66
5.2.4 Informan IV
Nama : RS
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 17 Tahun
Pendidikan : Tamat SMA
Alamat : Jalan Ayahanda
Informan keempat adalah seorang perempuan yang baru saja menyelesaikan pendidikannya dari bangku SMA di Lubuk Pakam. Ia baru berusia 17 tahun dan
berinisial RS. Ia merupakan anak yang ditawarkan MA sebagai PSK. RS tinggal dalam satu tempat kos yang sama dengan MA namun tidak satu kamar. Sama seperti
MA, RS tidak mempunyai aturan jam malam yang harus ditaatinya setiap hari. Selain itu, karena orang tuanya tinggal di Lubuk Pakam ketika ingin bepergian keluar
rumah, ia tak harus berpamitan dengan orang tuanya. Semua serba bebas, tidak ada yang melarangnya.
Awal RS menjadi PSK adalah ketika ia duduk di bangku kelas 2 SMA. Setiap akhir pekan ia dan teman-temannya sering bermain ke Medan. Untuk sekedar
menikmati kehidupan malam di Kota Medan. Biasanya mereka pergi ke diskotik atau club-club malam. Berawal dari Soho Cafe yang terletak di Capital Building, RS
berkenalan dengan seorang tubang yang berprofesi sebagai PNS BKKBN Kota Pematang Siantar. RS berkenalan dengan tubang tersebut dan selanjutnya check-in di
sebuah hotel. Setelah hari itu, resmilah RS berpacaran dengannya. Ia di kirim uang bulanan sebesar 1,5 juta setiap bulannya, tentu dengan syarat RS tidak ‘main’ dengan
orang lain. Kehidupan RS yang tidak lepas dari gemerlap dunia malam membuatnya tidak merasa cukup dengan tubang ia miliki. Ia tetap melayani tamu yang lainnya.
Akhirnya tubang yang dimilikinya tahu dan akhirnya mereka berpisah.
67
Saat memiliki tubang yang berasal dari Siantar, RS masih bersekolah dan tinggal di Lubuk Pakam. Namun, RS mengaku berusia 20 tahun dan tinggal di
Medan. Alasannya, si tubang tidak mau dengan anak-anak di bawah umur, namun ingin bercinta dengan perempuan muda. Selain itu, menurut hasil wawancara dengan
RS tubang-tubang tersebut beranggapan bahwa perempuan-perempuan muda belum banyak melayani tamu sehingga mereka merasa baru mereka yang dilayani oleh
perempuan-perempuan muda tersebut. Orang tua RS tidak curiga dengan apa yang RS lakukan di Medan. Sebab, RS adalah anak yang sopan dan tidak banyak bicara.
Saat melakukan wawancara dengan RS, tubuhnya tidak terlalu tinggi dan proporsional dan cenderung pendiam. Hal tersebut yang menurut RS membuat orang
tuanya tidak curiga dengan apa yang ia lakukan. RS mengenal MA di New Zone NZ, salah satu tempat hiburan malam di
Jalan Mangkubumi. Berawal dari disko bersama dan dikenalkan teman-teman yang berada di sana, ia dan MA semakin kompak. Hal tersebutlah yang membuat RS
pindah kos bersama MA ke daerah Ayahanda. RS biasanya nongkrong di NZ hampir setiap malam. Dalam sehari ia melayani seorang tamu yang dikenalkan oleh MA.
Biasanya tamu yang dilayaninya adalah orang-orang yang sudah pernah berkenalan dengan MA sebelumnya. RS menjadi anak MA bersama tiga rekannya yang lain.
“Mama MA nggak potong atas bang, jadi kita juga nggak di rugikan. Kita udah kayak keluarga kalau sama mama MA.”
Lagipula, kini RS adalah pengusaha biji cokelat. Orang tua RS menjadi pengumpul biji cokelat dari petani-petani yang ada di sekitar Deli Serdang hingga
Langkat. Sedangkan RS bertugas menjualnya kepada pengumpul besar. Dari sana setiap bulan RS bisa mendapatkan uang hingga jutaan rupiah. Hal ini yang semakin
68
meyakinkan orang tua RS tidak curiga dengan apa yang ia lakukan di Kota Medan. Selain itu, RS bersama MA juga menjadi sales promotion girl SPG salah satu
dealer sepeda motor dan mobil di daerah Adam Malik. Menurut cerita MA, seberapa banyak pun uang yang ia hasilkan tidak
kelihatan hasilnya secara nyata. Karena menurutnya uang setan habis di makan hantu. Uang yang ia hasilkan dengan bekerja sebagai PSK dihabiskan dengan
bersenang-senang dengan teman-temannya. Untuk sekali berkencan dengan RS, di butuhkan sekitar 750 hingga 1,5 juga rupiah. Harga tersebut belum termasuk uang
transport dan biaya minum dan makan. Bentuk fisik RS yang cantik membuat ia banyak disukai tubang-tubang yang ingin dilayaninya.
5.2.5 Informan Tambahan