Bina Diri Pada Anak Tunagrahita

berjalan dalam waktu 24 jam. Beberapa faktor akan ikut berperan pada irama sirkardian yaitu faktor lingkungan seperti hari terang dan gelap, seperti cuaca yang mempengaruhi activity daily Lliving Hardywinoto, 2007. 6. Status Mental Status mental akan menunjukan keadaan intelektual seseorang dan keadaan mental akan memberikan suatu implikasi pada pemenuhan kebutuhan dasar pada individu Hardywinoto, 2007.

2.5.3 Bina Diri Pada Anak Tunagrahita

Menurut Widya 2014, keragaman pada masing-masing individu yang berkebutuhan khusus akan membawa dampak bagi pada kebutuhan anak secara beragam. Kebutuhan pada anak ABK salah satunnya yaitu activity daily living atau bina diri. Tidak semua anak berkebutuhan khusus memerlukan bina diri, seperti tunarungu wicara dan tunalaras baik secara fisik, intelektual, dan juga sensomotorik. Tujuan umum bina diri pada anak berkebutuhan khusus adalah agar anak dapat mandiri dengan tidak atau kurang bergantung terhadap orang lain dan akan mempunyai rasa tanggung jawab. Bina diri pada anak tunagrahita yaitu meliputi: 1. Kemampuan mengurus diri sendiri: Menggosok gigi, mandi, keramas, ke kamar kecil, vulva hygiene, berpakaian, menyisir rambut, berhias, mencuci pakaian, menyeterika, melipat, menggantung pakaian , makan, mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, memakai dan merawat sepatu. 2. Kemampuan membersihkan lingkungan sekitar: a Membersihkan lingkungan dalam rumah: membersihkan debu, menyapu lantai, mengepel lantai, dan membersihkan alat-alat rumah tangga. b Membersihkan lingkungan sekitar rumah: membersihkan halaman rumah, membuang sampah, memelihara kebun, dan memetik hasil panen. c Tata cara bergaul dan bersikap dalam masyarakat: cara mengucapkan salam dan ucapan terima kasih, cara meminta maaf, memasukimeninggalkan rumah orang lain, meminta dan memberi bantuan orang lain, dan berbicara dan mendengar bicara orang lain. Menurut Hardywinoto 2007, faktor-faktor yang mempengaruhi individu dalam melakukan pemenuhan activity daily living ADL sehari-hari antara lain: 1. Faktor internal Faktor internal meliputi: karakteristik demografi seperti, usia Tb, BB, budaya, status perkawinan, agama, pendidikan, pekerjaan, masalah kesehatan dan tingkat fungsi kognitif. 2. Faktor eksternal Faktor eksternal meliputi: dukungan sosial atau keluarga, budaya masyarakat, dan faktor health care system diagnosa medis dan terapi.

2.5.4 Penilaian Activity Daily Living ADL

Dokumen yang terkait

Hubungan Tingkat Pengetahuan Keluarga dengan ADL (Activity Daily Living) pada Lansia di Desa Sukoanyar Kecamatan Wajak Kabupaten Malang

0 26 16

PERAN ORANG TUA DALAM MELATIH ADL (ACTIVITY OF DAILY LIVING) PADA ANAK RETARDASI MENTAL

5 39 16

ADL (Activity of Daily Living)

1 9 3

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG ACTIVITY DAILY LIVING (ADL) DENGAN PERILAKU PERAWATAN ACTIVITY DAILY LIVING (ADL) PADA LANSIA DI RT 02 DESA SALAKAN BANTUL

1 8 71

Hubungan Senam Lansia Terhadap Activity of Daily Living ADL Pada Lansia

0 2 33

HUBUNGAN DUKUNGAN ANGGOTA KELUARGA DENGAN ACTIVITY OF DAILY LIVING (ADL) PADA KLIEN PASKA STROKE DI KLINIK UTAMA GRAHA MEDIKA SALATIGA

0 0 22

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEMANDIRIAN ADL (ACTIVITY DAILY LIVING) PADA LANSIA THE CORRELATION BETWEEN FAMILY SUPPORT AND ELDERLY DAILY LIVING ACTIVITIES INDEPENDENCES

0 2 7

PERAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN ACTIVITY DAILY LIVING PADA ANAK AUTISME DI SLB BINA ANGGITA YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Peran Keluarga dalam Pemenuhan Kebutuhan Activity Daily Living pada Anak Autisme di SLB Bina Anggita Yogyakarta - DIGILIB UN

1 1 11

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN ACTIVITY DAILY LIVING (ADL) SISWA KELAS SATU DI SD N 2 PADOKAN TIRTONIRMOLO KASIHAN BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Tingkat Kemandirian Activity Daily Living (ADL

0 3 12

HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN KEMAMPUAN ACTIVITY DAILY LIVING ANAK TUNAGRAHITA DI SLB C YPSLB KERTEN TAHUN AJARAN 20162017

0 0 18