prinsip-prinsip deskriptif. Melalui cara menganalisis secara deskriptif ini mereka dapat mempresentasikan secara ringkas, sederhana, dan lebih mudah dimengerti.
Analisis deskriptif pada umumnya termasuk mengukur tendensi sentral, mengukur variabilitas, mengukur hubungan, mengukur perbandingan dan mengukur posisi
suatu skor.
3.8 Uji Instrumen
3.8.1 Uji Validitas
Menurut Umar 2005:167 uji validitas adalah suatu uji yang digunakan untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mampu mengukur apa
yang ingin diukur. Jadi, uji validitas dilakukan untuk meyakinkan bahwa hasil pengukuran sesuai dengan apa yang ingin diukur. Langkah-langkah operasional
pengujian validitas adalah sebagai berikut : a. Mencari definisi dan rumusan tentang konsep penelitian yang akan diukur dari
literatur yang ditulis para ahli. b. Melakukan uji coba pengukuran tersebut pada sejumlah responden. Sangat
disarankan agar jumlah responden untuk uji coba minimal 30 orang. Dengan jumlah minimal 30 orang ini, distributor nilai akan lebih mendekati kurva
normal. c. Menentukan hipotesis.
H : Skor pernyataan berkorelasi positif dengan skor faktor r hitung.
H
1
: Skor butir berkorelasi positif dengan skor faktor. d. Menentukan nilai r table.
Dari table r untuk df degree of freedom = jumlah responden -2 atau dalam kasus ini df = 36-2 = 34. Tingkat sig 5.
e. Mencari r hasil. f. Mengambil keputusan.
g. Jika r hasil tidak positif, serta r
hitung
r
tabel
, maka pertanyaan tersebut tidak valid. Untuk uji tingkat validitas, instrumen dalam penelitian ini akan
digunakan rumus sebagai berikut : r
hitung
= n Σ Xi Yi – ΣXi . ΣYi
√ { n .ΣXi 2 – ΣXi 2} . {n. ΣYi2 – ΣYi 2}
Dimana: r
hitung
= koefisien korelasi ΣXi
= jumlah skor item ΣYi
= jumlah skor total seluruh item N
= jumlah responden
3.8.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena
instrumen tersebut sudah baik. Ungkapan yang mengatakan bahwa instrumen harus reliabel sebenarnya mengandung arti bahwa instrumen tersebut cukup baik
sehingga mampu mengungkapkan data yang bisa dipercaya Arikunto, 2006. Sedangkan menurut Umar 2003:176 reliabilitas adalah istilah yang dipakai
untuk menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran dilakukan dua kali atau lebih. Makin kecil kesalahan pengukuran
makin reliabel alat pengukur begitu pula sebaliknya. Pengujian keandalan alat ukur dalam penelitian ini menggunakan
reliabilitas metode Cronbach yakni Nasution, 2001:23 rumus perhitungan Alpha Cronbach :
α = kr 1 + k - 1 r
Dimana : α = koefisien reliabilitas
r = koefisien rata-rata korelasi antar variabel
k = jumlah variabel bebas dalam persamaan
Menurut Uma 2006:182 suatu variabel dikatakan reliabel bila memberikan nilai Croncbach Alpha
α lebih besar dari 0,60. Sebaliknya, jika nilai Croncbach Alpha
α nya kurang dari 0,60 maka variabel tersebut tidak reliabel untuk digunakan dalam penelitian.
3.9 Uji Normalitas Data