a. Rasio Likuditas
Rasio likuiditas biasa digunakan dalam melakukan analisis kredit karena likuiditas berkaitan dengan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban
jangka pendeknya. Pihak-pihak yang berkepentingan dalam menilai tingkat likuiditas perusahaan adalah kreditor-kreditor jangka pendek seperti pemasok
dan bankir. Rasio likuiditas menurut Van Horne dan Wachowicz 2005 : 206 adalah “rasio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban jangka pendeknya”. Rasio likuiditas dapat dibagi lagi menjadi beberapa jenis. Masing-masing
rasio likuiditas mencerminkan perspektif yang berbeda dalam mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Rasio
likuiditas tersebut menurut Tampubolon 2005 : 36 “antara lain current ratio, quick ratio, absolute liquidity ratio”. Menurut Darsono dan Ashari 2005 : 52-
53 “rasio likuiditas meliputi rasio lancar, quick test ratio, net working capital, defensive interval ratio”.
Rasio likuiditas yang menjadi fokus penelitian ini adalah current ratio CR. Rasio lancar current ratio menurut Simamora 2000 : 524 “menunjukkan
kemampuan perusahaan untuk melunasi kewajiban jangka pendeknya dari aktiva lancarnya”. Pihak yang paling berkepentingan terhadap rasio lancar adalah
kreditor jangka pendek seperti pemasok. Jumlah kas dan jumlah persediaan dan piutang yang akan dikonversi menjadi kas merupakan sumber daya yang dimiliki
oleh perusahaan untuk membayar kewajiban kepada kreditor jangka pendek.
Universitas Sumatera Utara
Rumus untuk menghitung rasio lancar menurut Wild, Subramanyam, dan Halsey 2005 : 4
Rasio lancar current ratio =
Lancar Kewajiban
Lancar Aktiva
Rumus tersebut menunjukkan hubungan antara aktiva lancar dengan kewajiban lancar. Semakin besar aktiva lancar, maka rasio semakin tinggi rasio
lancarnya. Apabila dinyatakan bahwa rasio lancar suatu perusahaan adalah sebesar 2, artinya setiap satu rupiah kewajiban lancar akan dijamin oleh dua
rupiah aktiva lancar.
b. Rasio Leverage
Perusahaan memperoleh sumber pendanaan dari dua sumber yaitu kreditor dan pemegang saham. Rasio leverage menunjukkan berapa besar perusahaan
didanai oleh kreditor dan pemegang saham. Rasio leverage rasio utang menurut Van Horne dan Wachowicz 2005 : 209 adalah “rasio yang menunjukkan sejauh
mana perusahaan dibiayai oleh utang”. Rasio leverage disebut juga rasio
solvabilitas.
Pihak yang paling berkepentingan terhadap rasio leverage perusahaan adalah kreditur dan pemegang saham. Semakin besar jumlah pendanaan yang berasal
dari kreditor, semakin tinggi risiko perusahaan tidak dapat membayar seluruh kewajiban dan bunganya. Bagi pemegang saham, semakin tinggi rasio leverage,
semakin rendah tingkat pengembalian yang akan diterima pemegang saham
Universitas Sumatera Utara
karena perusahaan harus melakukan pembayaran bunga sebelum laba dapat
dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen.
Menurut Tampubolon 2005 : 37 “pada dasarnya rasio leverage yang lazim digunakan adalah debt to net worth, coverage interest charges, total assets to net
worth, fixed assets to net worth, current assets to net worth, inventory to net worth, receivable to net worth, liquid assets to net worth”. Ada dua rasio
leverage menurut Van Horne dan Wachowicz 2005 : 209 yaitu “rasio utang terhadap ekuitas debt to equity dan rasio utang terhadap total aktiva debt to
total assets ratio”.
Rasio leverage yang menjadi fokus penelitian ini adalah debt ratio DR atau debt to total assets ratio. Menurut Syamsuddin 2000 : 71 debt ratio merupakan
“pengukuran jumlah aktiva perusahaan yang dibiayai oleh utang atau modal yang
berasal dari kreditur”.
Rumus untuk menghitung debt ratio menurut Brigham dan Houston 2006 :
103 Debt Ratio =
Aktiva Total
Utang Total
Rumus tersebut menunjukkan hubungan antara total utang dengan total aktiva. Semakin tinggi total utang, maka akan semakin tinggi pula debt ratio,
sebaliknya semakin tinggi total aktiva, maka akan semakin rendah debt ratio. Apabila debt ratio perusahaan sebesar 0,4 atau 40 persen berarti sebesar 40
persen aktiva perusahaan tersebut didanai oleh utang dan sisanya sebesar 60 persen aktiva perusahaan didanai oleh pemegang saham.
Universitas Sumatera Utara
c. Rasio Aktivitas