Pengertian Emansipasi Wanita EMANSIPASI WANITA

dalam pendidikan antara wanita dengan pria. Di dalamnya, beliau menuliskan sebuah surat yang ditujukan kepada Nn. Zeehandelaar 6 November 1889. 3 Dalam suratnya, Kartini menggambarkan penderitaan perempuan Jawa akibat kungkungan adat, yang tidak bisa bebas duduk di bangku sekolah, harus dipingit, dinikahkan dengan laki-laki tidak dikenal, dan harus bersedia di madu. Bagi Kartini, lengkap sudah penderitaan perempuan Jawa, dunianya hanya sebatas tembok rumah. Ini merupakan sekelumit cerita tentang latar belakang munculnya emansipasi wanita di negeri ini. Emansipasi adalah kata-kata yang paling akrab di telinga kita jika yang dibicarakan adalah hal ihwal tentang wanita. Istilah sangat popular pada era globalisasi saat ini, terutama setelah munculnya gerakan Women’s Liberation atau gerakan Feminisme, suatu gelombang protes kaum wanita yang menuntut emansipasi wanita. Emansipasi berasal dari bahasa latin “emancipation” yang artinya pembebasan dari tangan kekuasaan. Di zaman Romawi dulu, membebaskan seorang anak yang belum dewasa dari kekuasaan orang tua, sama halnya dengan mengangkat hak dan derajatnya. Adapun makna emansipasi wanita adalah perjuangan sejak abad ke-14 M dalam rangka memperoleh persamaan hak dan kebebasan seperti hak kaum laki-laki. 4 Jadi para penyeru emansipasi wanita menginginkan agar para wanita disejajarkan dengan kaum pria disegala 3 Ibid, hal 96-99 4 Wikipedia Indonesia, Diakses pada tanggal 01 april 2010 http:wikipedia.Orgwikiemansipasi. bidang kehidupan, baik dalam pendidikan, pekerjaan, perekonomian maupun dalam pemerintahan Pengertian dari kata ‘emansipasi’ yang paling populer adalah suatu usaha untuk menuntut persamaan hak-hak kaum wanita terhadap hak-hak kaum pria di segala bidang kehidupan. Khusus berkenaan dengan negara-negara Islam ini, kaum feminisme menganggap bahwa Islam dan negara-negara tersebut telah membelenggu hak-hak kaum wanitanya. 5 Emansipasi adalah lepas dari ikatan dan tekanan, yang artinya bebas memilih dan menentukan jalan hidupnya. Menurut KBBI Kamus Besar Bahasa Indonesia, emansipasi berarti persamaan hak dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat seperti persamaan hak kaum wanita dan pria. 6 Dalam Islam sendiri gerakan emansipasi wanita telah berlangsung sejak empat belas abad yang lalu, namun tidak disadari oleh sejumlah kalangan yang sampai saat ini tetap berkoar-koar menuntut emansipasi wanita. Apakah mereka lupa bahwa sebelum Islam datang wanita tidak memiliki hak sama sekali di hadapan lelaki. Kapasitas mereka hanyalah sebagai barang dagangan yang bisa dipindahkan dari lelaki satu ke lelaki yang lain. Kelahiran mereka tak ubahnya seperti penyakit kusta yang menyerang tubuh bagi keluarga 5 Ibid,. 6 Departeman pendidikan dan Kebudayaan, kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta;Balai Pustaka, 1994, cet ke-3.edisi ke-2. mereka. Kelahiran anak wanita adalah suatu bencana dan aib yang sangat besar pada saat itu. Dalam hal ini, dalam Al-Qur’an secara gamblang menjelaskan: “Dan apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan kelahiran anak perempuan, hitam merah padamlah mukanya, dan dia sangat marah. Ia menyembunyikan dirinya dari orang banyak, disebabkan buruknya berita yang disampaikan kepadanya. Apakah dia akan memeliharanya dengan menanggung kehinaan ataukah akan menguburnya ke dalam tanah hidup-hidup? Ketahuilah, alangkah buruknya apa yang mereka tetapkan itu”. An-Nahl: 58-59. Demikianlah Islam telah memperjuangkan hak-hak wanita dan menjadikan emansipasi wanita menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan beragama. Oleh karena itu emansipasi dalam Islam adalah hal yang wajar guna membangun pola kehidupan yang lebih baik.

B. Emansifasi Dalam Pandangan Islam

Emansipasi dalam kehidupan manusia menurut pandangan Islam adalah sesuatu yang wajar dan harus terjadi, agar berkembangnya budaya dan pola kehidupan manusia di alam semesta ini, karena manusia diciptakan oleh Allah SWT, dipermukaan bumi ini mempunyai hak dan kemerdekaan yang sama. emansipasi wanita sebenarnya telah termaktub dalam Al-Qur’an semenjak 1.400 tahun, Islamlah yag terlebih dahulu mengangkat derajat wanita dari masa pencampakan wanita di era Jahiliyah ke masa kemulian wanita. Dalam tafsir Ibnu Katsir yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra, ada seorang wanita bertanya:” mengapa dalam Al-Qur’an disebutkan para lelaki semantara wanita tidak”. Maka turunlah salah satu ayat yang artinya: “ sesungguhya laki-laki dan perempuan yang muslimah, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam kataatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang khusuk, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihar kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut nama Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar. Dari ayat ini kita dapat melihat betapa Islam tidak membedakan antara lelaki dan wanita. 7 Islam mempunyai falsafah khusus mengenai hubungan hak antar lelaki dan wanita, karena keduanya mempunyai kedudukan yang sama. Namun pengertian sama dan setara dalam Islam berbeda dengan apa yang di tuntut wanita-wanita barat, di mana mereka menginginkan persamaan dan keidentikan antara pria dan wanita dalan segala hal. Titik tolak yang digunakan mereka dalam masalah-masalah ini ialah hak-hak mereka harus sama, identik, sebanding. 7 Tafsir Qur’anul Karim,.Ibnu Katsir