disebabkan oleh polisorbat 80 yang membentuk lapisan tipis pada permukaan granul, sehingga gaya adhesi dan kohesi antara partikel – partikel granul berkurang dan daya
ikat antar granul juga menurun. Akibatnya mempengaruhi kekerasan tablet yang dihasilkan Lachman et al, 1994 .
4. 3. 2 Friabilitas
Dari tabel 4 dapat dilihat bahwa friabilitas berkisar antara 0,50 sampai 1,20. Dari data tersebut dapat dikatakan semakin banyak polisorbat 80 yang
ditambahkan semakin besar pula friabilitasnya. Friabilitas berhubungan dengan kekerasan. Semakin besar kekerasan maka semakin kecil friabilitasnya. Ini dapat
dibandingkan, antara tablet dimenhidrinat yang tidak mengandung polisorbat 80 dengan tablet yang mengandung polisorbat 80.
Lachman, et al 1994, mengemukakan bahwa friabilitas dipengaruhi oleh
kandungan air dari granul dan produk akhir. Kandungan air kelembaban rendah tetapi masih dalam batasan yang dapat diterima sebagai pengikat. Hal ini juga
berhubungan dengan kekerasan tablet bila tablet mempunyai kekerasan yang rendah menyebabkan tablet tersebut tidak tahan terhadap benturan yang kuat.
4. 3. 3 Waktu Hancur
Dari tabel 4 menunjukkan bahwa formula yang mengandung polisorbat 80 sebanyak 0,1 , 0,3 , 0,5 , 0,7 dan 0,9 mempunyai waktu yang lebih singkat
bila dibandingkan dengan formula yang tidak mengandung polisorbat 80. Dari data tersebut juga kita dapat melihat hubungan antar konsentrasi polisorbat 80 yang
ditambahkan dengan waktu hancur, dimana semakin besar jumlah polisorbat 80 yang ditambahkan maka semakin singkat waktu yang dibutuhkan untuk hancur. Dalam hal
Sri Kurniawati : Pengaruh Penambahan Polisorbat 80 Terhadap Waktu Hancur Dan Disolusi Tablet Dimenhidrinat Dibuat Secara Granulasi Basah, 2009
USU Repository © 2008
ini bahan obat yang bersifat hidrofob dengan adanya surfaktan bila bersentuhan dengan air akan lebih mudah dibasahi karena surfaktan sifatnya menurunkan
tegangan permukaan, akibatnya tablet menjadi lebih mudah hancur. Waktu hancur suatu tablet juga dipengaruhi oleh kekerasan tablet tersebut,
seperti dikatakan oleh Aiche 1993, bahwa semakin keras suatu tablet maka ikatan antar partikelnya semakin kuat dan jumlah pori–pori semakin sedikit. Dengan
berkurangnya pori-pori tablet, bila tablet diletakkan dalam medium air akan sulit masuk kedalam tablet sehingga waktu hancurnya semakin lama.
Jika dikaitkan dengan disolusi maka waktu hancur merupakan salah satu faktor dalam pelarutan obat. Sebelum obat larut dalam medium pelarut maka tablet
terlebih dahulu pecah menjadi partikel – partikel kecil sehingga daerah permukaan partikel menjadi lebih luas. Namun uji ini tidak memberikan jaminan bahwa pertikel
– partikel akan melepaskan bahan obat dalam larutan dengan kecepatan yang seharusnya, karena uji waktu hancur hanya menyatakan waktu yang diperlukan tablet
untuk hancur di bawah kondisi yang ditetapkan dan lewatnya seluruh partikel melalui saringan berukuran mesh 10 Lachman, et al., 1994 .
4. 3. 4 Penetapan Kadar Tablet Dimenhidrinat