20
4. Kinerja a. Pengertian Kinerja
Kinerja didefinisikan sebagai tingkat produktivitas karyawan dibandingkan dengan rekan kerjanya yang berhubungan dengan perilaku dan hasil Babin dan Boles
dalam Yavas et al., 2008:11. Mathis dan Jackson 2006: 378, mendefinisikan bahwa kinerja pada dasarnya
adalah apa yang dilakukan dan tidak dilakukan karyawan. Kinerja karyawan adalah yang mempengaruhi seberapa banyak mereka memberikan kontribusi kepada
organisasi yang antara lain termasuk 1 kuantitas keluaran, 2 kualitas keluaran, 3 jangka waktu keluaran, 4 kehadiran di tempat kerja, 5 Sikap kooperatif.
Sedangkan menurut Mangkunegara 2009:9 pengertian kinerja prestasi kerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitias yang dicapai oleh seorang
pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja
Kinerja karyawan satu tidak akan sama dengan kinerja karyawan lain. Menurut Timpe dalam Mangkunegara 2010:3 bahwasannya faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi kinerja terdiri dari: 1 Faktor Internal
Faktor yang berhubungan dengan sifat-sifat seseorang. Misalnya, kinerja seseorang baik disebabkan karena mempunyai kemampuan tinggi dan
seseorang itu tipe pekerja keras, sedangkan seseorang mempunyai kinerja jelek
21
disebabkan orang tersebut mempunyai kemampuan rendah dan orang tersebut tidak memiliki upaya-upaya untuk memperbaiki kemampuannya.
2 Faktor Eksternal
Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja seseorang yang berasal dari lingkungan. Seperti perilaku, sikap, dan tindakan-tindakan rekan kerja,
bawahan atau pimpinan, fasilitas kerja, dan iklim organisasi.
c. Indikator Kinerja
Menurut Mangkunegara 2010:18 terdapat aspek-aspek standar pekerjaan yang terdiri dari aspek kuantitatif dan aspek kualitatif meliputi :
a. Aspek kuantitatif yaitu : 1 Proses kerja dan kondisi pekerjaan,
2 Waktu yang dipergunakan atau lamanya melaksanakan pekerjaan, 3 Jumlah kesalahan dalam melaksanakan pekerjaan, dan
4 Jumlah dan jenis pemberian pelayanan dalam bekerja b. Aspek kualitatif yaitu :
1 Ketepatan kerja dan kualitas pekerjaan, 2 Tingkat kemampuan dalam bekerja,
3 Kemampuan menganalisis data atau informasi, kemampuan atau kegagalan menggunakan mesin atau peralatan, dan
4 Kemampuan mengevaluasi keluhankeberatan konsumenmasyarakat. Menurut Rivai 2004: 324, dalam menilai kinerja seorang pegawai, maka
diperlukan berbagai aspek penilaian antara lain pengetahuan tentang pekerjaan,
22
kepemimpinan inisiatif, kualitas pekerjaan, kerjasama, pengambilan keputusan, kreativitas, dapat diandalkan, perencanaan, komunikasi, inteligensi kecerdasan,
pemecahan masalah, pendelegasian, sikap, usaha, motivasi, dan organisasi. Selanjutnya, dari aspek-aspek penilaian kinerja yang dinilai tersebut selanjutnya
dikelompokkan menjadi : a. Kemampuan teknis, yaitu kemampuan menggunakan pengetahuan, metode, teknik,
dan peralatan yang dipergunakan untuk melaksanakan tugas serta pengalaman dan pelatihan yang diperolehnya.
b. Kemampuan konseptual, yaitu kemampuan untuk memahami kompleksitas perusahaan dan penyesuaian bidang gerak dari unit masing-masing ke bidang
operasional perusahaan secara menyeluruh yang pada intinya setiap individu atau karyawan pada setiap perusahaan memahami tugas, fungsi serta tanggung
jawabnya sebagai seorang karyawan. c. Kemampuan hubungan interpersonal, yaitu antara lain kemampuan untuk bekerja
sama dengan orang lain, memotivasi karyawan, melakukan negosiasi, dan lain- lain.
23
B. Penelitian Terdahulu Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu PenelitiTahun
Judul Metodologi Penelitian
Hasil Perbedaan
Persamaan
Nidhi Yadav 2011
Emotional Intelligence and
Its Effects on Job Performance.
1. Penelitian terdahulu
dilakukan terhadap karyawan
perusahaan asuransi jiwa,
sementara penelitian saat ini
dilakukan terhadap perawat wanita.
2. Penelitian terdahulu
menggunakan purposive
sampling sementara
penelitian saat ini menggunakan
simple random sampling.
1. Penelitian terdahulu dan
penelitian saat ini sama-sama
memasukkan variabel
kecerdasan emosional sebagai
variabel bebas dan keterkaitannya
dengan kinerja sebagai variabel
terikat.
Orang-orang dengan EI tinggi merupakan
pemain yang lebih baik daripada yang lebih
rendah.
Habibullah Jimad 2010
Pengaruh Konflik Peran
Ganda dan Komitmen
Organisasi Terhadap
Kinerja Karyawan.
1. Penelitian terdahulu
menggunakan karyawan bank
sebagai sampel penelitian,
sementara penulis skripsi
menggunakan perawat sebagai
sampel penelitian.
1. Peneliti terdahulu dan
penulis skripsi menggunakan
variable konflik peran ganda dan
komitmen organisasi
sebagai variabel bebas serta
menggunakan kinerja sebagai
variabel terikat. 1. Konflik peran
ganda dan komitmen
organisasi secara simultan
berpengaruh terhadap kinerja
karyawati perbankan di
Bandar Lampung.
2. Konflik peran ganda tidak
berpengaruh secara
24
PenelitiTahun Judul
Metodologi Penelitian Hasil
Perbedaan Persamaan
Habibullah Jimad 2010
Pengaruh Konflik Peran Ganda dan
Komitmen Organisasi
Terhadap Kinerja Karyawan.
2. Penelitian terdahulu
menggunakan purposive sampling
sementara penelitian saat ini
menggunakan simple random
sampling
.2. Penulis jurnal dan penulis
skripsi menggunakan
regresi untuk model dan
teknik analisis data.
signifikan terhadap kinerja karyawati di
Bandar Lampung. 3.
Komitmen organisasi memiliki
pengaruh yang besar terhadap kinerja.
Kenneth S.Law 2008
The Effect of Emotional
Intellegence on Job Performance and
Life Satisfaction for the Research
and Development Scientist in China
Penelitian saat ini menggunakan
variable kepuasan kerja sebagai
variabel independen. Penelitian terdahulu
dan penelitian saat ini sama-sama
memasukkan variabel kecerdasan
emosional dan keterkaitannya
dengan kinerja. Terdapat hubungan yang
positif dan signifikan antara kecerdasan
emosional terhadap kinerja dan kepuasan
kerja.
Javeria Ashfaq Qureshi
2011 Impact of Job
Satisfaction and Organizational
Commitment on Employee
Performance, Evidence from
Pakistan. Penelitian saat ini
tidak memasukkan variabel kepuasan
kerja dalam penulisan skripsi.
Penelitian terdahulu dan
penelitian saat ini sama-sama
memasukkan variabel komitmen
organisasi dan keterkaitannya
dengan kinerja. Komitmen organisasi
memiliki pengaruh yang positif dan
signifikan terhadap kinerja.
25
Peneliti dan Tahun
Metodologi Penelitian Hasil
Perbedaan Persamaan
Yavas, Babakus dan Karatepe
2008
Attitudinal And Behavioral
Consequences of Work-Family
Conflict And Family-Work
Conflict: Does Gender Matter?
1. Penelitian terdahulu
menggunakan kelelahan emosi
sebagai variabel moderating.
2. Sampel yang digunakan peneliti
terdahulu yaitu karyawan hotel
yang terdiri dari pria dan wanita,
sementara penelitian saat ini
hanya menggunakan
perawat wanita sebagai sampel
penelitian.
3. Penelitian terdahulu
menggunakan intensitas keluar-
masuk pegawai sebagai variabel
dipenden Penelitian
terdahulu dan penelitian saat
ini menggunakan
variabel konflik peran
ganda. Konflik pekerjaan-
keluarga memiliki hubungan positif dan
dengan kinerja karena ternyata dapat memicu
prestasi kerja karyawan.
Sedangkan konflik keluarga-pekerjaan
berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan.
26
C. Kerangka Pemikiran Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran Judul Penelitian
PENGARUH KONFLIK PERAN GANDA, KECERDASAN EMOSIONAL DAN KOMITMEN
ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN
Objek Penelitian
Rumah Sakit Islam Pondok Kopi Jakarta Timur
Populasi dan Sampel
Staff Medis Perawat Wanita
Variabel Dependen Variabel Independen
Konflik Peran Ganda X1
Kecerdasan Emosional X2
Komitmen Organisasi
X3
Uji Validitas Data Uji Asumsi Klasik
Uji Regresi Berganda
Adj R
2
Uji F Uji t
Kesimpulan Saran Kinerja Perawat
Y
27
D. Hipotesis
Berdasarkan landasan teori dan kerangka pemikiran di atas, hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. H
01
= Konflik peran ganda berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. H
1
= Konflik peran ganda tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan. 2. H
02
= Kecerdasan emosional berpengaruh terhadap kinerja karyawan. H
2
= Kecerdasan emosional tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan .
3. H
03
= Komitmen organisasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan. H
3
= Komitmen organisasi tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan. 4. H
04
= Konflik peran ganda, kecerdasan emosional dan komitmen organisasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.
H
4
= Konflik peran ganda, kecerdasan emosional dan komitmen organisasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
28
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2009: 2. Penelitian ini menguji dua variabel yaitu variabel independen dan varibel dependen. Variabel independen
dalam penelitian ini adalah adalah konflik peran ganda, kecerdasan emosional dan komitmen organisasi, sedangkan variabel dependen adalah kinerja karyawan.
Definisi operasional merupakan definisi secara operasional konsep-konsep penelitian sesuai dengan kebudayaan penelitian masing-masing negara Sekaran,
2006:25. Definisi operasional yang digunakan untuk penelitian ini kemudian diuraikan menjadi indikator empiris yang meliputi:
1. Konflik Peran Ganda Greenhouse dan Beutell dalam Wirakristama dan Suharnomo, 2011, konflik
peran ganda adalah sebuah konflik yang timbul akibat tekanan-tekanan yang berasal dari pekerjaan dan keluarga. Konflik peran memiliki dua bentuk, yaitu
konflik pekerjaan-keluarga serta konflik keluarga-pekerjaan Frone dalam Yavas
29
et al, 2008. Greenhaus dan Beutell dalam Jimad, 2010 mendefinisikan konflik pekerjaan-keluarga sebagai bentuk konflik peran dimana tuntutan peran pekerjaan
dan keluarga secara mutual tidak dapat disejajarkan dalam beberapa hal. Frone et al., dalam Indriyani, 2009 mendefinisikan konflik pekerjaan-keluarga sebagai
konflik peran yang terjadi pada karyawan, dimana disatu sisi ia harus melakukan pekerjaan di kantor dan di sisi lain harus memperhatikan keluarga secara utuh.
2. Kecerdasan Emosional Menurut Goleman 2004:45, kecerdasan emosional didefinisikan sebagai
kemampuan seperti kemampuan untuk memotivasi diri sendiri dan bertahan menghadapi frustasi, mengendalikan dorongan hati dan tidak melebih-lebihkan
kesenangan, mengatur suasana hati dan menjaga agar beban stress tidak melumpuhkan kemampuan berpikir, berempati dan berdo’a.
3. Komitmen Organisasi Luthans 2001 menyatakan bahwa komitmen organisasi adalah sikap yang
merefleksikan loyalitas karyawan pada organisasi dan proses berkelanjutan di mana anggota organisasi mengekspresikan perhatiannya terhadap organisasi dan
keberhasilan serta kemajuan yang berkelanjutan. Sedangkan Meyer dan Ellen dalam Sharma dan Bajpai, 2010 mendefinisikan komitmen organisasi sebagai
sebuah dedikasi seseorang untuk bekerja kerasn bagi organisasi dan tetap berada di dalam organisasi.
30
4. Kinerja Kinerja didefinisikan sebagai tingkat produktivitas karyawan dibandingkan
dengan rekan kerjanya yang berhubungan dengan perilaku dan hasil Babin dan Boles dalam Yavas et al., 2008. Mathis dan Jackson 2006: 378, mendefinisikan
bahwa kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan dan tidak dilakukan karyawan. Sedangkan menurut Mangkunegara 2004:67 pengertian kinerja
prestasi kerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitias yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab
sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
B. Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan Sugiyono, 2009:61. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi Sugiyono,
2009: 62. Populasi penelitian ini adalah karyawan tenaga paramedis perawat wanita Rumah Sakit Islam Pondok Kopi Jakarta berjumlah 212 orang.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Probability sampling dengan simple random sampling. Teknik simple random
sampling merupakan teknik pengambilan data yang paling sederhana karena
31
pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu
Sugiyono, 2009:64. Proses pengambilan sampel dilakukan dengan mencantumkan seluruh nama perawat
wanita Rumah Sakit Islam Jakarta Pondok Kopi pada gulungan kertas, lalu mengambilnya secara acak sebanyak 68 nama responden. Dalam penentuan
sampel ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin dalam Riduan, 2005:65. Karena populasi peneliti terdiri ˂ 500 orang maka penelitian ini dapat
menggunakan nilai preposisi sebesar 10 Umar Husein, 2004:78. Jumlah sampel yang akan diambil sebanyak 68
responden. Sampel diperoleh melalui rumus Slovin berikut:
n = N N d
2
+ 1 = 212212 0,1
2
+1 = 67,9
=68 Dimana:
n = sampel N = populasi
d = 10 = 0,1.
32
C. Metode Pengumpulan Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Data Primer
Data primer mengacu pada informasi yang diperoleh dari tangan pertama oleh peneliti yang berkaitan dengan variabel minat untuk tujuan spesifik studi Sekaran, 2006: 60.
Data primer dalam penelitian ini adalah data tentang profil sosial dan indentifikasi responden, berisi data responden yang berhubungan dengan identitas responden dan
keadaan sosial seperti: usia, pendidikan terakhir, masa kerja dan status pernikahan. Menurut Sugiyono 2010:87, teknik pengolahan data hasil kuesioner menggunakan
skala likert dimana alternatif jawaban diberi bobot nilai positif untuk variabel kecerdasan emosional, komitmen organisasi serta kinerja dan bobot nilai negatif
untuk variabel konflik peran ganda. Pemberian skor dilakukan atas jawaban responden kemudian diberi skor dengan menggunakan skala likert, seperti pada tabel berikut ini:
Tabel 3.1 Penentuan Jawaban Kuesioner
Bobot Nilai Alternatif Jawaban
Positif Negatif
SS Sangat Setuju 5
1 S Setuju
4 2
R Ragu-ragu 3
3 TS Tidak Setuju
2 4
STS Sangat Tidak Setuju 1
5
Sumber : Sugiyono 2010:87
33
2. Data Sekunder Data sekunder mengacu pada informasi yang dikumpulkan dari sumber yang telah
ada. Data sekunder umumnya berupa catatan atau dokumentasi perusahaan Sekaran, 2006: 60-61. Data sekunder dalam penelitian ini meliputi: data jumlah
perawat dan data turn-over perawat di lingkungan Rumah Sakit Islam Pondok Kopi Jakarta Timur.
Metode pengumpulan data adalah cara yang digunakan untuk memperoleh data. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Wawancara Wawancara adalah percakapan yang dilakukan oleh pewawancara
interviewer kepada responden guna menggali informasi atau data yang diinginkan untuk kebutuhan penelitian, khususnya penelitian survey dan eksplorasi
Suharso, 2009:83. 2. Angket Questionnaire
Angket merupakan suatu pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan atau pernyataan kepada responden dengan harapan
memberikan respon atas daftar pertanyaan atau pernyataan tersebut Umar, 2004: 49.
34
Skala yang digunakan dalam kuesioner adalah skala likert dengan jawaban bertingkat dalam lima kategori mulai dari penilaian sangat setuju sampai penilaian
sangat tidak setuju. Selain itu dalam kuesioner penelitian ini juga terdapat pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan data diri responden.
D. Metode Analisis Data 1. Uji Kualitas Data
Uji Kualitas data dilakukan untuk menguji kecukupan dan kelayakan data yang digunakan dalam penelitian. Kualitas data bertujuan untuk mengetahui validitas
dan reliabilitas instrument sebab berpengaruh pada kualitas data. Ghozali, 2011:47.
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu
untuk mengungkapkan suatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Jika t hitung lebih besar dari t tabel, maka hipotesis tidak dapat ditolak atau valid Ghozali,
2011:52-53.
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliable
jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah knsisten atau stabil dari waktu ke
35
waktu Ghozali,2011: 47.
Uji reliabilitas digunakan koefisien Conbrach Alpha α.
Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliable jika memberikan Cronbach Alpha lebih besar dari 0,70 Nunnally dalam Ghozali 2011:48.
2. Uji Asumsi Klasik