lebih besar dibandingkan dengan sirup glukosa dan 1,4–1,8 kali lebih tinggi dibandingkan dengan gula sukrosa. Sirup fruktosa mempunyai kelebihan
dibanding gula pasir sukrosa yaitu sebagai pemanis rendah kalori, indek glutemik jauh lebih rendah yaitu tidak meningkatkan gula darah dalam tubuh dan
di metabolisme tanpa membutuhkan insulin, sehingga sangat baik untuk penderita diabetes, Oleh sebab itu sirup fruktosa dapat digunakan untuk pemanis penderita
diabetes. Berdasarkan keunggulan sirup fruktosa ini maka pemanfaatan fruktosa tidak hanya untuk penderita diabetes tetapi juga digunakan untuk produk
minuman ringan soft drink, sirup, jelly, jam, coctail, dan sebagainya Richana, 2005.
Selain manfaat di atas, baik D- xilulosa yang dihasilkan dari D-xilosa juga dapat dikonversi menjadi xilitol dengan bantuan enzim xilitol dehidrogenase.
Gula xilitol merupakan gula poliol dengan 5 rantai karbon, yang sangat baik untuk kesehatan. Xilitol dapat digunakan sendiri atau dikombinasikan dengan pemanis
nonkariogenik untuk membuat produk-produk seperti permen karet, chewing gum, dan lain-lain. Di samping itu xilitol saat ini banyak digunakan untuk pasta gigi
karena dapat menguatkan gusi. Selain xilitol, contoh lain dari rare sugar adalah D-lixosa, yang diketahui berpotensi sebagai bahan produksi obat antitumor dan
agen imunostimulatori untuk terapi kanker Morita et al, 1996.
2.6. Mikrobiologi Industri
Penentuan produk industri menggunakan jasa mikroorganisme sangat tergantung dari sifat-sifat mikroorganisme yang dipilih. Mikroorganisme yang
dipilih harus memenuhi kriteria-kriteria: memiliki sifat-sifat yang stabil, mampu
16
tumbuh pesat, tidak patogenik, memiliki sifat potensial menjamin proses biotransformasi
berlangsung sesuai
dengan tujuan yang
diharapkan. Mikroorganisme yang terpilih ini berupa galur-galur unggul. Sedangkan
penentuan media dan bagian pengendali proses lainnya disesuaikan dengan spesifikasi sifat mikroorganisme serta enzim-enzimnya. Macam-macam tipe
produk industri dari mikroorganisme antara lain : sel-sel mikroorganisme itu sendiri sebagai produk yang dikehendaki, enzim-enzim yang dihasilkan
mikroorganisme, metabolit dari mikroorganisme. Selanjutnya pembahasan mikrobiologi industri meliputi beberapa contoh
proses pembuatan produk industri menggunakan jasa mikroorganisme antara lain industri minuman beralkohol, industri sirup fruktosa tinggi, produksi asam amino,
produksi asam sitrat, produksi asam glutamat, produksi obat pengendali hama, produksi antibiotika, produksi vaksin rekombinan.
Mikroorganisme yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah L.pentosus sebagai bakteri sumber gen xylA dan E.coli sebagai bakteri inang
dalam proses kloning gen xylA. 1. Lactobacillus pentosus
Taksonomi Filum
: Firmicutes Kelas
: Bacilli Ordo
: Lactobacillales Familia
: Lactobacillaceae Genus
: Lactobacillus
17
Spesies : Lactobacillus pentosus
Genus Lactobacillus merupakan bakteri yang mampu memproduksi sejumlah asam laktat dari karbohidrat sederhana. Secara morfologik bakteri ini
berbentuk batang positif Gram dan tidak bergerak. Lactobacillus memerlukan zat makanan yang cukup kompleks, dan kebanyakan strain tidak dapat tumbuh pada
perbenihan biasa kecuali ada penambahan glukosa atau whey Syahrurachman et al
, 1994. L.pentosus merupakan bakteri fakultatif heterofermentatif yang digunakan
dalam fermentasi sayur–sayuran seperti mentimun dan kubis. Tidak seperti kebanyakan jenis Lactobacillus lainnya, L.pentosus dapat menggunakan xilosa
sebagai sumber energi. L.pentosus adalah bakteri asam laktat yang memiliki perangkat gen terkait dengan metabolisme gula heksosa maupun pentosa. Pada
organisme ini, tiga jenis gen terlibat dalam katabolisme D-xilosa, menyandikan enzim D-xilosa isomerase xylA, D-xilosa kinase xylB, dan protein regulator
xylR Lokman et al, 1994.
2. Escherichia coli Taksonomi
Filum : Proteobacteria
Kelas : Gammaproteobacteria
Ordo : Enterobacteriales
Familia : Enterobacteriaceae
Genus : Escherichia
Spesies : Escherichia coli
18
E.coli adalah salah satu jenis spesies utama bakteri gram negatif yang banyak ditemukan di dalam usus besar manusia sebagai flora normal
Syahrurachman et al, 1994. Pada umumnya, bakteri yang ditemukan oleh Theodor Escherich ini hidup pada tinja, dan dapat menyebabkan masalah
kesehatan pada manusia, seperti diare, muntaber dan masalah pencernaan lainnya Wikipedia, 2007. E.coli banyak digunakan dalam teknologi rekayasa genetika.
Biasa digunakan sebagai vektor untuk menyisipkan gen-gen tertentu yang diinginkan untuk dikembangkan. E.coli dipilih karena pertumbuhannya sangat
cepat dan mudah dalam penanganannya. Selain itu E.coli merupakan organisme yang paling dipahami pada taraf molekular dan organisme pilihan bagi banyak
ahli genetika karena lebih mudah untuk mempelajarinya Pelczar, 1986.
19
BAB III METODE PENELITIAN