Rando Sembiring : Peranan Pramuwisata Dalam Pengembangan Kepariwisataan Di Kabupaten Karo, 2009. USU Repository © 2009
BAB II URAIAN TEORITIS KEPARIWISATAAN DAN
PRAMUWISATA
2.1 Pengertian Pariwisata
Defenisi pariwisata menurut beberapa ahli, yaitu : a. Menurut Mr. Herman V. Schulard dalam Yoeti, 1996:114 , Pariwisata
adalah sejumlah kegiatan terutama yang ada kaitannya dengan perekonomian secara langsung berhubungan dengan masuknya orang-
orang asing melalui lalu lintas di suatu negara tertentu, kota dan daerah. b. Menurut Prof. K. Krapt dan Prof. Hunziker dalam Yoeti, 1996:112 ,
Pariwisata adalah keseluruhan dari gejala-gejala yang ditimbulkan dari perjalanan dan pendiaman orang-orang asing serta penyediaan tempat
tinggal sementara, asalkan orang asing itu tidak tinggal menetap dan tidak memperoleh penghasilan dari aktivitas yang bersifat sementara.
c. Menurut Prof. Salah Wahab dalam Yoeti, 1982:107 , “ A proposeful human activity that serve as a link between people either within one some
country or beyond the geographical limits or state. It involves the temporary displacement of people to other region, country, for the
satisfaction of varied needs other than exciting a renumareted function “. “ Pariwisata adalah suatu aktivitas manusia yang dilakukan secara sadar
yang mendapat pelayanan secara bergantian diantara orang-orang dalam suatu negara itu sendiri atau di luar negeri meliputi pendiaman orang-
orang dari daerah lain untuk mencari kepuasan yang beraneka ragam dan
Rando Sembiring : Peranan Pramuwisata Dalam Pengembangan Kepariwisataan Di Kabupaten Karo, 2009. USU Repository © 2009
berbeda dengan apa yang dialaminya dimana ia memperoleh pekerjaan tetap “.
d. Menurut E. Guyer Fleuler dalam Yoeti, 1983:120 , Pariwisata dalam arti modern adalah fenomena dari zaman sekarang yang pada umumnya
didasarkan atas kebutuhan, kesehatan dan pergantian hawa. Sedankan pada khususnya disebabkan oleh bertambahnya pergaulan berbagai bangsa dan
kelas masyarakat manusia sebagai hasil dari perkembangan perniagaan, industri, perdagangan, serta penyempurnaan dari alat-alat pengangkutan.
2.2 Pengertian Kepariwisataan
Pada dasarnya kata kepariwisataan berasal dari kata pariwisata. Hal ini sudah menjadi kebiasaan untuk memberikan pengertian yang lebih luas, bagi
suatu kata yang memiliki makna jamak. Maka kepariwisataan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pariwisata demikianlah seharusnya pengertian kata tersebut
ditinjau dari etimologinya. Sebagaimana diketahui bahwa pengertian kepariwisataan dapat diketahui
melalui apa yang dikeluarkan oleh pemerintah ataupun Tap MPR No. 1 dan No. 2 tahun 1960 bahwa “kepariwisataan dalam dunia modern pada hakekatnya adalah
suatu cara untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam memenuhi kebutuhan jasmani dan rohani setelah beberapa waktu bekerja serta mempunyai modal untuk
melihat-lihat daerah lain ataupun negara lain. Menghabiskan sebagian uangnya untuk mencari kesenangan, kepuasan, ketenangan, kesan yang mendalam di
tempat-tempat wisata yang menarik dan unik demi mencari kepuasan tersendiri baik tiap orang.
Rando Sembiring : Peranan Pramuwisata Dalam Pengembangan Kepariwisataan Di Kabupaten Karo, 2009. USU Repository © 2009
Berdasarkan keterangan di atas umum tampak bahwa pada prinsipnya kepariwisataan merupakan suatu perjalanan yang bersifat menyegarkan jasmani
dan rohani dan juga tidak terlepas dari faktor ekonomi. Sumatera Utara merupakan pintu masuknya wisatawan asing ke Indonesia,
ini disebabkan karena banyaknya objek wisata yang menarik untuk dikunjungi. Untuk meningakatkan arus wisata yang lebih tinggi maka Gubernur Sumatera
Utara melalui SK No. 355XIVGSU tanggal 2 Agustus 1971 pengertian kepariwisataan sebagai berikut :
“Kepariwisatawan adalah lalu lintas manusia dan bahwasannya dengan tujuan perjalanannya untuk keperluan rekreasi, hiburan, kesehatan, pendidikan,
agama, olah raga, perdagangan, kekeluargaan, pertemuan-pertemuan, dan kunjungan mengibah oleh warga sendiri maupun warga asing dengan maksud
tidak menetap. Jadi pengertian ini telah memuat perjalanan dengan maksud dan alasan tertentu dalam banyak hal karena alasan urusan atau peristiwa-peristiwa
penting dan kepergian dari tempat tinggal tetap hanyalah untuk sementara waktu saja dengan ketentuan bahwa perjalanan tersebut selain keperluan dinas, maka
harus dikaitkan dengan perjalanan untuk bersenang-senang di tempat yang dikunjunginya.
Rando Sembiring : Peranan Pramuwisata Dalam Pengembangan Kepariwisataan Di Kabupaten Karo, 2009. USU Repository © 2009
Satu hal yang menonjol dari pembatasan yang dikemukakan di atas adalah pada apa yang menjadi ciri dari perjalanan pariwisata itu adalah sama atau dapat
disamakan waktu cara mengemukakannya berbeda dalam pengertian kepariwisataan tedapat beberapa faktor penting yang ada dalam pengertian
pariwisata. Faktor yang dimaksud antara lain : 1. Perjalanan itu dilakukan dari suatu tempat ke tempat yang lainnya
2. Perjalanan itu untuk sementara waktu. 3. Orang yang melakukan perjalanan itu tidak mencari keuntungan di tempat
yang dikungjungi tetapi hanya semata-mata sebagai konsumen di tempat tersebut. Perjalanan tersebut walau bagaimanapun bentuknya harus
dikaitkan dengan pertamasyaan atau rekreasi. Hanya untuk bersenang- senang menghabiskan sebagian uang demi kesenangan.
Dari keterangan di atas, penulis mencoba memberikan pengertian tentang wisatawan atau orang-orang yang melakukan perjalanan wisata, apa-apa saja yang
dikatakan sebagai wisatawan dan yang tidak dikatakan sebagai wisatawan. Menurut Panitia Statistik Liga Bangsa-bangsa dalam sidang dewan yang
diselenggarakan pada tanggal 22 Januari 1937 dalam Yoeti, 1983:125-126 .
Yang dikatakan sebagai wisatawan, yaitu :
1. Mereka yang melakukan perjalanan untuk kesenangan pribadi, rombongan, dan keluarga.
2. Mereka yang melakukan perjalanan dengan alasan untuk bersenang- senang lebih dari 24 jam.
Rando Sembiring : Peranan Pramuwisata Dalam Pengembangan Kepariwisataan Di Kabupaten Karo, 2009. USU Repository © 2009
3. Mereka yang melakukan perjalanan untuk keperluan pertemuan- pertemuan, atau karena ada tugas tertentu seperti diplomasi, agama,
olahraga, dan urusan kesehatan. 4. Mereka yang dalam perjalanan dengan kapal atau pesiar walau singgah
disuatu negara atau wilayah kurang dari 24 jam.
Yang bukan wisatawan yaitu :
1. Mereka yang datang dengan tujuan mencari pekerjaan ataupun mengadakan kegiatan usaha di suatu negara.
2. Mereka yang melakukan perjalanan kurang dari 24, walaupun untuk mencari kesenangan.
3. Mereka yang datang untuk mengusahakan tempat tinggal tetap di suatu negara.
4. Penduduk di daerah kapal batas dan mereka tanpa kerja di negara yang berdekatan.
5. Orang-orang yang melintas di suatu negara tanpa tinggal walaupun perjalanan tersebut lebih dari 24 jam. Hanya sebagai orang yang
melakukan perlintasan batas, hanya dalam kendaraan. Sebagaimana yang telah tertulis dalam ketentuan umum pasal 1 Peraturan
Pemerintahan Republik Indonesia No. 24 tahun 1979 bahwa : “Kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan pemerintah, dunia usaha dan
masyarakat yang ditunjuk untuk menata kebutuhan perjalanan dan persinggahan wisata. Dengan melihat uraian tersebut maka cukup jelas mengetahui sedikit
banyaknya tentang pengertian kepariwisataan.
Rando Sembiring : Peranan Pramuwisata Dalam Pengembangan Kepariwisataan Di Kabupaten Karo, 2009. USU Repository © 2009
2.3 Sejarah Profesi Guide