Itikad Tidak Baik dalam Merek “INX”

G. Pembatalan Pendaftaran Merek “INX”

Pembatalan merek telah diatur dalam Pasal 68 ayat 1 UU No.15 Tahun 2001 tentang Merek dengan bunyi, “Gugatan pembatalan pendaftaran merek dapat diajukan oleh pihak yang berkepentingan berdasarkan alasan yang dimaksud dalam Pasal 4, Pasal 5, atau Pasal 6”. Gugatan pendaftaran merek “INX” oleh merek “INK” berdasarkan Pasal 4, dan Pasal 6 yaitu mengenai persyaratan itikad baik dan persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya. Gugatan tersebut diajukan kepada Pengadilan Niaga Pengadilan Negeri Jakarta pusat. Pengadilan Niaga Pengadilan Negeri Jakarta Pusat memutuskan membatalkan pendaftaran merek dagang “INX” kelas 09 daftar No.IDM000220449 tanggal 22 Januari 2008 atas nama tergugat I dalam Daftar Umum Direktorat Merek dengan Segala akibat hukumnya. Serta memerintahkan Tergugat II Direktorat Merek untuk melaksanakan isi putusan ini dengan mencatat pembatalan merek dagang “INX” kelas 09 daftar No.IDM000220449 tanggal 22 Januari 2008 atas nama Tergugat I dalam Daftar Umum direktorat Merek. Terhadap putusan Pengadilan Niaga yang memutuskan gugatan pembatalan hanya dapat diajukan kasasi. Isi putusan badan pengadilan itu segera disampaikan oleh panitera yang bersangkutan kepada Direktorat Jenderal setelah tanggal putusan diucapkan. Direktorat Jenderal melaksanakan pembatalan merek yang bersangkutan dari Daftar Umum Merek dan mengumumkannya dalam Berita Resmi Merek setelah putusan badan pengadilan diterima dan mempunyai kekuatan hukum tetap. Saat ini putusan pem batalan merek “INX” ini sedang diajukan Peninjauan Kembali kepada Mahkamah Agung oleh Andi Johan pemilik merek helm “INX”. Melakukan upaya hukum lanjutan atau upaya hukum luar biasa yaitu kasasi diatur juga dalam Pasal 82 UU No.15 Tahun 2001 Tentang Merek, berbunyi, “Terhadap putusan Pengadilan Niaga sebagaimana dimaksud Pasal 80 ayat 8 hanya dapat diajukan kasasi”.

H. Solusi Sengketa Peniruan Merek Helm antara Merek Helm “INK” dengan

Merek Helm “INX” Sengketa peniruan merek helm “INK” oleh merek helm “INX” ini sedang berlangsung pada tahap kasasi Mahkamah Agung, setelah sebelumnya berada dalam tahap Pengadilan Niaga Jakarta Pusat. Apabila ditelusuri penyelesaian sengketa merek menurut Undang-Undang No.15 Tahun 2001 tentang merek yang tercantum dalam Pasal 76 Ayat : 1 Pemilik merek terdaftar dapat mengajukan gugatan terhadap pihak lain yang secara tanpa hak menggunakan merek yang mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya untuk barang atau jasa yang sejenis berupa : a. Gugatan ganti rugi, danatau b. Penghentian semua perbuatan yang berkaitan dengan penggunaan Merek tersebut. 2 Gugatan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 diajukan ke Pengadilan Niaga. Tahap penyelesaian sengketa melalui Pengadilan Niaga diatur dari Pasal 76 hingga Ayat 81 pada Undang-Undang No.15 Tahun 2001 tentang merek. Sedangkan penyelesaiaan sengketa melalui tahap kasasi Mahkamah Agung diatur dalam Pasal 82 sampai dengan Pasal 83. Sebelum penyelesaian sengketa melalui Pengadilan Niaga dan Mahkamah Agung sebenarnya terdapat kesempatan pemilik merek helm “INK” menyanggah pendaftaran merek helm “INX” pada tahap pengumuman pendaftaran merek atau Berita Resmi Merek sebelum sertifikat merek diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual. Pengumuman tersebut berlangsung selama 3 bulan terhitung paling lama 10 hari sejak tanggal disetujuinya permohonan untuk didaftar. Selama jangka waktu tersebut pemilik merek helm “INK” seharusnya dapat memberikan langsung sanggahan terhadap merek helm “INX” sebelum merek helm “INX” lolos tahap pengumuman, sehingga apabila keberatan dengan perdaftaran merek helm “INX” dapat dengan segera mencegah sebelum merek tersebut disahkan oleh Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual. Beberapa sengketa merek terjadi setelah merek tersebut telah terdaftar di Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual, bukan mencegah pada tahap pengumuman dalam Berita Resmi Merek. Pihak Penggugat biasanya mengalami kerugian atau merasa keberatan dengan adanya merek pesaing di pasaran dan keberatan tersebut biasanya setelah beberapa tahun dari pendaftaran merek pesaing. Cara ini sekaligus bisa digunakan untuk menghilangkan merek pesaing di pasaran pada kelas yang sama. Tujuan dilakukannya cara atau trik ini tidak lain untuk