Kondisi Sosial Kondisi Penduduk

50

4.5 Kondisi Sosial

Kondisi sosial yang terbagi atas pendidikan, kesehatan, kemiskinan, keamanan dan ketertiban, agama dan lainnya, merupakan faktor penunjang dan penghambat bagi pertumbuhan ekonomi Kota Medan. Keberadaan sarana pendidikan kesehatan dan fasilitas kesehatan lainnya, merupakan sarana vital bagi masyarakat untuk mendapat pelayanan hak dasarnya yaitu hak memperoleh pelayanan pendidikan dan kesehatan serta pelayanan sosial lainnya. Demikian juga halnya dengan kemiskinan, dimana kemiskinan merupakan salah satu masalah utama pengembangan kota yang sifatnya kompleks dan multi dimensional yang penomenanya di pengaruhi oleh berbagai faktor yang saling berkaitan, antara lain : tingkat pendapatan, kesehatan, pendidikan, lokasi, gender dan kondisi lingkungan. Kemiskinan bukan lagi dipahami hanya sebatas ketidak mampuan ekonomi, tetapi juga kegagalan memenuhi hak-hak dasar dan perbedaan perlakuan bagi seseorang atau sekelompok orang dalam menjalani kehidupan secara bermartabat. Data SUSENAS tahun 2004, memperkirakan penduduk miskin di Kota Medan tahun 2004 berjumlah 7,13 atau 32.804 rumah tangga atau 143.037 jiwa. Dilihat dari persebarannya, Medan bagian Utara Medan Deli, Medan Labuhan, Medan Marelan dan Medan Belawan merupakan kantong kemiskinan terbesar 37,19 dari keseluruhan penduduk miskin

4.6 Kondisi Penduduk

Garis-garis Besar Haluan Negara menyatakan bahwa jumlah penduduk yang besar dan berkualitas akan menjadi modal dasar yang efektif bagi pembangunan nasional. Namun dengan pertumbuhan yang pesat sulit untuk meningkatkan mutu 51 kehidupan dan kesejahteraan secara layak dan merata. Hal ini berarti bahwa penduduk yang besar dengan kualitas yang tinggi tidak akan mudah untuk dicapai. Program kependudukan di Kota Medan seperti halnya di daerah Indonesia lainnya meliputi: pengendalian kelahiran, penurunan tingkat kematian bayi dan anak, perpanjangan usia harapan hidup, penyebaran penduduk yang seimbang serta pengembangan potensi penduduk sebagai modal pembangunan yang terus ditingkatkan. Komponen kependudukan umumnya menggambarkan berbagai dinamika sosial yang terjadi di masyarakat, baik secara sosial maupun kultural. Menurunnya tingkat kelahiran fertilitas dan tingkat kematian mortalitas, meningkatnya arus perpindahan antar daerah migrasi dan proses urbanisasi, termasuk arus ulang alik, akan mempengaruhi kebijakan kependudukan yang diterapkan. PENDUDUK MENURUT KECAMATAN DAN JENIS KELAMIN TAHUN 2013 No. Kecamatan Laki – Laki Perempuan Jumlah 1 2 3 4 5

1. Medan Tuntungan 40.097

42.437 82.534 2. Medan Johor 62.331 64.336 126.667

3. Medan Amplas

57.918 59.004 116.922

4. Medan Denai 71.750

71.100 142.850 52

5. Medan Area 48.054

49.200 97.254

6. Medan Kota 35.442

37.700 73.112

7. Medan Maimun

19.524 20.379 39.903

8. Medan Polonia 26.460

27.413 53.873

9. Medan Baru 17.667

22.150 39.817

10. Medan Selayang 49.525

51.532 101.057

11. Medan Sunggal 55.717

57.927 113.644

12. Medan Helvetia

71.586 74.805 146.391

13. Medan Petisah 29.526

32.701 62.277

14. Medan Barat 34.931

36.406 71.337

15. Medan Timur 52.906

56.539 109.445

16. Medan Perjuangan 45.405

48.683 94.088

17. Medan Tembung

65.761 68.882 134.643

18. Medan Deli 86.937

85.014 171.951

19. Medan Labuhan 57.635

55.679 113.314

20. Medan Marelan 75.066

73.131 148.197

21. Medan Belawan 49.175

47.105 96.280 Kota Medan 1.053.393 Sumber: BPS Kota Medan 53

BAB V ANALISA DATA