Audit internal adalah sebuah aktivitas konsultasi dan keyakinan objektif yang dikelola secara independen di dalam organisasi dan diarahkan oleh
filosofi penambahan nilai untuk meningkatkan operasional perusahaan. Audit tersebut membantu organisasi dalam mencapai tujuannya dengan
menerapkan pendekatan yang sistematis dan berdisiplin untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektifitas proses pengelolaan resiko,
kecukupan kontrol dan pengelolaan organisasi.
Dari definisi di atas, dapat dikemukakan bahwa audit internal adalah: • Suatu aktivitas pemeriksaan yang independent dan objektif.
• Aktivitas pemberian jaminan kelayakan dan konsultasi. • Dirancang untuk memberikan suatu nilai tambah serta meingkatkan kegiatan
operasional perusahaan. • Membantu organisasi dalam mencapai usahanya.
• Memberika suatu pendekatan disiplin dan sistematis untuk mengevaluasi dan meningkatkan keefektifitan risiko manajemen, pengendalian dan pengelolaan
organisasi.
2. Tujuan dan Fungsi Audit Internal
Sawyer 2005 : 32 menyebutkan fungsi audit internal bagi manajemen sebagai berikut :
1. Mengawasi kegiatan-kegiatan yang tidak dapat diawasi sendiri oleh
manajemen puncak. 2.
Mengidentifikasi dan meminimalkan risiko. 3.
Memvalidasi laporan ke manajemen senior. 4.
Membantu manajemen pada bidang-bidang teknis. 5.
Membantu proses pengambilan keputusan. 6.
Menganalisis masa depan, bukan hanya untuk masa lalu. 7.
Membantu manajer untuk mengelola perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
Tujuan pemeriksaan yang dilakukan oleh internal auditor adalah untuk membantu semua pimpinan perusahaan manajemen dalam melaksanakan
tanggung jawabnya dengan memberikan analisa, penilaian, saran dan komentar mengenai kegiatan yang diperiksanya. Perusahaan perbankan memiliki kedudukan
yang penting dalam perekonomian dan pembangunan, maka fungsi audit intern menjadi semakin penting. Secara umum dapat dikatakan bahwa fungsi audit
internal bagi manajemen perusahaan adalah untuk menjamin pelaksanaan operasional yang sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku.
Di dalam perusahaan, audit intern merupakan fungsi staf, sehingga tidak memiliki wewenang untuk langsung memberi perintah kepada pegawai, juga tidak
dibenarkan untuk melakukan tugas-tugas operasional dalam perusahaan yang sifatnya di luar kegiatan pemeriksaan. Audit internal terlibat dalam memenuhi
kebutuhan manajemen, dan staf audit yang paling efektif meletakkan tujuan manajemen dan organisasi di atas rencana dan aktivitas mereka. Tujuan-tujuan
audit disesuaikan dengan tujuan manajemen, sehingga auditor internal itu sendiri berada dalam posisi untuk menghasilkan nilai tertinggi pada hal-hal yang
dianggap manajemen paling penting bagi kesuksesan organisasi. Perumusan fungsi audit internal dalam perusahaan biasanya menyangkut
sistem pengendalian manajemen, ketaatan, pengungkapan penyimpangan, efisiensi dan efektivitas, manajemen risiko, dan proses tata kelola good corporate
governance. Fungsi audit internal menjadi semakin penting sejalan dengan semakin kompleksnya operasional perusahaan. Manajemen tidak mungkin dapat
mengawasi seluruh kegiatan operasional perusahaan, karena itu manajemen
Universitas Sumatera Utara
sangat terbantu oleh fungsi audit internal untuk menjaga efisiensi dan efektivitas kegiatan.
Menurut Agoes 2004 : 222 Untuk mencapai tujuan tersebut, internal auditor harus melakukan kegiatan-kegiatan berikut :
1. Menelaah dan menilai kebaikan, memadai tidaknya dan penerapan dari
sistem pengendalian manajemen, pengendalian intern, dan pengendalian operasional lainnya serta mengembangkan pengendalian
yang efektif dengan biaya yang tidak terlalu mahal.
2. Memastikan ketaatan terhadap kebijakan, rencana dan prosedur-
prosedur yang telah ditetapkan oleh manajemen. 3.
Memastikan seberapa jauh harta perusahaan dipertanggungjawabkan dan dilindungi dari kemungkinan terjadinya segala bentuk pencurian,
kecurangan dan penyalahgunaan. 4.
Memastikan bahwa pengelolaan data yang dikembangkan dalam organisasi dapat dipercaya.
5. Menilai mutu pekerjaan setiap bagian dalam melaksanakan tugas yang
diberikan oleh manajemen. 6.
Menyarankan perbaikan-perbaikan operasional dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh manajemen agar audit internal dapat terlaksana efektif dalam membantu manajemen dengan memberikan analisa,
penilaian, dan saran mengenai kegiatan yang diperiksanya menurut agoes 2004 : 226 adalah :
a. Internal audit departement harus mempunyai kedudukan independen dalam organisasi perusahaan
b. Internal audit departement harus mempunyai job description c. Internal audit departement harus mempunyai internal audit manual
d. Harus ada dukungan yang kuat dari Top Manajemen kepada Internal audit departement
e. Internal audit departement harus memiliki orang-orang yang profesional, capable, bisa bersikap objective dan mempunyai integritas
serta loyalitas yang tinggi.
Universitas Sumatera Utara
f. Internal Auditor harus bisa bekerja sama dengan akuntan publik Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa :
a. Internal audit departemen harus mempunyai kedudukan independen dalam
organisasi perusahaan, yaitu tidak terlibat dalam kegiatan operasional yang diperiksanya.
b. Internal audit departemen harus mempunyai uraian tugas tertulis yang jelas
sehingga dapat mengetahui tugas, wewenang dan tanggung jawabnya. c.
Internal audit departemen harus pula memiliki internal audit manual yang berguna untuk :
1 Mencegah terjadi penyimpangan pelaksanaan tugas.
2 Menentukan standar untuk mengukur dan meningkatkan performance.
3 Memberi keyakinan bahwa hasil akhir Internal audit departemen telah
sesuai dengan requirement kepala audit intern. d.
Harus ada dukungan kuat dari Top Manajemen kepada Internal audit departemen, dukungan tersebut dapat berupa :
1 Penempatan Internal audit departemen dalam posisi yang independen.
2 Penempatan audit staf dengan gaji yang menarik.
3 Penyediaan waktu yang cukup dari top manajemen untuk membaca,
mendengarkan dan mempelajari laporan–laporan Internal audit departemen dan tanggapan yang cepat dan tegas terhadap saran-saran
perbaikan yang diajukan.
Universitas Sumatera Utara
e. Internal audit departemen harus memiliki sumber daya yang profesional,
capable, bisa bersikap objective dan mempunyai integritas serta loyalitas yang tinggi.
f. Internal audit departemen harus dapat bekerja sama dengan akuntan publik.
Hasil kerja satuan audit intern bisa mempercepat dan mempermudah pelaksanaan pekerjaan akuntan publik.
Fungsi audit internal yaitu melakukan evaluasi dan memberikan kontribusi terhadap peningkatan proses pengelolaan risiko, pengendalian, dan governance,
dengan pendekatan yang sistematis, teratur dan menyeluruh. Maksud dari pernyataan tersebut yaitu audit internal membantu organisasi dengan cara
mengidentifikasi dan mengevaluasi resiko signifikan dan memberikan kontribusi terhadap peningkatan pengelolaan risiko dan sistem pengendalian internal.
Berdasarkan hasil penilaian risiko tersebut, fungsi audit internal mengevaluasi kecukupan dan efektifitas sistem pengendalian internal, yang mencakup
governance, kegiatan operasi, dan sistem informasi organisasi. Dari penjelasan-penjelasan mengenai audit internal yang telah dibahas diatas
dapat disimpulkan betapa pentingnya audit internal tersebut dalam suatu perusahaan. Dari penjelasan diatas penulis menyimpulkan bahwa Yang menjadi
latar belakang pembentukan pemeriksaan internal atau divisi audit internal adalah:
1. Perusahaan semakin besar sehingga diperlukan pengawasan akuntansi dan
statistik yang luas. 2.
Operasi perusahaan lebih dari satu tempat.
Universitas Sumatera Utara
3. Sistem pengendalian internal tidak berjalan sebagaimana mestinya atau tidak
berjalan efektif. 4.
Mengurangi biaya pemeriksaan yang dilakukan oleh akuntan publik. 5.
Merupakan alat bagi manajemen untuk mendapatkan informasi mengenai keadaan tertentu.
B. Pengendalian Internal 1. Pegertian Pengendalian Internal