d. Penunjukkan siswa yang diminta jawaban tidak dilakukan secara berurutan
atau sistematis, akan tetapi harus diusahakan secara acak agar setiap siswa memusatkan perhatian dan memiliki kesiapan untuk menjawabnya.
4. Jenis-jenis Pertanyaan
Dalam proses belajar mengajar, bertanya memainkan peranan penting sebab pertanyaan yang tersusun dengan baik dan teknik pelontaran yang tepat
akan memberikan dampak positif. Pertanyaan yang baik dibagi menjadi dua jenis, yaitu pertanyaan menurut maksudnya dan pertanyaan menurut Taksonomi Bloom.
Pertanyaan menurut maksudnya terdiri dari: pertanyaan permintaan compliance question, pertanyaan retoris rhetorical question, pertanyaan mengarahkan atau
menuntun prompting question, dan pertanyaan menggali probing question, sedangkan pertanyaan menurut Taksonomi Bloom, yaitu: pertanyaan pengetahuan
recall question atau knowledge question, pemahaman conprehention question, pertanyaan penerapan application question, pertanyaan sinestis synthesis
question, dan pertanyaan evaluasi evaluation question.
13
Dan jenis-jenis pertanyaan menurut luas-sempitnya pertanyaan. a.
Jenis-jenis pertanyaan menurut maksudnya 1
Pertanyaan permintaan Compliance question, pertanyaan yang mengharapkan agar orang lain mematuhi perintah yang diucapkan
dalam bentuk pertanyaan. Contoh: Dapatkah Anda tenang agar suara saya dapat didengar oleh
seluruh kelas? 2
Pertanyaan Retorik rhetorical question Pertanyaan yang tidak menghendaki jawaban, melainkan akan dijawab
sendiri oleh guru karena merupakan teknik penyampaian informasi kepada siswa.
Contoh: Guru: “apakah yang dimaksud dengan mengajar?
13
Abdul Majid, Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Bandung; PT Remaja Rosdakarya, 2012, Cet. I, h. 286.
Mengajar adalah. . . . . . . “ 3
Pertanyaan mengarahkan atau menuntun prompting question Pertanyaan yang diajukan untuk memberi arah kepada siswa dalam
proses berpikir. Contoh:
Guru: “Minggu yang lalu kita telah membicarakan macam-macam
strategi belajar-mengajar. Coba, Halim, manakah yang lebih tinggi derajat CBSA-annya, strategi eksporsitorik atau
heuristik?” Halim: Diam sedang berpikir
Guru: “silahkan tinjau dulu dasar pengklasifikasian SBM. Nah. . . . .
bagaimana. . . . . Halim?” 4
Pertanyaan menggali probing question Pertanyaan lanjutan yang akan mendorong siswa untuk lebih
mendalami jawaban terhadap pertanyaan sebelumnya. Contoh:
Guru: “Setelah kemarin kita bersama-sama meninjau Bendungan
Karangkates, bagaimana pendapatmu tentang bendungan tersebut, Amin?”
Amin: “sangat menarik, Pak.”
Guru: “faktor apa yang menarik?”
Dan seterusnya.
14
b. Jenis-jenis pertanyaan menurut Taksonomi Bloom
1 Pertanyaan pengetahuan recall question atau knowledge question
Pertanyaan yang hanya mengharapkan jawaban yang sifatnya hafalan atau ingatan siswa terhadap apa yang telah dipelajarinya. Kata-kata
yang sering digunakan dalam menyusun pertanyaan pengetahuan ini biasanya: apa, di mana, kapan, siapa, sebutkan.
14
j.j, Hasibuan, Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006, cet XI, h. 15.
Contoh: -
Apa nama ibu kota Argentina? -
Siapa presiden Republik Indonesia yang ke-2? -
Di mana Raden Ajeng Kartini dilahirkan? 2
Pertanyaan pemahaman comprehension question Pertanyaan ini menurut siswa untuk menjawab pertanyaan dengan
jalan mengorganisasi informasi-informasi yang pernah diterimanya dengan kata-kata sendiri, atau menginterprestasikan atau membaca
informasi yang dilukiskan melalui grafik atau kurva dengan jalan membandingkan atau membeda-bedakan.
Contoh: -
Jelaskan dengan kata-katamu sendiri, apakah manfaat dari pariwisata?
- Informasi apa yang dapat kita peroleh dari kurva semacam ini?
3 Pertanyaan penerapan application question
Pertanyaan yang menuntut siswa untuk memberi jawaban tunggal dengan cara menerapkan pengetahuan, informasi, aturan-aturan,
kriteria, dan lain-lain yang pernah diterimanya. Contoh:
- Berdasarkan batasan yang telah diutarakan tadi, maka persamaan
mana yang memenuhi syarat? -
Berdasarkan kriteria yang ada, maka organisme mana yang termasuk protozoa?
4 Pertanyaan analisis analysis question
Pertanyaan yang menuntut siswa untuk menemukan jawaban dengan cara:
- Mengidentifikasi motif masalah yang ditampilkan.
- Mencari bukti-bukti atau kejadian-kejadian yang menunjang suatu
kesimpulan atau generalisasi. -
Menarik kesimpulan berdasarkan informasi yang ada atau membuat generalisasi dari atau berdasarkan informasi yang ada.