17
pengalamannya dalam memajukan perusahaan, keberadaan kecerdasan emosional memiliki peran yang penting dalam membangun hubungan antar manusia yang
efektif sekaligus perannya dalam meningkatkan kinerja.
3. Komitmen Organisasi a. Pengertian Komitmen Organisasi
Komitmen menurut Hornby dalam Narimawati, 2011 adalah kerelaan untuk bekerja keras dan memberikan energi serta waktu untuk sebuah pekerjaan job atau
aktivitas. Luthans 2001 menyatakan bahwa komitmen organisasi adalah sikap yang merefleksikan loyalitas karyawan pada organisasi dan proses berkelanjutan di mana
anggota organisasi mengekspresikan perhatiannya terhadap organisasi dan keberhasilan serta kemajuan yang berkelanjutan. Mathis dan Jackson 2006:122
menyatakan bahwa komitmen organisasi adalah tingkat sampai dimana karyawan yakin dan menerima tujuan organisasional, serta berkeinginan untuk tinggal bersama
organisasi tersebut. Sedangkan Qureshi et al., 2011:643 mendefinisikan komitmen organisasi
hanya sebagai tanggung jawab atas rasa memiliki karyawan terhadap organisasinya. Komitmen organisasi juga didefinisikan sebagai ikatan emosional karyawan terhadap
organisasinya. Komitmen organisasi digambarkan sebagai keterikatan individu terhadap organisasinya. Karyawan dianggap berkomitmen terhadap organisasinya
jika mereka bersedia tetap berada di dalam organisasi dan mencurahkan seluruh
18
kemampuannya untuk mencapai tujuan organisasi Raju dan Srivastava dalam Bajpai dan Sharma, 2010:8.
b. Dimensi Komitmen Organisasi
Komponen komitmen organisasi menurut Narimawati 2011 terdiri dari tiga yaitu:
1 Komitmen afektif yaitu bagian dari komitmen organisasi yang lebih menekankan pada pentingnya kongruensi antara nilai dan tujuan pekerja dengan nilai dan tujuan
organisasi. Birnbaum dalam Narimawati, 2011 mendefinisikan komitmen afektif sebagai perasaan cinta terhadap organisasi, termasuk tujuan dan aktivitas
organisasi. Menurut Meyer dan Ellen dalam Sharma dan Bajpai, 2010:10, komitmen afektif adalah keterikatan secara emosional, identifikasi dan keterlibatan
karyawan di dalam organisasi. 2 Komitmen berkelanjutan yaitu bagian dari komitmen organisasi di mana pekerja
akan bertahan atau meninggalkan organisasi karena melihat adanya pertimbangan rasional dari segi untung dan ruginya. Komitmen berkelanjutan menurut Meyer
dan Ellen dalam Sharma dan Bajpai, 2010:10 adalah analisis secara rasional mengenai perbandingan biaya saat tetap tinggal di dalam organisasi dengan saat
meninggalkan organisasi. Burr dan Girardi dalam Narimawati, 2011 mempertegas bahwa komitmen berkelanjutan merupakan perasaan cinta kepada
organisasi karena individu menghargai besarnya biaya yang dikorbankan seandainya ia meninggalkan organisasi.
19
3 Komitmen normatif yaitu refleksi dari perasaan wajib pekerja untuk tinggal dengan organisasi Burr dan Girardi dalam Narimawati, 2011. Aspek komitmen normatif
ini mengindikasikan bahwa individu akan menunjukkan perilaku tertentu karena mereka percaya hal ini merupakan suatu hak dan moral untuk dilakukan. Meyer
dan Ellen dalam Bajpai dan Sharma, 2010:8 menegaskan bahwa komitmen normatif merupakan kewajiban moral untuk tetap tinggal di dalam organisasi.
c. Hubungan Komitmen Organisasi Dengan Kinerja
Komitmen organisasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja seseorang di dalam organisasi tempat ia bekerja. Komitmen organisasi yang
tinggi dapat menjadikan kinerja karyawan menjadi tinggi pula, dengan kata lain komitmen organisasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja. Hal ini
didukung oleh hasil pebelitian Jimad 2010 dan Qureshi 2011 yang menyatakan bahwa komitmen organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.
Selain itu pernyataan tersebut juga didukung oleh hasil penelitian Khan, Ziauddin 2010 yang menyatakan bahwa komitmen organisasi dan dimensi
komitmen organisasi yang mencakup komitmen afektif, normatif serta berkelanjutan memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja.
20
4. Kinerja a. Pengertian Kinerja