13
2.2.3 Aspek-Aspek Standar kinerja
Dalam penentuan kinerja karyawan dapat dilihat dari beberapa aspek. Menurut Mangkunegara 2006: 18 aspek-aspek standard pekerjaan terdiri dari :
Aspek kuantitatif meliputi : 1. Proses kerja dan kondisi pekerjaan.
2. Waktu yang digunakan atau lamanya melaksanakan pekerjaan. 3. Jumlah kesalahan dalam melaksanakan pekerjaan.
4. Jumlah dan jenis pemberian pelayanan dalam pekerjaan.
Aspek kualitatif meliputi : 1. Ketepatan kerja dan kualitas pekerjaan.
2. Tingkat kemampuan dalam bekerja. 3. Kemampuan Menganalisis data informasi, kemampuan kegagalan
menggunakan mesin peralatan. 4. Kemampuan Mengevaluasi keluhan keberatan konsumen.
Menurut Husein dalam Mangkunegara 2006: 18 membagi aspek-aspek kinerja sebagai berikut :
1. Mutu Pekerjaan, 2. Kejujuran karyawan,
3. Inisiatif, 4. Kehadiran,
5. Sikap, 6. Kerjasama,
7. Keandalan, 8. Pengetahuan tentang pekerjaan,
9. Tanggung Jawab, 10.Pemanfaatan waktu kerja.
Sedangkan menurut Hasibuan yang dikutip Mangkunegara 2006: 17 mengemukakan aspek-aspek yang dinilai kinerja yang mencakup sebagai berikut :
1. Kesetiaan, 2. Hasil kerja,
3. Kejujuran, 4. Kedisiplinan,
5. Kreativitas, 6. Kerjasama,
7. Kepemimipinan, 8. Kepribadian,
9. Prakarsa, 10. Kecakapan, dan tanggung jawab.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa aspek kinerja merupakan kemampuan karyawan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan dan mengevaluasi
14
pekerjaan, serta kemampuan dalam bekerjasama dengan karyawan lain dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.
2.2.4 Langkah-langkah Peningkatan Kinerja
Kinerja karyawan dapat ditingkatkan bila organisasi dalam suatu instansi mampu menciptakan iklim dan suasana yang kondusif serta menyusun pembagian
kerja yang jelas. Menurut Mangkunegara 2006: 22 dalam rangka peningkatan kinerja, paling tidak terdapat tujuh langkah yang dapat dilakukan sebagai berikut :
1. Mengetahui adanya kekurangan dalam kinerja. Dapat dilakukan melalui tiga cara yaitu :
a. Mengidentifikasikan masalah melalui data daan informasi yang dikumpulkan terus-menerus mengenai fungsi-fungsi bisnis.
b. Mengidentifikasikan masalah melalui karyawan c. Memperhatikan masalah yang ada.
2. Mengenai kekurangan dan tingkat keseriusan. Untuk memperbaiki masalah tersebut, diperlukan beberapa informasi, antara lain:
a. Mengidentifikasikan masalah b. Menentukan tingkat kesetiusan masalah
3.Mengidentifikasikan hal-hal yang mungkin menjadi penyebab kekurangan, baik yang berhubungan dengan sistem maupun yang berhubungan dengan pegawai itu
sendiri. 4.Mengembangkan rencana tindakan untuk menanggulangi penyebab kekurangan
tersebut. 5. Melakukan rencana tindakan tersebut
6. Melakukan evaluasi apakah masalah tersebut sudah teratasi atau belum 7. Mulai dari awal, apabila perlu.
Sedangkan menurut Bacal yang dikutip Mangkunegara 2006: 23 menyatakan
bahwa ada 24 dua puluh empat point dalam peningkatan kinerja karyawan sebagai berikut :
1. Membuat pola pikir yang modern 2. Kenali manfaat
3. Kelola kinerja 4. Bekerjalah bersama karyawan
5. Rencana secara tepat dengan sasaran jelas 6. Satukan sasaran karyawan
7. Tentukan insentif kinerja 8. Jadilah orang yang mudah ditemui
9. Berfokuslah pada komunikasi 10. Lakukan tatap muka
11. Hindarkan resiko pemeringkatan 12. Jangan lakukan Penggolongan
13. Persiapkan penilaian 14. Awali tinjauan secara benar
15
15. kenali sebab 16. Akui keberhasilan
17. Gunakan komunikasi yang kooperatif 18. Berfokuslah pada perilaku dan hasil
19. Perjelas kinerja 20. Perlakuan konflik dengan apik
21. Gunakan disiplin bertahap 22. Kinerja dokumen
23. Kembangkan karyawan 24. Tingkatkan terus sistem kerja.
Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam peningkatan kinerja
ada langkah-langkah yang harus dilakukan seperti melakukan identifikasi terhadap permasalahan yang dihadapi setiap karyawan dan mengevaluasi masalah
tersebut.
2.2.5 Penilaian Kinerja.