7. Fungsi Pertanyaan
Fungsi pertanyaan di dalam kegiatan pembelajaran menurut Turney 1979 mendefinisikan 12 fungsi pertanyaan seperti:
a. Membangkitkan minat dan keingintahuan siswa tentang suatu topik.
b. Memusatkan perhatian pada masalah tertentu.
c. Menggalakkan penerapan belajar aktif.
d. Merangsang siswa mengajukan pertanyaan sendiri.
e. Menstruktur tugas-tugas hingga kegiatan belajar dapat berlangsung secara
maksimal. f.
Mendiagnosis kesulitan belajar siswa. g.
Mengkomunikasikan dan merealisasikan bahwa semua siswa harus terlibat secara aktif dalam pembelajaran.
h. Menyediakan kesempatan bagi siswa untuk mendemonstrasikan
pemahamannya tentang informasi yang diberikan. i.
Melibatkan siswa dalam memanfaatkan kesimpulan yang dapat mendorong mengembangkan proses berpikir.
j. Mengembangkan kebiasaan menanggapi pertanyaan teman atau
pertanyaan guru. k.
Memberi kesempatan untuk belajar diskusi. l.
Menyatakan perasaan dan pikiran yang murni bagi siswa.
21
Dalam sebuah pembelajaran yang produktif, kegiatan bertanya berguna untuk:
a. Kegiatan guru yang mendorong, membimbing dan menilai kemampuan
berpikir siswa. b.
Bagi siswa yang merupakan bagian penting dalam pembelajaran yang berbasis inquiry.
c. Mengecek pemahaman siswa.
d. Membangkitkan respons pada siswa.
21
Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013, Cet. I, h. 236.
e. Menyegarkan kembali pengetahuan siswa.
f. Mengetahui sejauh mana keingintahuan siswa.
22
Hampir pada semua aktivitas belajar, dapat menerapkan questioning bertanya antara siswa dengan siswa, antara guru dengan siswa, antara siswa
dengan orang lain yang didatangkan ke kelas, dan sebagainya. Aktivitas bertanya juga ditemukan ketika siswa berdiskusi, bekerja dalam kelompok, ketika
menemukan kesulitan, ketika mengamati, dan sebagainya. Aktivitas bertanya juga ditemukan pembahasan dalam bahan bacaan siswa. Dengan ide pokok ini akan
memudahkan mereka memberi keseluruhan ide yang ada.
23
8. Manfaat Mengajukan Pertanyaan
Proses pembelajaran memungkinkan untuk dapat mengembangkan kebebasan mengeluarkan aspirasi, berupa pertanyaan atau jawaban, baik siswa
maupun guru, bahkan menguji suatu ide atau teori maupun praktek penyelenggaraannya, sesuai dengan fakta atau penalaran. Hal ini dapat
memungkinkan terbentuknya sikap ilmiah. Pertanyaan dapat merangsang timbulnya kegiatan belajar. Berikut ini adalah merupakan manfaat mengajukan
pertanyaan: a.
Memperluas wawasan berfikir. Jika seseorang selalu menerima suatu ide atau teori tanpa mempertanyakan, maka pengetahuannya terbatas pada apa
yang diterima semata-mata. Tetapi jika bertanya dan mempertanyakan tentang hal itu, akan mendapat penjelasan lebih luas, dihubungkan dengan
ide atau teori lain. Selanjutnya, memungkinkan siswa yang bersangkutan dapat mengasosiasikan pengetahuan yang dimiliki sebelumnya dengan ide
atau teori yang sedang dibahas. b.
Mengundang reinforcement penguatan. Pada umumnya seorang siswa merasa puas, jika ia mengetahui bahwa jawaban yang dikemukakan untuk
22
Sudarmaji Lamiran, Strategi Pembelajaran Sekolah Terpadu, Jakarta: PT Prestasi Pustaka, 2011, Cet. I, h. 85.
23
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif: Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP, Jakarta: Kencana Prenada
Media Group, 2010, Cet. IV, h. 115-116.