbat 80 Terhadap Waktu Hancur Dan Disolusi Tablet Dimenhidrinat Dibuat Secara Granulasi Basah, 2009 USU Repository © 2008

2. 3. 1 Bahan Pengisi

Bahan pengisi ditambahkan untuk mendapatkan berat yang diinginkan, terutama apabila bahan obat dalam jumlah yang kecil. Bahan pengisi haruslah bersifat inert. Bahan-bahan yang digunakan sebagai bahan pengisi antara lain laktosa, sukrosa, manitol, sorbitol, avicel, bolus alba, kalsium sulfat, dll. Bahan pengisi harus memenuhi beberapa kriteria yaitu : 1. Harus non toksik dapat memenuhi peraturan – peraturan dari negara dimana produk akan dipasarkan. 2. Harus tersedia dalam jumlah yang cukup disemua negara tempat produk itu dibuat. 3. Harganya harus cukup murah. 4. Tidak boleh saling berkontra indikasi misalnya, sukrosa, atau karena komponen misalnya, natrium dalam tiap segmen atau bagian dari populasi. 5. Secara fisiologi harus inert dan netral. 6. Harus stabil secara fisika dan kimia, baik dalam kombinasi dengan berbagai obat atau komponen tablet lain. 7. Harus bebas dari segala jenis mikroba. 8. Harue color compotible tidak boleh mengganggu warna. 9. Bila obat itu termasuk sebaga makanan produk – produk vitamin tertentu, pengisi dan bahan pembantu lainnya harus mendapat persetujuan sebagai bahan aditif pada makanan. 10. Tidak boleh mengganggu biovailabilitas obat Lachman, 1994. Sri Kurniawati : Pengaruh Penambahan Polisorbat 80 Terhadap Waktu Hancur Dan Disolusi Tablet Dimenhidrinat Dibuat Secara Granulasi Basah, 2009 USU Repository © 2008 Bahan pengisi yang umum digunakan adalah laktosa, sukrosa, manitol, sorbitol, golongan amilum, avicel.

2. 3. 2 Bahan Pengikat

Bahan pengikat ditambahkan untuk mengikat komponen-komponen tablet agar bersatu membentuk granul sehingga lebih baik sifat alirnya dan lebih mudah dicetak menjadi tablet. Bahan pengikat yang digunakan tergantung pada sifat fisika dan kimia dari bahan obat, daya ikat yang diperlukan dan tujuan pemakaian dari tablet yang bersengkutan. Bahan pengikat ditambahkan dalam bentuk kering atau cairan selama granulasi basah untuk membentuk granul atau menaikkan kekompakan kohesi bagi tablet yang dicetak langsung. Ada 4 macam bahan pengikat yang dipakai dalam pembuatan tablet, yaitu : 1. Bentuk yang atau terdispersi dalam air, misalnya : sukrosa, amilum, dan lain- lain. Biasanya dipakai dalam bentuk sirup atau musilago. 2. Bahan yang tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organik, misalnya : hidroksi propil metilselulosa dalampelarut organik, etil selulosa dalam pelarut alkohol. 3. Bentuk kering, misalnya Avicel, Emdex. Bahan pengikat biasanya digunakan dalam bentuk granul-granul yang telah disempurnakan. 4. Bentuk cair, contohnya : Isopropanol, digunakan untuk membuat tablet larut dalam tablet effervescent. Sri Kurniawati : Pengaruh Penambahan Polisorbat 80 Terhadap Waktu Hancur Dan Disolusi Tablet Dimenhidrinat Dibuat Secara Granulasi Basah, 2009 USU Repository © 2008

2. 3. 3 Bahan Pengembang

Dokumen yang terkait

Uji Bioekivalensi Tablet Metoklopramid Bahan Tambahan Sari Tape Dibandingkan Dengan Tablet Metoklopramid Merek Dagang Pada Hewan Kelinci Secara KCKT

14 255 102

PENGARUH KADAR GELATIN TERHADAP MUTU FISIK TABLET EKSTRAK BIJI MAHONI SECARA GRANULASI BASAH

1 5 21

PENGARUH PENAMBAHAN AMPROTAB SEBAGAI BAHAN PENGIKAT TERHADAP SIFAT FISIK DAN Pengaruh Penambahan Amprotab Sebagai Bahan Pengikat Terhadap Sifat Fisik Dan Profil Disolusi Tablet Parasetamol Dengan Metode Granulasi Basah.

0 1 14

PENDAHULUAN Pengaruh Penambahan Amprotab Sebagai Bahan Pengikat Terhadap Sifat Fisik Dan Profil Disolusi Tablet Parasetamol Dengan Metode Granulasi Basah.

1 6 16

PENGARUH PENAMBAHAN AC-DI-SOL TERHADAP WAKTU HANCUR DAN DISOLUSI TABLET.

0 0 7

Uji Karakteristik Fisik Tablet Parasetamol Yang Dibuat Secara Granulasi Basah Dan Granulasi Kering Dengan Bahan Tambahan Karaginan - Ubaya Repository

0 0 1

Pengaruh Konsentrasi Superdisintegran Sodium Strach Glycolate 1, 2 dan 5 terhadap Waktu Hancur Tablet Kitosan yang dibuat dengan Metode Granulasi Kering - Ubaya Repository

0 0 1

Studi Komparatif Konsentrasi Crospovidone Terhadap Waktu Hancur Tablet Kitosan yang dibuat dengan Metode Granulasi Kering - Ubaya Repository

0 0 1

Pengaruh Penggunaan Avicel PH 101 Dan Laktosa Sebagai Bahan Pengisi Terhadap Karakteristik Fisik Tablet Ekstrak Pegagan Yang Dibuat Secara Granulasi Basah - Ubaya Repository

0 0 1

Pengaruh Sorbitol Dan Laktosa (Yang Disalut Lapis Tipis Opadry) Dengan Dan Tanpa Natrium-Pati-Glikolat Terhadap Daya Disintegrasi Dan Disolusi Tablet Parasetamol Yang Dibuat Secara Granulasi Basah - Ubaya Repository

0 0 1