STUDI KASUS METODE PENELITIAN

Seviria Marlina Panjaitan : Konflik Kehidupan Seorang Clubber Sebuah Tinjauan Studi Kasus, 2009 USU Repository © 2009

BAB III METODE PENELITIAN

Pada bagian pendahuluan, telah dijelaskan bahwa tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana bagaimana proses pengambilan keputusan pada clubber. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pendekatan yang akan dipakai, metode pengambilan data, lokasi penelitian, responden penelitian, alat bantu pengumpulan data, prosedur penelitian dan metode analisis data. Sesuai dengan pendapat Poerwandari 2007 yang menyatakan bahwa salah satu tujuan penting penelitian kualitatif adalah diperolehnya pemahaman yang menyeluruh dan utuh tentang fenomena yang diteliti dan sebagian besar aspek psikologis manusia juga sangat sulit direduksi dalam bentuk elemen dan angka sehingga akan lebih ’etis’ dan kontekstual bila diteliti dalam setting alamiah. Artinya tidak cukup mencari ”what” dan ”How Much” tetapi perlu juga memahaminya ”Why” dan ”How” dalam konteksnya.

A. STUDI KASUS

Menurut Yin 1996 secara umum metode studi kasus merupakan strategi yang lebih cocok bila pokok pertanyaan suatu penelitian berkenaan dengan How atau Why. Poerwandari 2007 menambahkan yang didefinisikan sebagai studi kasus adalah fenomena khusus yang hadir dalam suatu konteks yang terbatasi bounded context, meski batas-batas antara fenomena dan konteks tidak Seviria Marlina Panjaitan : Konflik Kehidupan Seorang Clubber Sebuah Tinjauan Studi Kasus, 2009 USU Repository © 2009 sepenuhnya jelas. Kasus itu dapat berupa individu, peran, kelompok kecil, organisasi, komunitas, atau bahkan suatu bangsa. Kasus dapat berupa keputusan, kebijakan, proses, atau suatu peristiwa khusus tertentu. Beberapa tipe unit yang dapat diteliti dalam bentuk studi kasus : individu-individu, karakteristik atau atribut dari individu-individu, aksi dan interaksi, peninggalan atau artefak perilaku, setting, serta peristiwa atau insiden tertentu Punch dalam Poerwandari, 2007. Pendekatan studi kasus membuat peneliti dapat memperoleh pemahaman utuh dan terintegrasi mengenai interrelasi berbagai fakta dan dimensi dari kasus khusus tersebut. Studi kasus dapat dibedakan dalam beberapa tipe Poerwandari, 2007: 1. Studi kasus intrinsik Penelitian dilakukan karena ketertarikan atau kepedulian pada suatu kasus khusus. Penelitian dilakukan untuk memahami secara utuh kasus tersebut, tanpa harus dimaksudkan untuk menghasilkan konsep-konsepteori ataupun tanpa ada upaya menggeneralisasi. 2. Studi kasus instrumental Penelitian pada suatu kasus unik tertentu, dilakukan untuk memahami isu dengan lebih baik, juga untuk mengembangkan, memperhalus teori. 3. Studi kasus kolektif Suatu studi kasus instrumental yang diperluas sehingga mencakup beberapa kasus. Tujuannya adalah untuk mempelajari fenomena populasi kondisi umum dengan lebih mendalam. Karena menyangkut kasus Seviria Marlina Panjaitan : Konflik Kehidupan Seorang Clubber Sebuah Tinjauan Studi Kasus, 2009 USU Repository © 2009 majemuk dengan fokus baik di dalam tiap kasus maupun antar kasus, studi kasus ini sering juga disebut studi kasus majemuk, atau studi kasus komparatif. Dalam hal ini, peneliti menggunakan studi kasus intrinsik. Peneliti berharap dapat menggambarkan dan menjawab pertanyaan seputar partisipan penelitian beserta konteksnya berupa kata-kata tertulis atau lisan dari subjek penelitian Bogdan dan Taylor dalam Moleong, 2000.

B. PARTISIPAN DAN LOKASI PENELITIAN 1. Partisipan penelitian