diketahui, diungkapkan, dan diselesaikannya kesalahan yang terjadi dalam perusahaan.
2. Tujuan Pengendalian Internal
Menurut IAI yang dikutip oleh Agoes 2004 : 75 mendefinisikan: “pengendalian intern sebagai suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris,
manajemen dan persinel lain entitas yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini: a keandalan
pelaporan keuangan, b efektivitas dan efisiensi operasi, dan c kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku”.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan tujuan dilakukan pengendalian internal adalah sebagai berikut:
1. Keandalan pelaporan Keuangan. Manajemen bertanggung jawab menyediakan laporan keuangan untuk
investor, kreditor dan pemakai lainnya baik secara hukum maupun profesionalnya untuk meyakinkan bahwa informasi tersebut disajikan secara
wajar dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. 2. Keefektifan dan Efisiensi Operasi.
Pengendalian dalam suatu perusahaan merupakan alat untuk megurangi kegiatan dan pemborosan yang tidak perlu serta mengurangi penggunaan sumber
daya yang tidak efektif dan efisien. Bagian penting lain dari efektivitas dan efisiensi adalah penggunaan aktiva dan catatan fisik perusahaan yang dapat dicuri,
disalahgunakan atau dirusak apabila tidak dilindungi oleh pengendalian yang
Universitas Sumatera Utara
memadai. Kondisi yang sama juga berlaku untuk aktiva non fisik seperti piutang usaha, dokumen-dokumen kontrak dan sebagaainya.
3. Kepatuhan terhadap Hukum dan Peraturan. Dalam akuntansi tidak semua hukum dan undang-undang berhubungan
dengan akuntansi. Hukum dan peraturan yang tidak berhubungan dengan akuntansi yaitu perlindungan terhadap lingkungan. Sedangkan hukum dan
peraturan yang berhubungan dengan akuntansi yaitu peraturan tentang perpajakan .
Menurut Hall 2001 : 150, sistem kontrol internal merangkum kebijakan, praktik, dan prosedur yang digunakan oleh organisasi untuk mencapai empat
tujuan utama, yaitu : 1.
untuk menjaga aktiva perusahaan 2.
untuk memastikan akurasi dan dapat diandalkannya catatan dan informasi akuntansi.
3. untuk mempromosikan efisiensi perusahaan.
4. untuk mengukur kesesuaian dengan kebijakan dan prosedur yang
telah ditetapkan oleh manajemen.
3. Komponen-komponen Pengendalian Internal. Agar dapat tercapainya tujuan perusahaan manajemen merancang
pengendalian internal yang di dalamnya terdapat lima unsur yang saling berhubungan yang digunakan oleh manajemen untuk memberikan keyakinan yang
memadai bahwa tujuan pengendalian internal dapat dipenuhi. Apabila salah satu unsur tidak mencukupi maka keseluruhan pengendalian internal tidak akan efektif
walaupun keempat unsur lainnya efektif. Adapun komponen-komponen pengendalian internal dikemukakan oleh
Messier 2005 : 252 sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2-1 Komponen Pengendalian Internal
- Lingkungan pengendalian ,lingkungan pengendalian menetapkan
corak suatu organisasi,memengaruhi kesadaran pengendalian orang- orangnya.Lingkungan pengendalian merupakan dasar untuk semua
komponen pengendalian internal yang efektif,menyediakan disiplin dan struktur.Lingkungan pengendalian termasuk tingkah
laku,kewaspadaan,kebijakan,dan tindakan manajemen dan dewan komisaris,mengenai pengendalian internal entitas dan
kepentingannya bagi entitas
- Proses penentuan resiko entitas .proses untuk mengidentifikasi
dan menanggapi resiko bisnis dan hasilnya.untuk tujuan pelaporan keuangan,proses penentuan resiko entitas termasuk bagaimana
manajemen mengidentifikasi resiko yang relevan terhadap persiapan laporan keuangan yang disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip-
prinsip akuntansi yang berlaku umum,memperkirakan signifikansinya,menentukan kemungkinan kejadiannya,dan
memutuskan tindakan untuk mengelolanya
- Sistem informasi entitas dan proses bisnis yang terkait yang relevan terhadap peleporan keuangan dan komunikasi
.sistem informasi yang relevan terhadap tujuan pelaporan keuangan,termasuk
sistem akuntansi,terdiri atas prosedur, apakah otomatis atau manual,dan catatan yang ditetapkan untuk
memulai,mencatat,memproses serta melaporkan transaksi entitas dan untuk mempertahankan akuntabilitas aktiva,kewajiban dan ekuitas
terkait.komunikasi melibatkan pemahaman atas peran dan tanggung jawab individu yang berkaitan dengan pengendalian internal atas
pelaporan keuangan
- Prosedur Pengendalian .prosedur oengendalian adalah kebijakan
dan prosedur yang membantu menjamin bahwa arahan manajemen dilaksanakan,misalakan tindakan yang perlu dilakukan untuk
menyikapi resiko terhadap pencapaian sasaran entitas.prosedur pengendalian apakah otomatis atau manual.memiliki berbagai tujuan
dan diterapkan pada berbagai tingkat organisasional dan fungsional
- Pemantauan pengendalian.
suatu proses untuk menentukan kualitas kinerja pengendalian internnal sepanjang waktu.pengawasan
atas pengendalian melibatkan penentuan rancangan dan operasi pengendalian secara tepat waktu dan mengambil tindakan koreksi
yang dilakukan
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan di atas mengenai pengendalian intern perusahaan maka jelas bahwa pengendalian tersebut harus berjalan sebaik-
baiknya demi tercapai tujuan perusahaan. Untuk menentukan sampai di mana pengendalian intern perusahaan dapat dipercaya telah memadai, maka manajemen
memerlukan peran internal auditor untuk menilainya. Agar dapat berjalan dengan baik maka pelaksanaan pengendalian dalam perusahaan memerlukan komitmen
dari semua pihak. Ch Narotama dan Wirawan yang dikutip oleh Feriska 2008 : 19 menyatakan bahwa perusahaan yang memiliki pengendalian cukup baik
ditandai dengan beberapa ukuran sebagai berikut : 1.
Semakin berkurangnya temuan-temuan yang tidak sesuai dengan standar akuntansi dan kebijakan-kebijakan manajemen perusahaan.
2. Semakin berkurangnya peran direksi dalam memecahkan masalah
yang dihadapi oleh satuan pengawas internal. 3.
Laporan satuan pengawas internal yang tepat waktu. 4.
Meningkatnya efisiensi dan efektivitas perusahaan.
4. Keterbatasan Pengendalian Internal