2 Uraian Bentuk Sediaan Tablet

Berdasarkan teori ini, surfaktan yang mempunyai dua gugus yaitu hidrofilik dan lipofilik yang masing – masing akan mengarahkan dirinya ke dalam larutan sesuai dengan sifat kelarutan zat tersebut. Surfaktan yang lebih hidrofil akan terlarut dalam air dan gugus lipofil akan terlarut dalam minyak. 3. Teori Lapisan Film Plastic Film Theory Menurut teori ini, surfaktan akan mengeliling tetesan atau partikel fase terdispersi sebagai lapisan film yang tipis dan diadsorbsi pada permukaan partikel tersebut. Lapisan tersebut mencegah kontak dan bersatunya partikel terdispersi. Semakin kuat dan lentur partikel tersebut maka emulsi yang terjadi akan semakin stabil.Anief, 1993

1. 2 Uraian Bentuk Sediaan Tablet

Dewasa ini, paling sedikit 40 dari seluruh obat diolah dalam bentuk tablet. Bentuk sediaan tablet lebih lanjut membuktikan keuntungannya, massanya dibuat dengan mesin dan karenanya murah, tablet tepat takarannya, baik pengemasannya, untuk ditransportasikan dan untuk disimpandaya tahan yang baik dari obat dalam sediaan dan penggunaannya lebih mudah Voight, 1994. Tablet adalah sediaan padat kompak, dibuat secara kempa cetak, dalam bentuk tabung pipih atau sirkuler, kedua permukaannya rata atau cembung, mengandung satu jenis obat atau lebih dengan atau tanpa zat tambahan Ditjen POM, 1979. Tablet merupakan bahan obat dalam bentuk sediaan padat yang biasanya dibuat dengan bahan tambahan farmasetik yang sesuai. Tablet dapat berbeda – beda Sri Kurniawati : Pengaruh Penambahan Polisorbat 80 Terhadap Waktu Hancur Dan Disolusi Tablet Dimenhidrinat Dibuat Secara Granulasi Basah, 2009 USU Repository © 2008 dalam ukuran, bentuk, berat, kekerasan, ketebalan, daya hancur dan dalam aspek lainnya tergantung pada cara pemakaian dan metode pembuatannya Ansel, 1989. Tablet adalah sediaan padat mengandung bahan obat dengan atau tanpa bahan pengisi. Sebagian besar tablet dibuat dengan cara pengempaan dan merupakan bentuk sediaan yang paling banyak digunakan. Tablet kempa dibuat dengan memberikan tekanan tinggi pada serbuk atau granul menngunakan cetakan baja. Tablet dibuat dengan berbagai ukuran, bentuk, dan penandaan permukaan tergantung pada desain cetakan FI edisi IV, 1995. Tablet mempunyai beberapa keuntungan, antara lain : ̇ Tablet merupakan bentuk sediaan yang utuh dan menawarkan kemampuan terbaik dari semua bentuk sediaan oral untuk ketepatan ukuran serta variabilitas kandungan yang paling rendah. ̇ Tablet merupakan bentuk sediaan yang biaya pembuatannya lebih rendah. ̇ Tablet merupakan bentuk sediaan oral yang paling ringan dan paling kompak. ̇ Tablet merupakan sediaan oral yang paling mudah dan murah untuk dikemas serta dikrim. ̇ Pemberian tanda pengenal produk pada tablet paling mudah dan murah, tidak memerlukan langkah pengerjaan tambahan bila menggunakan permukaan cetak yang bermonogram atau berhiasan timbul. ̇ Tablet paling mudah ditelan serta paling kecil kemungkinan tertinggal di tenggorokan, terutama bila bersalut yang memungkinkan pecahnya atau hancurnya tablet tidak segera terjadi. Sri Kurniawati : Pengaruh Penambahan Polisorbat 80 Terhadap Waktu Hancur Dan Disolusi Tablet Dimenhidrinat Dibuat Secara Granulasi Basah, 2009 USU Repository © 2008 ̇ Tablet bisa dijadikan produk dengan profil pelepasan khusus, seperti pelepasan di usus atau produk lepas lambat. ̇ Tablet merupakan bentuk sediaan oral yang paling mudah untuk diproduksi secara besar – besaran. ̇ Tablet merupakan bentuk sediaan oral yang memiliki sifat pencampuran kimia, mekanik dan stabilitas mikrobiologi yang paling baik. Selain mempunyai keuntungan atau keunggulan, tablet juga mempunyai kerugian. Kerugian tablet antara lain : • Beberapa obat tidak dapat dikempa menjadi padat dan kompak, tergantung pada keadaan amorfnya, flokulasi, atau rendahnya berat jenis. • Obat sukar dibasahkan, lambat melarut, absorbsi optimumnya tinggi melalui saluran cerna atau setiap kombinasi dari sifat di atas akan sukar atau tidak mungkin diformulasi dipabrikasi dalam bentuk tablet yang masih menghasilkan biovailabilitas obat cukup. • Obat yang rasanya pahit, obat dengan bau yangdari keuntung tidak dapat dihilangkan, atau obat yang peka terhadap oksigen atau kelembaban udara perlu pengapsulan atau penyelubungan dulu sebelum dikempa bila mungkin atau memerlukan penyalutan dulu. Pada keadaan ini kapsul dapat merupakan jalan keluar yang terbaik serta lebih murah. Kesimpulan dari keuntungan dan kerugian tablet dibandingkan dengan bentuk sediaan oral lainnya, ternyata tablet benar – benar memberikan keuntungan dalam bentuk tempat atau ruanagn yang paling kecil yang diperlukan untuk penyimpanan, Sri Kurniawati : Pengaruh Penambahan Polisorbat 80 Terhadap Waktu Hancur Dan Disolusi Tablet Dimenhidrinat Dibuat Secara Granulasi Basah, 2009 USU Repository © 2008 juga tablet mudah diberikan dan dikontrol, mudah dibawa, dan ongkosnya murah. Bagi dokter dosisnya fleksibel tablet dapat dibelah dua, serta dosisnya tepat Lachman et al, 1994. Disamping sifat kimia dan fisika dari obat yang akan diformulasi, desain fisik yang sebenarnya, proses pabrikasi, serta uji kimia lengkap atas tablet dapat memberikan efek yang berarti pada kemanjuran dari obat yang akan diberikan, maka tablet : 1. Harus merupakan produk menarik bagus dilihat yang mempunyai identitasnya sendiri serta bebas dari serpihan, keretakan pelunturan atau pemucatan, kontaminasi dan lain – lain. 2. Harus sanggup menahan goncangan mekanik selama produksi, pengepakan. 3. Harus mempunyai kestabilan kimia dan fisika untuk mempertahankan kelengkapan fisiknya sepanjang waktu. 4. Harus dapat melepaskan zat berkhasiat ke dalam tubuh dengan cara yang dapat diramalkan serta tetap atau dapat diulang. 5. Hasil stabil secara kimia sepanjang waktu sehingga tidak memungkinkan terjadi pemalsuan atau penurunan mutu zat berkhasiat.

2. 3 Bahan-Bahan Pembantu tambahan dalam SediaanTablet

Dokumen yang terkait

Uji Bioekivalensi Tablet Metoklopramid Bahan Tambahan Sari Tape Dibandingkan Dengan Tablet Metoklopramid Merek Dagang Pada Hewan Kelinci Secara KCKT

14 255 102

PENGARUH KADAR GELATIN TERHADAP MUTU FISIK TABLET EKSTRAK BIJI MAHONI SECARA GRANULASI BASAH

1 5 21

PENGARUH PENAMBAHAN AMPROTAB SEBAGAI BAHAN PENGIKAT TERHADAP SIFAT FISIK DAN Pengaruh Penambahan Amprotab Sebagai Bahan Pengikat Terhadap Sifat Fisik Dan Profil Disolusi Tablet Parasetamol Dengan Metode Granulasi Basah.

0 1 14

PENDAHULUAN Pengaruh Penambahan Amprotab Sebagai Bahan Pengikat Terhadap Sifat Fisik Dan Profil Disolusi Tablet Parasetamol Dengan Metode Granulasi Basah.

1 6 16

PENGARUH PENAMBAHAN AC-DI-SOL TERHADAP WAKTU HANCUR DAN DISOLUSI TABLET.

0 0 7

Uji Karakteristik Fisik Tablet Parasetamol Yang Dibuat Secara Granulasi Basah Dan Granulasi Kering Dengan Bahan Tambahan Karaginan - Ubaya Repository

0 0 1

Pengaruh Konsentrasi Superdisintegran Sodium Strach Glycolate 1, 2 dan 5 terhadap Waktu Hancur Tablet Kitosan yang dibuat dengan Metode Granulasi Kering - Ubaya Repository

0 0 1

Studi Komparatif Konsentrasi Crospovidone Terhadap Waktu Hancur Tablet Kitosan yang dibuat dengan Metode Granulasi Kering - Ubaya Repository

0 0 1

Pengaruh Penggunaan Avicel PH 101 Dan Laktosa Sebagai Bahan Pengisi Terhadap Karakteristik Fisik Tablet Ekstrak Pegagan Yang Dibuat Secara Granulasi Basah - Ubaya Repository

0 0 1

Pengaruh Sorbitol Dan Laktosa (Yang Disalut Lapis Tipis Opadry) Dengan Dan Tanpa Natrium-Pati-Glikolat Terhadap Daya Disintegrasi Dan Disolusi Tablet Parasetamol Yang Dibuat Secara Granulasi Basah - Ubaya Repository

0 0 1