Artinya: Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap hak-hak perempuan yang yatim bilamana kamu mengawininya, Maka kawinilah
wanita-wanitalain yang kamu senangi : dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka kawinilah seorang saja, atau
budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya. Q.S. An- Nisa Ayat 3
Sedangkan dari beberapa kitab yaitu. 1. Berkata Imam Muhammad Amin Asy Shintiqi, berkata “ termasuk petunjuk
Al-Qur`an yang lurus adalah dibolehkan menikah sampai dengan empat istri, dan jika takut tidak dapat berbuat adil mereka wajib menikah dengan seorang
istri.
14
2. Syaih Abdurahman al-Jaziry, Al fiqh `ala Al-Madhahib Al-Arba’a. Para Imam yang empat sepakat hukum Poligami adalah Mubah.
15
D. POLIGAMI MENURUT FIQH
Hukum Islam merupakan istilah khas Indonesia, yang dapat diterjemahkan sebagai al Fiqh al Islamy atau al Syariah al Islamy. Namun menurut Abdul Wahab
Khallaf antara syariah dan fiqih ada pengertian dan karakter yang berbeda. Syari’ah adalah titah khitab Allah SWT yang berhubungan dengan perbuatan mukallaf
muslim, baligh dan berakal sehat, baik berupa tuntutan wajib dan haram, pilihan sunnah, makruh dan mubah, atau perantara sebab, syarat, atau penghalang.
14
Imam Muhammad amin Asy Shintiqi, Tafsir adhwa`ul bayan. juz 3. Hal 377.
15
Abdurrahman al-jaziry. Al - Fiqh Ala Al- Mazdhabib Al-arbaah juz 4:Bairut: Dar Al-Fiqr, 1996. Hal. 206-207.
Sedangkan fiqh adalah ilmu mengenai hukum-hukum syari’ah yang bersifat praktis amaliah yang diambil dari dalil-dalil yang terperinci.
16
Melihat dari pengertian itu maka jelas sekali bahwa fiqh adalah formula yang dipahami dari syariah. Oleh karenanya syariah takkan bisa dijalani tanpa menggunakan
fiqh. Beberapa perbedaan fiqh dan syariah yang signifikan diantaranya: Pertama,
syariah adalah wahyu diturunkan oleh Allah SWT maka kebenarannya mutlak. Sedangkan fiqh adalah produk manusia ahli fiqh melalui penalaran dan kebenarannya
relatif. Kedua, syariah bersifat unity satu, sedangkan fiqh bersifat diversity beragam. Ketiga, syariah bersifat stabil sedangkan fiqh bersifat berubah seiring perubahan waktu
dan tempat. Seperti yang laksanakan oleh imam syafi’I salah seorang tokoh fiqh yang memiliki qaul kodim pendapat yang lalu ketika di Bagdad dan Qaul jadid pendapat
yang baru ketika di Mesir. Keempat, syari’ah bersifat idealistis sedangkan fiqih bersifat
realistis.
17
Selama sekitar 1300 tahun para ulama tidak pernah berbeda pendapat dalam hukum poligami ta’addud al-zawjat. Hingga abad ke–18 M ke-13 H tidak ada pro
kontra mengenai bolehnya poligami, karena semua ulama sepakat bahwa poligami itu mubah boleh. Hal ini karena kebolehannya telah didasarkan pada dalil yang qath’i
pasti.
18
16
Wikipedia Indonesia, Ensiklopedi Bebas Berbahasa Indonesia, Diakses pada tanggal 1 April 2009, http: id.wikipedia.orgwikipoligami
17
ibid
18
Abdurrahim Faris Abu Lu’bah dalam kitabnya Syawa`ib al-Tafsir fi al-Qarni al-Rabi’ ‘Asyara al-Hijri hal. 360