Pembatalan Pendaftaran Merek “INX”
Tahap penyelesaian sengketa melalui Pengadilan Niaga diatur dari Pasal 76 hingga Ayat 81 pada Undang-Undang No.15 Tahun 2001 tentang merek. Sedangkan
penyelesaiaan sengketa melalui tahap kasasi Mahkamah Agung diatur dalam Pasal 82 sampai dengan Pasal 83. Sebelum penyelesaian sengketa melalui Pengadilan Niaga
dan Mahkamah Agung sebenarnya terdapat kesempatan pemilik merek helm “INK”
menyanggah pendaftaran merek helm “INX” pada tahap pengumuman pendaftaran
merek atau Berita Resmi Merek sebelum sertifikat merek diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual. Pengumuman tersebut berlangsung selama 3
bulan terhitung paling lama 10 hari sejak tanggal disetujuinya permohonan untuk didaftar.
Selama jangka waktu tersebut pemilik merek helm “INK” seharusnya dapat memberikan langsung sanggahan terhadap merek helm “INX” sebelum merek helm
“INX” lolos tahap pengumuman, sehingga apabila keberatan dengan perdaftaran merek helm “INX” dapat dengan segera mencegah sebelum merek tersebut disahkan
oleh Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual. Beberapa sengketa merek terjadi setelah merek tersebut telah terdaftar di
Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual, bukan mencegah pada tahap pengumuman dalam Berita Resmi Merek. Pihak Penggugat biasanya mengalami
kerugian atau merasa keberatan dengan adanya merek pesaing di pasaran dan keberatan tersebut biasanya setelah beberapa tahun dari pendaftaran merek pesaing.
Cara ini sekaligus bisa digunakan untuk menghilangkan merek pesaing di pasaran pada kelas yang sama. Tujuan dilakukannya cara atau trik ini tidak lain untuk
mengusai pasar merek penggugat, dalam kasus ini yaitu me rek “INK” dengan merek
“INX”. Ada alternatif lain untuk menyelesaikan sengketa peniruan merek helm “INK”
oleh merek helm “INX”, hal ini tercatum dalam Pasal 84 Undang-Undang No.15 Tahun 2001 tentang merek sengan bunyi yaitu :
“selain penyelesaian gugatan sebagaimana dimaksud dalam bagian pertama bab ini, para pihak dapat
menyelesaikan sengketa melalui arbitrase atau alternatif penyelesaian sengketa ”.
Penulis rasa arbitrase menjadi pilihan alternatif penyelesaiaan sengketa merek helm “INK” dengan merek helm “INX”. Hal tersebut dikarenakan sengketa merek
berhubungan langsung dengan dunia usaha yang memiliki perubahan pasar sangat cepat. Arbitrase mempunyai cara penyelesaiaan sengketa lebih aman, tenang, dan
hemat waktu. Dikatakan aman karena publik tidak perlu tahu mengenai sengketa merek helm “INK” dengan merek helm “INX”, hanya pihak bersengketa dan internal
perusahaan yang tahu sengketa tersebut sehingga rahasia perusahaan dapat terjamin. Penyelesaiaan sengketa melalui arbitrasi ini juga tidak seperti sidang formal dalam
pengadilan. Selain itu juga hemat waktu untuk semacam perusahaan yang memiliki jadwal kegiatan perusahaan yang penuh dengan perubahan cepat ekonomi di pasaran.
Oleh karena itu, menurut penulis arbitrase dapat menjadi solusi alternatif penyelesaiaa
n sengketa merek helm “INK” dengan merek helm “INX”.