anaknya untuk dapat mempelajari latihan dalam activity daily living ADL seperti cara berpakaian yang baik, menggunakan kamar mandi dan cara makan sendiri
Supriyanto, 2012.
Pemahaman dan pengenalan secara komprehensif diperlukan untuk dapat mengembangkan kemampuan anak yang mengalami retradasi mental atau anak
tunagrahita dalam melakukan pemenuhan perawatan diri secara mandiri baik dari dalam diri anak maupun dari keluarga maupun lingkungan sekitar atau sekolah
Rahmawati, 2011. Apabila anak tunagrahita tidak mampu melakukan activity daily living ADL dapat menimbulkan permasalahan bagi anak tunagrahita.
Permasalahan yang akan muncul adalah ketergantungan anak dalam memenuhi kebutuhan activity daily living ADL. Pentingnya mengajarkan activity daily
living ADL bagi anak tunagrahita agar anak dapat mandiri memenuhi kebutuhan untuk merawat diri dan sebagai upaya pencegahan dini dari berbagai penyakit
yang ditimbulkan. Peran keluarga khususnya dibutuhkan dalam mendidik dan melatih anak tunagrahita untuk dapat melakukan activity daily living ADL
dalam kehidupan sehari-hari.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah berdasarkan latar belakang diatas adalah “Apakah ada
hubungan pelaksanaan peran keluarga dengan activity daily living ADL pada anak tunagrahita di SLB-C TPA Kabupaten Jember?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum Menganalisa hubungan pelaksanaan peran keluarga dengan activity
ailylLiving ADL pada anak tunagrahita di SLB-C TPA Kabupaten Jember.
1.3.2 Tujuan Khusus a. Mengidentifikasi karakteristik nama, jenis kelamin, umur dan lama
sekolah orang tua dan anak tunagrahita di SLB-C TPA Kabupaten Jember.
b. Mengidentifikasi pelaksanaan peran keluarga pada anak tunagrahita di SLB-C TPA Kabupaten Jember.
c. Mengidentifikasi activity daily living ADL pada anak tunagrahita di SLB-C TPA Kabupaten Jember.
d. Menganalisa hubungan antara peran keluarga dengan activity daily living ADL.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi instansi pendidikan SLB sekolah luar biasa Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi dan dapat
sebagai pedoman dalam menyusun langkah dan strategi untuk meningkatkan kerjasama antara sekolah dengan orang tua guna melatih kemandirian anak
melalui kebutuhan ativity daily living ADL. 1.4.2 Bagi peneliti
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai rujukan untuk meningkatkan pelaksanaan peran keluarga dalam kebutuhan activity daily living ADL bagi
anak berkebutuhan khusus. Penelitian ini menghasilkan pengetahuan tentang kemampuan orang tua melaksanakan peran dan anak dapat melakukan perawatan
diri sehari-hari. 1.4.3 Bagi profesi keperawatan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi profesi keperawatan pada ranah keperawatan komunitas, serta membuat program yang
mengacu pada program pemerintah dalam menagani anak berkebutuhan khusus terutama anak tunagrahita sehingga dapat diaplikasikan pada perawat dalam
memberikan asuhan keperawatan di masyarakat. 1.4.4 Bagi keluarga
Hasil penelitian ini dapat dijadikan motivasi pada orang tua untuk melatih kemandirian anak dalam melakukan kebutuhan activity daily living ADL dalam
aktivitas sehari-hari. 1.4.5 Bagi Institusi Pendidikan Luar Biasa SLB
Hasil penelitian oleh Pendidikan Luar Biasa SLB dapat dijadikan referensi untuk dapat meningkatkan kemandirian anak tunagrahita dalam
melakukan kebutuhan activity daily living ADL dalam aktivitas sehari-hari baik di sekolah.
1.5 Keaslian Penelitian