c. Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas sering juga disebut sebagai rasio efisiensi atau rasio pemanfaatan aktiva. Rasio aktivitas activity ratio menurut Van Horne dan
Wachowicz 2005 : 212 adalah “rasio yang mengukur seberapa efektif perusahaan menggunakan berbagai aktivanya”. Rasio aktivitas atau rasio
pemanfaatan aktiva menurut Wild, Subramanyam, dan Halsey 2005 : 40 “yang mengaitkan penjualan dengan berbagai kategori aktiva, merupakan penentu
penting ROI”. Rasio aktivitas dapat diklasifikasikan menjadi rasio perputaran kas cash turnover, rasio perputaran piutang usaha account receivable turnover,
perputaran persediaan inventory turnover, perputaran modal kerja working capital turnover, perputaran aktiva tetap fixed assets turnover, dan perputaran
total aktiva total assets turnover.
Rasio aktivitas yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah total assets turnover TATO dan inventory turnover ITO.
1 Total Assets Turnover
Total assets turnover menurut Syamsuddin 2000 : 73 “mengukur berapa kali total aktiva perusahaan menghasilkan penjualan”. Rumus untuk
menghitung total asstes turnover menurut Van Horne dan Wachowicz 2005
: 221 Total Assets Turnover =
Aktiva Total
Bersih Penjualan
Universitas Sumatera Utara
Rumus tersebut menunjukkan hubungan antara penjualan bersih dengan total aktiva. Jika total assets turnover suatu perusahaan sebesar 2,5 berarti
total aktiva perusahaan berputar 2,5 kali untuk menghasilkan penjualan bagi perusahaan. Untuk mengetahui apakah perusahaan cukup efektif dalam
menggunakan aktivanya, hasil perhitungan harus dibandingkan dengan rata- rata industri atau hasil perhitungan tahun-tahun sebelumnya.
2 Inventory Turnover
Inventory turnover menurut Van Horne dan Wachowicz 2005 : 217 “memberitahu kita seberapa banyak persediaan berputar menjadi piutang
melalui penjualan selama tahun terkait”. Rumus untuk menghitung inventory
turnover menurut Van Horne dan Wachowicz 2005 : 221 Inventory Turnover =
Persediaan rata
- Rata
Penjualan Pokok
Harga
Rumus tersebut menunjukkan hubungan antara harga pokok penjualan dengan rata-rata persediaan. Jika inventory turnover suatu perusahaan
sebesar 3,5 berarti persediaan perusahaan berputar 3,5 kali untuk menghasilkan penjualan bagi perusahaan. Untuk mengetahui apakah
perusahaan cukup efisien dalam mengelola persediaannya, hasil perhitungan harus dibandingkan dengan rata-rata industri atau hasil perhitungan tahun-
tahun sebelumnya.
Universitas Sumatera Utara
d. Rasio Profitabilitas