5. 4. 1. 6 Keseragaman sediaan 5. 5 Uji Disolusi

Kemudian masing-masing larutan diukur serapannya pada panjang gelombang 276 nm dan sebagai blanko digunakan larutan HCl 0,1N.

3. 5. 4. 1. 5 Penetapan Kadar Dimenhidrinat dalam Sampel

Ditimbang seksama 20 tablet, dicatat beratnya, kemudian digerus sampai homogen. Ditimbang seksama sejumlah serbuk tablet setara dengan lebih kurang 50 mg Dimenhidrinat, kemudian dimasukkan dalam labu tentukur 100 ml, dicukupkan dengan HCl 0,1 N sampai batas tanda. Lalu dikocok hingga homogen, disaring melalui kertas saring dan filtrat pertama lebih kurang 25 ml dibuang dan filtrat selanjutnya ditampung untuk pengukuran. Diperoleh larutan konsentrasi 500 mcgml. Dari larutan ini dipipet sebanyak 10 ml larutan dan dimasukkan dalam labu tentukur 50 ml, lalu dicukupkan dengan HCl 0,1 N sampai batas tanda, lalu dipipet kembali sebanyak 8,25 ml dan dimasukkan dalam labu tentukur 50 ml, lalu dicukupkan dengan HCl 0,1 N sampai batas tanda, sehingga diperoleh larutan dengan konsentrasi 16,5 mcgml. Diukur serapannya pada panjang gelombang maksimum menggunakan HCl 0,1 N sebagai blanko. Pengerjaan ini dilakukan sebanyak 6 kali.

3. 5. 4. 1. 6 Keseragaman sediaan

Tablet yang dibuat yaitu tablet dimenhidrinat dengan berat satu tablet 400 mg dan mengandung Dimenhidrinat 50 mg, berarti 50 jumlah zat berkhasiat lebih besar atau sama dengan 50 mg, karena itu penetapan keseragaman sediaan dilakukan dengan menetapkan keragaman bobot Ditjen POM, 1995, yang dilakukan sebagai berikut : Ditimbang seksama 10 tablet, satu persatu dan dihitung bobot rata-rata. Digerus homogen dan ditentukan kadarnya secara spektrofotometri ultraviolet. Dari hasil Sri Kurniawati : Pengaruh Penambahan Polisorbat 80 Terhadap Waktu Hancur Dan Disolusi Tablet Dimenhidrinat Dibuat Secara Granulasi Basah, 2009 USU Repository © 2008 penetapan kadar dihitung jumlah zat aktif dari masing-masing 10 tablet dengan anggapan zat aktif terdistribusi homogen. Cara penetapan kadar : Ditimbang seksama 10 tablet, satu persatu dan dihitung bobot rata-rata digerus jadi satu. Kemudian ditimbang sejumlah zat yang setara dengan 50 mg dimenhidrinat dan dimasukkan kedalam labu tentukur 100 ml dan dilarutkan dengan HCl 0,1 N dan dicukupkan sampai batas tanda. Kemudian larutan disaring, filtrat pertama lebih kurang 25 ml dibuang dan filtrat selanjutnya ditampung untuk pengukuran. Dari larutan tersebut dipipet 10 ml dimasukkan kedalam labu ukur 50 ml dan diencerkan dengan HCl 0,1 N sampai batas tanda, lalu dipipet kembali sebanyak 8,25 ml dan dimasukkan dalam labu tentukur 50 ml, lalu dicukupkan dengan HCl 0,1 N sampai batas tanda, sehingga diperoleh larutan dengan konsentrasi 16,5 mcgml. Diukur serapannya pada panjang gelombang maksimum menggunakan HCl 0,1 N sebagai blanko. Pengerjaan ini dilakukan sebanyak 6 kali. Persyaratan : Keragaman bobot terletak antara 85,0 sampai 115,0 dari yang tertera pada etiket dan simpangan baku relatif kurang dari atau sama dengan 6,0 FI edisi IV, 1995.

3. 5. 5 Uji Disolusi

Media disolusi : 900 ml air Alat tipe 2 : 50 rpm Waktu : 45 menit Harga Q : 75 Cara kerja : Sri Kurniawati : Pengaruh Penambahan Polisorbat 80 Terhadap Waktu Hancur Dan Disolusi Tablet Dimenhidrinat Dibuat Secara Granulasi Basah, 2009 USU Repository © 2008 Satu tablet dimasukkan ke dalam wadah disolusi yang telah berisi 900 ml medium disolusi air yang bersuhu 37 ± 0,5 o C, lalu keranjang diputar dengan kecepatan 50 rpm. Pada Interval waktu 5, 10, 15, 20, 25, 30, 35, 40, dan 45 menit, larutan dipipet 7,5 ml pada daerah pertengahan antara permukaan medium disolusi dan bagian atas dari alat dayung serta tidak kurang 1 cm dari dinding wadah. Lalu dimasukkan ke dalam labu tentukur 25 ml dan diencerkan dengan medium disolusi sampai pada batas tanda. Lalu diukur serapannya pada panjang gelombang 276 nm. Volume cairan medium diusahakan tetap dengan menambahkan sejumlah medium disolusi pada volume yang sama dengan jumlah volume yang diambil. Pengujian dilakukan terhadap 6 tablet, dimana dalam waktu 45 menit harus larut tidak kurang dari 75 Q C 5 H 4 N 4 O , dari jumlah yang tertera pada etiket Ditjen POM, 1995. Persyaratan dipenuhi bila jumlah zat aktif yang terlarut dari sediaan yang diuji sesuai dengan tabel penerimaan. Apabila tidak memenuhi persyaratan maka pengujian dilanjutkan sampai tiga tahap, kecuali bila hasil pengujian memenuhi S1 atau S2. Tabel 2. Kriteria Penerimaan Zat Aktif yang Larut dengan Disolusi Tahap Jumlah yang diuji Kriteria Penerimaan S1 6 Tiap unit sediaan tidak kurang dari Q + 5 S2 6 Rata-rata dari 12 unit S1 + S2 adalah sama dengan atau lebih besar dari Q dan tidak 1 unit sediaan yang lebih kecil dari Q - 15 Sri Kurniawati : Pengaruh Penambahan Polisorbat 80 Terhadap Waktu Hancur Dan Disolusi Tablet Dimenhidrinat Dibuat Secara Granulasi Basah, 2009 USU Repository © 2008 S3 12 Rata-rata dari 24 unit S1 + S2 + S3 adalah sama dengan atau lebih besar dari Q, tidak lebih dari 2 unit sediaan yang lebih kecil dari Q – 15 dan tidak 1 unit pun yang lebih kecil dari Q – 25 FI edisi IV, 1995 Sri Kurniawati : Pengaruh Penambahan Polisorbat 80 Terhadap Waktu Hancur Dan Disolusi Tablet Dimenhidrinat Dibuat Secara Granulasi Basah, 2009 USU Repository © 2008

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4. 1 Hasil Uji Preformulasi Massa Granul

Uji preformulasi massa granul meliputi sudut diam, indeks tap, dan waktu alir. Dari data hasil uji yang dilakukan dapat diketahui massa tersebut memenuhi syarat untuk dicetak menjadi tablet. Tabel 3. Data Uji Preformulasi Massa Granul Formula Waktu alir detik Rata-rata Sudut diam Rata-rata Indeks tap Rata-rata F0 3,71± 0,12 36,65 ± 0,02 11,0 F1 3,43± 0,10 35,71 ± 0,15 8,4 F2 3.32± 0,06 33,11 ± 0,03 8,0 F3 3,28± 0,06 29,74 ± 0,03 7,2 F4 3,21± 0,15 29,47 ±0,02 6,2 F5 3,10± 0,11 29,21 ± 0,04 5,4 Syarat 10 detik 20 o 40 o 20 Keterangan : F0 : Formula tanpa penambahan polisorbat 80 F1 : Formula dengan penambahan polisorbat 80 sebanyak 0,1 F2 : Formula dengan penambahan polisorbat 80 sebanyak 0,3 F3 : Formula dengan penambahan polisorbat 80 sebanyak 0,5 F4 : Formula dengan penambahan polisorbat 80 sebanyak 0,7 F5 : Formula dengan penambahan polisorbat 80 sebanyak 0,9 Sri Kurniawati : Pengaruh Penambahan Polisorbat 80 Terhadap Waktu Hancur Dan Disolusi Tablet Dimenhidrinat Dibuat Secara Granulasi Basah, 2009 USU Repository © 2008

Dokumen yang terkait

Uji Bioekivalensi Tablet Metoklopramid Bahan Tambahan Sari Tape Dibandingkan Dengan Tablet Metoklopramid Merek Dagang Pada Hewan Kelinci Secara KCKT

14 255 102

PENGARUH KADAR GELATIN TERHADAP MUTU FISIK TABLET EKSTRAK BIJI MAHONI SECARA GRANULASI BASAH

1 5 21

PENGARUH PENAMBAHAN AMPROTAB SEBAGAI BAHAN PENGIKAT TERHADAP SIFAT FISIK DAN Pengaruh Penambahan Amprotab Sebagai Bahan Pengikat Terhadap Sifat Fisik Dan Profil Disolusi Tablet Parasetamol Dengan Metode Granulasi Basah.

0 1 14

PENDAHULUAN Pengaruh Penambahan Amprotab Sebagai Bahan Pengikat Terhadap Sifat Fisik Dan Profil Disolusi Tablet Parasetamol Dengan Metode Granulasi Basah.

1 6 16

PENGARUH PENAMBAHAN AC-DI-SOL TERHADAP WAKTU HANCUR DAN DISOLUSI TABLET.

0 0 7

Uji Karakteristik Fisik Tablet Parasetamol Yang Dibuat Secara Granulasi Basah Dan Granulasi Kering Dengan Bahan Tambahan Karaginan - Ubaya Repository

0 0 1

Pengaruh Konsentrasi Superdisintegran Sodium Strach Glycolate 1, 2 dan 5 terhadap Waktu Hancur Tablet Kitosan yang dibuat dengan Metode Granulasi Kering - Ubaya Repository

0 0 1

Studi Komparatif Konsentrasi Crospovidone Terhadap Waktu Hancur Tablet Kitosan yang dibuat dengan Metode Granulasi Kering - Ubaya Repository

0 0 1

Pengaruh Penggunaan Avicel PH 101 Dan Laktosa Sebagai Bahan Pengisi Terhadap Karakteristik Fisik Tablet Ekstrak Pegagan Yang Dibuat Secara Granulasi Basah - Ubaya Repository

0 0 1

Pengaruh Sorbitol Dan Laktosa (Yang Disalut Lapis Tipis Opadry) Dengan Dan Tanpa Natrium-Pati-Glikolat Terhadap Daya Disintegrasi Dan Disolusi Tablet Parasetamol Yang Dibuat Secara Granulasi Basah - Ubaya Repository

0 0 1