3. 3 Bahan Pengembang 3. 4 Bahan Pelicin 4 Metode Pembuatan Tablet 4. 1 Pencetakan Langsung

2. 3. 3 Bahan Pengembang

Bahan pengembang digunakan untuk untuk memecahkan tablet menjadi partikel-partikel kecil sehingga kerja dari bahan berkhasiat dipercepat. Beberapa bahan pengembang mempunyai affinitas yang besar terhadap air, dan akan mengembang sehingga pengembangnya akan memecahkan tablet. Bahan pengembang lain memecahkan tablet dengan cara mengembang dan mengeluarkan tenaga seperti pada tablet effervescent Lowenthal, 1973. Bahan pengembang yang biasa digunakan adalah pati dan turunannya,gom, selulosa dan turunannya, serta alginat Soekemi, 1987; Lachman, 1976.

2. 3. 4 Bahan Pelicin

Bahan pelicin ditambahkan untuk memeudahkan pendorongan tablet ke atas daan ke luar ruang cetak melalui pengurangan penggesekkan antara dinding dalam lubang ruang cetak dengan permukaan sisi tablet. Hasil terbaik saat ini adalah talk serta kalsium atau magnesium stearat Voight, 1987. Bahan pelicin ditambahakan dengan maksud : 1. Untuk meningkatkan daya alir granul-granul pada corong pengisi. 2. Mencegah melekatnya masa pada punch dan die. 3. Mengurangi pergesekkan antar butir-butir granul. 4. Mempemudah pengeluaran tablet dari die. Magnesium atau Kalsium stearat adalah pelicin yang umum dipergunakan, sering dipakai pada konsentrasi 1 serta talkum yang dipakai pada konsentrasi 1- 5Soekemi, 1987. Sri Kurniawati : Pengaruh Penambahan Polisorbat 80 Terhadap Waktu Hancur Dan Disolusi Tablet Dimenhidrinat Dibuat Secara Granulasi Basah, 2009 USU Repository © 2008

2. 4 Metode Pembuatan Tablet

Secara umum pembuatan tablet adalah dengan metode granulasi basah, granulasi kering dan cetak langsung. Metode tersebut dijelaskan dibawah ini :

2. 4. 1 Pencetakan Langsung

Proses pencetakan langsung adalah suatu cara pembuatan tablet untuk bahan yang tidak tahan pemanasan tinggi, karena dalam proses pembuatannya diperlukan panas yang rendah atau tanpa pemanasan. Ada beberapa zat berbentuk kristal, seperti NaCl, NaBr, dan KCl yang mungkin dapat langsung dikempa. Tetapi kebanyakan obat jarang yang dengan mudah dijadikan tablet.

2. 4. 2 Granulasi Basah

Dokumen yang terkait

Uji Bioekivalensi Tablet Metoklopramid Bahan Tambahan Sari Tape Dibandingkan Dengan Tablet Metoklopramid Merek Dagang Pada Hewan Kelinci Secara KCKT

14 255 102

PENGARUH KADAR GELATIN TERHADAP MUTU FISIK TABLET EKSTRAK BIJI MAHONI SECARA GRANULASI BASAH

1 5 21

PENGARUH PENAMBAHAN AMPROTAB SEBAGAI BAHAN PENGIKAT TERHADAP SIFAT FISIK DAN Pengaruh Penambahan Amprotab Sebagai Bahan Pengikat Terhadap Sifat Fisik Dan Profil Disolusi Tablet Parasetamol Dengan Metode Granulasi Basah.

0 1 14

PENDAHULUAN Pengaruh Penambahan Amprotab Sebagai Bahan Pengikat Terhadap Sifat Fisik Dan Profil Disolusi Tablet Parasetamol Dengan Metode Granulasi Basah.

1 6 16

PENGARUH PENAMBAHAN AC-DI-SOL TERHADAP WAKTU HANCUR DAN DISOLUSI TABLET.

0 0 7

Uji Karakteristik Fisik Tablet Parasetamol Yang Dibuat Secara Granulasi Basah Dan Granulasi Kering Dengan Bahan Tambahan Karaginan - Ubaya Repository

0 0 1

Pengaruh Konsentrasi Superdisintegran Sodium Strach Glycolate 1, 2 dan 5 terhadap Waktu Hancur Tablet Kitosan yang dibuat dengan Metode Granulasi Kering - Ubaya Repository

0 0 1

Studi Komparatif Konsentrasi Crospovidone Terhadap Waktu Hancur Tablet Kitosan yang dibuat dengan Metode Granulasi Kering - Ubaya Repository

0 0 1

Pengaruh Penggunaan Avicel PH 101 Dan Laktosa Sebagai Bahan Pengisi Terhadap Karakteristik Fisik Tablet Ekstrak Pegagan Yang Dibuat Secara Granulasi Basah - Ubaya Repository

0 0 1

Pengaruh Sorbitol Dan Laktosa (Yang Disalut Lapis Tipis Opadry) Dengan Dan Tanpa Natrium-Pati-Glikolat Terhadap Daya Disintegrasi Dan Disolusi Tablet Parasetamol Yang Dibuat Secara Granulasi Basah - Ubaya Repository

0 0 1