Pengertian Merek TINJAUAN UMUM TENTANG MEREK
4. Angka-angka
Angka-angka yang dimaksud adalah angka-angka bersifat majemuk tidak boleh terdiri dari satu angka saja, harus lebih dari dua angka memerlukan
kombinasi dengan unsur lain. Pada prinsipnya merek yang terdiri dari angka- angka saja tidak dapat dijadikan merek.
2
Merek yang terdiri dari angka-angka saja tidak jelas akan daya pembedanya, tidak mampu untuk berdiri sendiri sebagai identitas mandiri yang terlalu
umum. Merek yang hanya terdiri dari titik-titik, garis, angka-angka, huruf- huruf, lingkaran, segitiga dianggap tidak mempunyai daya pembeda karena
terlampau sederhana bentuknya.
3
Dari uraian di atas merek yang serupa angka saja merupakan salah satu unsur merek yang tidak memerlukan kombinasi
dengan unsur tanda yang lain. 5.
Susunan Warna adalah kombinasi gambar atau lukisan geometris, sirkel, diagonal yang
melekat pada gambar persegi panjang, siku-siku atau bundaran. Dari uraian di atas unsur warna lebih mempunyai karakter identitas yang lebih potensial
memiliki daya pembeda.
2
Sudargo Gautama, Hukum Merek Indonesia Bandung : Alumni, 1977 , h.32.
3
Djoko Prakoso, Hukum Merek dan Paten Sederhana Indonesia Jakarta: Dhara Prize, 1991, h. 51.
6. Atau kombinasi dari unsur-unsur
Kombinasi unsur-unsur adalah suatu unsur yang dapat dipakai sebagai tanda untuk mencipta suatu merek barang dan atau jasa. Unsur-unsur yang
dimaksud di atas adalah gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka dan susunan warna yang masing-masing unsur dapat berdiri sendiri tanpa
kombinasi antara satu dengan lainnya atau seluruh unsur dapat dikombinasikan begitu salah satu unsur dapat dikombinasikan.
Para sarjana memberikan pendapat mengenai merek, diantaranya yaitu : menurut
H.M.N. Purwo Sutjipto, S.H., “merek adalah suatu tanda, dengan mana suatu benda tertentu dipribadikan, sehingga dapat dibedakan dengan benda lain yang
sejenis”
4
. Pendapat H.M.N. Purwo Sutjipto menekankan kepada suatu tanda tertentu yang dipribadikan untuk membedakan dengan benda lain yang sejenis.
Menurut Prof.R.Soekardono, S.H, “merek adalah sebuah tanda Jawa : ciri
atau tengger dengan mana dipribadikan sebuah barang tertentu, di mana perlu juga dipribadikan asalnya barang atau menjamin kualitetnya barang dalam perbandingan
dengan barang-barang sejenis yang dibuat atau diperdagangkan oleh orang-orang atau badan-
badan perusahaan lain”.
5
Pendapat R.Soekardono serupa dengan pendapat H.M.N. Purwo Sutjipto namun beliau menambahkan tanda yang dipribadikan asal
4
H.M.N. Porwo Sutcipto, Pengertian Pokok-pokok Hukum Dagang Indonesia Djambatan:1984, h.82.
5
R.Soekardono, Hukum Dagang Indonesia, Jilid I, Cetakan ke-8 Jakarta:Dian Rakyat, 1983, h.149.
barangnya atau menunjukan kualitas dari barang tersebut agar berbeda dengan barang-barang sejenis yang dibuat oleh orang-orang atau badan-badan perusahaan
lain. Menurut
Mr.Tirtaaamidjaya, “suatu merek pabrik atau merek perniagaan adalah suatu tanda yang dibubuhkan di atas barang atau di atas bungkusannya,
gunanya membedakan barang itu dengan barang-barang sejenis lainnya ”
6
. Pendapat Mr.Tirtaamidjaya suatu tanda yang berada di atas barang atau bungkusannya berguna
untuk membedakan dengan barang-barang sejenis lainnya. Drs.Iur Soeryatin, mengemukan
, “suatu merek dipergunakan untuk membedakan barang yang bersangkutan dari barang sejenis lainnya oleh karena itu,
barang yang bersangkutan dengan diberi merek tadi mempunyai: tanda asal, nama, jaminan terhadap mutunya
”
7
. Beliau memberikan pendapat merek dipergunakan untuk membedakan dengan barang sejenis lain yang mempunyai tanda asal, nama,
dan jaminan mutunya. Selain itu Harsono Adisumarto, S.H.,MPA., merumuskan bahwa “merek
adalah tanda pengenal yang membedakan milik seseorang dengan milik orang lain, seperti pada kepemilikan ternak dengan memberi tanda cap pada punggung sapi yang
kemudian dilepaskan di tempat penggembalaan bersama yang luas. Cap seperti itu memang merupakan tanda pengenal untuk menunjukan bahwa hewan yang
bersangkutan adalah milik orang tertentu. Biasanya, untuk membedakan tanda atau
6
Mr. Tirtaamidjaya, Pokok-Pokok Hukum Perniagaan Djambatan : 1962 , h.80.
7
Suryatin, Hukum Dagang I dan II Jakarta : Pradnya Paramita, 1980 , h.84.
merek digunakan inisial dari mana pemilik sendiri sebagai tanda pembedaan ”.
8
Pendapat Harsono Adisumarto memberikan pemahaman merek menjadi tanda kepemilikan seseorang dengan orang lain menggunakan inisial dari pemilik sendiri
sebagai bukti pembeda. Dari banyak pengertian di atas dapat didapat pengertian umum bahwa, merek
adalah suatu tanda identitas pribadi meliputi tanda asal, nama, dan kualitasnya baik berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka angka, susunan warna, atau
kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa untuk menunjukan kepemilikan
seseorang dengan menggunakan inisial yang dibuat oleh pemilik sendiri untuk membedakan barang-barang sejenis yang dibuat oleh orang-orang atau badan-badan
hukum perusahaan lain. Untuk memenuhi fungsinya, merek digunakan dalam kegiatan perdagangan
barang atau jasa. Fungsi merek adalah sebagai:
9
1. Tanda pengenal untuk membedakan produk perusahaan yang satu dengan
produk perusahaan lain product identity. Fungsi ini juga menghubungkan barang atau jasa dengan produsennya sebagai jaminan reputasi hasil usahanya
ketika diperdagangkan.
8
Harsono Adisumarto, Hak Milik Perindustrian Jakarta:Akademika Pressindo, 1990, h.44.
9
Direktorat Jenderal, Buku Panduan Hak Kekayaan Intelektual Pertanyaan Jawaban, Jakarta:Ditjen HKI Depkeh HAM, 2001, h.42.
2. Sarana promosi dagang means of trade promotion. Promosi tersebut
dilakukan melalui iklan produsen atau pengusaha yang memperdagangkan barang atau jasa. Merek merupakan salah satu goodwill untuk menarik
konsumen, merupakan simbol pengusaha untuk memperluas pasar produk atau barang dagangnya.
3. Jaminan atas mutu barang atau jasa quality guarantee. Hal ini tidak hanya
menguntungkan produsen pemilik merek, melainkan juga perlindungan jaminan mutu barang atau jasa bagi konsumen.
4. Penunjukan asal barang atau jasa yang dihasilkan source of origin. Merek
merupakan tanda pengenal asal barang atau jasa yang menghubungkan barang atau jasa dengan produsen, atau barang atau jasa dengan daerahnegara
asalnya. Undang-undang merek Indonesia menjelaskan tentang jenis-jenis merek.
Jenis-jenis merek yang dimaksud adalah merek dagang, merek jasa, merek kolektif. Merek dagang adalah merek yang digunakan pada barang yang diperdagangkan oleh
seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum untuk membedakan dengan barang-barang sejenis lainnya. Contoh merek dagang seperti
INK, MDS, HIU sebagai merek helm, merek Nokia sebagai merek dagang telepon seluler, KFC sebagai restoran siap saji, dan lain-lain.
Merek jasa adalah merek yang digunakan pada jasa yang diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum untuk
membedakan dengan jasa-jasa sejenis lainnya. Contoh merek jasa seperti Rosalia
Indah sebagai agen pengantar perjalanan dan jasa pengiriman barang antar kota dan daerah, Tiki dan JNE sebagai jasa pengiriman barang, dan lain sebagainya.
Sedangkan merek kolektif adalah merek yang digunakan pada barang danatau jasa dengan karakteristik yang sama yang diperdagangkan oleh beberapa orang atau
badan hukum secara bersama-sama untuk membedakan dengan barang danatau jasa yang sejenis lainnya.