7 Elemol
26,225 C
15
H
26
O 222
3,11
Dari kedua data tabel diatas dapat diketahui bahwa adanya perbedaan banyaknya puncak minyak atsiri pada simplisia daun kayu putih segar dan kering, dimana pada kromatogram daun
kayu putih segar terdapat lebih banyak puncak daripada pada kromatogram minyak kayu putih kering, dimana pada kromatogram daun kayu putih segar terdapat 32 puncak sedangkan pada
kromatogram daun kayu putih kering hanya 26 puncak. Hal ini dapat disebabkan karena pada simplisia yang kering sudah mengalami proses pengeringan jadi kemungkinan komponen yang
ada didalamnya sebagian akan menguap atau hilang, sedangkan pada daun kayu putih segar tidak mengalami pengeringan jadi komponenya masih lengkap.
Kemudian pada komponen daun kayu putih segar dan kering mengandung komponen sineol yang merupakan komponen utama dari daun kayu putih, tetapi dalam penelitian ini kadar
sineol pada daun kayu putih kering lebih tinggi dari pada kadar sineol pada daun kayu putih segar jadi dalam hal ini tidak sesuai dengan apa yang diinginkan hal ini disebabkan karena pada
waktu destilasi atau pengambilan minyak daun kayu putih segar sudah lebih dari 12 jam karena daun kayu putih segar tidak bisa diambil setiap hari dan untuk menjaga agar tetap segar disimpan
dalam lemari es. kayu putih yang akan disuling sebaiknya masih dalam keadaan segar atau paling tidak
belum lebih dari 12 jam setelah dipanen, apabila penyulingan daun tersebut dilakukan lebih dari 12 jam kemudian daun sudah tidak segar lagi maka rendemen serta kualitas minyak yang
dihasilkan akan berkurang. Kadar sineol yang merupakan komponen yang sangat penting juga akan menurun.
4.5 Fragmentasi dan Analisis Hasil Spektrofotometri Massa
Universitas Sumatera Utara
Fragmentasi dan analisis hasil spektrofotometri massa komponen minyak atsiri dari daun kayu putih dengan destilasi air adalah sebagai berikut:
1. α- pinene; puncak dengan waktu tambat 6,647 menit mempunyai M
+
136 diikuti fragmen mz 121, 105, 67, 53, dan 39
Spektrum massa unknow
Spektrum massa library
Spektrum massa unknown dibandingkan dengan data library yang memiliki tingkat similarity indeks tertinggi 98, maka kemungkinan senyawa tersebut sineol C
10
H
16
dengan rumus bangun seperti pada gambar 3
Gambar 3
: Rumus bangun α- pinene Spektrum massa unknown memberikan puncak ion molekul M
+
136 yang merupakan berat molekul dari C
10
H
16
. Pelepasan CH
3
menghasilkan fragmen [C
9
H
13
]
+
dengan mz 121.
Universitas Sumatera Utara
Pelepasan CH
4
menghasilkan fragmen [C
8
H
9
]
+
dengan mz 105 Pelepasan C
3
H
2
menghasilkan fragmen [C
5
H
7
]
+
dengan mz 67, pelepasan CH
2
menghasilkan fragmen [C
4
H
5
]
+
dengan mz 53 pelepasan CH
2
menghasilkan fragmen [C
3
H
3
]
+
dengan mz 39, Pola fragmentasi selengkapnya
dapat dilihat pada lampiran 15 hal 63
2. Sineol; puncak dengan waktu tambat 9,465 menit mempunyai M
+
154 diikuti fragmen mz 139, 125, 111, 81, 71, dan 43
Spektrum massa unknown
Spektrum massa library
Spektrum massa unknown dibandingkan dengan data library yang memiliki tingkat similarity indeks tertinggi 91, maka kemungkinan senyawa tersebut sineol C
10
H
18
0 dengan rumus bangun seperti pada gambar 4
Gambar 4. Rumus bangun sineol
Universitas Sumatera Utara
Spektrum massa unknown memberikan puncak ion molekul M
+
154 yang merupakan berat molekul dari C
10
H
18
0. Pelepasan CH
3
menghasilkan fragmen [C
9
H
15
0]
+
dengan mz 139. Pelepasan CH
2
menghasilkan fragmen [C
8
H
13
0]
+
dengan mz 125 Pelepasan HO menghasilkan fragmen [C
8
H
12
]
+
dengan mz 108, pelepasan CH
2
menghasilkan fragmen [C
7
H
10
]
+
dengan mz 81. pelepasan CH
2
menghasilkan fragmen [C
6
H
8
]
+
dengan mz 69, pelepasan C
2
H
2
menghasilkan fragmen
[C
4
H
6
]
+
dengan mz 43, pelepasan CH
2
menghasilkan fragmen [C
3
H
4
]
+
dengan mz 29, Pola fragmentasi selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 15 hal 64.
3. α- terpineol; puncak dengan waktu tambat 14,267 menit mempunyai M
+
154 diikuti fragmen mz 136, 121, 91, 67,59 dan 43.
Spektrum massa unknown
Spektrum massa Library
Spektrum massa unknown dibandingkan dengan data library yang memiliki tingkat similarity indeks tertinggi 95, maka kemungkinan senyawa tersebut Alpha terpineol
C
10
H
18
O dengan rumus bangun seperti pada gambar 5
Universitas Sumatera Utara
Gambar 5. Rumus bangun
α- terpineol Spektrum massa unknown memberikan puncak ion molekul M
+
154 yang merupakan berat molekul dari C
10
H
18
O. Pelepasan H
2
O· menghasilkan fragmen [C
10
H
16
]
+
dengan mz 136. Pelepasan CH
3
menghasilkan fragmen [C
9
H
13
]
+
dengan mz 121, Pelepasan C
2
H
4
menghasilkan fragmen [C
7
H
9
]
+
dengan mz 91. Pelepasan C
2
H
2
menghasilkan fragmen [C
5
H
7
]
+
dengan mz 67. Pelepasan C
7
H
11
menghasilkan fragmen [C
3
H
7
O]
+
dengan mz 59. Pelepasan CH
4
menghasilkan fragmen [CH
3
CO]
+
dengan mz 43. Pola fragmentasi selengkapnya dapat dilihat
pada lampiran 15 hal 67. 4. Caryophyllene; puncak dengan waktu tambat 20,975 menit mempunyai M
+
204 diikuti fragmen mz 161, 147, 133, 105, 93, 69, dan 41
Spektrum massa unknown
Spektrum massa library
Universitas Sumatera Utara
Spektrum massa unknown dibandingkan dengan data library yang memiliki tingkat similarity indeks tertinggi 98, maka kemungkinan senyawa tersebut caryophyllene C
15
H
24
dengan rumus bangun seperti pada gambar 6
Gambar 6. Rumus bangun caryophyllene
Spektrum massa unknown memberikan puncak ion molekul M
+
204 yang merupakan berat molekul dari C
15
H
24
. Pelepasan C
3
H
7
· menghasilkan fragmen [C
12
H
17
]
+
dengan mz 161. Pelepasan CH
2
menghasilkan fragmen [C
11
H
15
]
+
dengan mz 147. Pelepasan CH
2
menghasilkan fragmen [C
102
H
13
]
+
dengan mz 133 Pelepasan CH menghasilkan fragmen [C
8
H
9
]
+
dengan mz 105. Pelepasan C
3
H
4
menghasilkan fragmen [C
7
H
9
]
+
dengan mz 93, pelepasan CH
2
menghasilkan fragmen C
5
H
9
dengan mz 69, pelepasan CH
2
menghasilkan fragmen C
3
H
5
dengan mz 41, Pola fragmentasi selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 15 halaman 65.
5. α- Caryophyllene; puncak dengan waktu tambat 21,889 menit mempunyai M
+
204 diikuti fragmen mz 189,161,147, 121, 107, 93, 67
Spektrum massa unknown
Spektrum massa library
Universitas Sumatera Utara
Spektrum massa unknown dibandingkan dengan data library yang memiliki tingkat similarity indeks tertinggi 94, maka kemungkinan senyawa tersebut caryophyllene C
15
H
24
dengan rumus bangun seperti pada gambar 7.
Gambar 7: Rumus bangun
α- caryophyllene Spektrum massa unknown memberikan puncak ion molekul M
+
204 yang merupakan berat molekul dari C
15
H
24
. Pelepasan CH
3
menghasilkan fragmen [C
14
H
21
]
+
dengan mz 189. Pelepasan C
2
H
4
menghasilkan fragmen [C
13
H
19
]
+
dengan mz 161. Pelepasan CH
2
menghasilkan fragmen [C
12
H
15
]
+
dengan mz 147 Pelepasan C
2
H
2
menghasilkan fragmen [C
10
H
13
]
+
dengan mz 147. Pelepasan CH
2
menghasilkan fragmen [C
10
H
13
]
+
dengan mz 121, pelepasan CH
2
menghasilkan fragmen C
9
H
11
dengan mz 105, pelepasan CH
2
menghasilkan fragmen C
8
H
9
dengan mz 93. Pelepasan C
2
H
2
menghasilkan fragmen [C
6
H
7
]
+
dengan mz 67 Pelepasan C
2
H
2
menghasilkan fragmen [C
4
H
5
]
+
dengan mz 41, Pelepasan CH
2
menghasilkan fragmen [C
2
H
3
]
+
dengan mz 27, Pola fragmentasi selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 15 halaman 66.
Universitas Sumatera Utara
6. Ledol; puncak dengan waktu tambat 25,808 menit mempunyai M
+
222 diikuti fragmen mz 204, 189, 161, 147, 133, 95, 81, 43, dan 27
Spektrum massa unknown
Spektrum massa library
Spektrum massa unknown dibandingkan dengan data library yang memiliki tingkat similarity indeks tertinggi 90, maka kemungkinan senyawa tersebut Ledol
C
15
H
26
O dengan rumus bangun seperti pada gambar 8.
Gambar 8 Rumus bangun Ledol
Spektrum massa unknown memberikan puncak ion molekul M
+
222 yang merupakan berat molekul dari C
15
H
26
O. Pelepasan H
2
O menghasilkan fragmen [C
15
H
24
]
+
dengan mz 204. Pelepasan CH
3
menghasilkan fragmen [C
14
H
21
]
+
dengan mz 189. Pelepasan C
2
H
4
menghasilkan fragmen [C
12
H
17
]
+
dengan mz 161 Pelepasan CH
2
menghasilkan fragmen [C
11
H
15
]
+
dengan mz
Universitas Sumatera Utara
147. Pelepasan CH
2
menghasilkan fragmen [C
10
H
13
]
+
dengan mz 133, pelepasan C
3
H
2
menghasilkan fragmen [C
7
H
11
]
+
dengan mz 95, pelepasan CH
2
menghasilkan fragmen [C
6
H
9
]
+
dengan mz 81. Pelepasan C
3
H
2
menghasilkan fragmen [C
3
H
7
]
+
dengan mz 43 Pelepasan CH
4
menghasilkan fragmen [C
3
H
3
]
+
dengan mz 27, Pola fragmentasi selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 15 halaman 68.
7. Elemol; puncak dengan waktu tambat 26,235 menit mempunyai M
+
222 diikuti fragmen mz 204, 189, 161, 135, 119, 93, dan 41.
Spektrum massa unknown
Spektrum massa library
Spektrum massa unknown dibandingkan dengan data library yang memiliki tingkat similarity indeks tertinggi 85, maka kemungkinan senyawa tersebut Elemol C
15
H
26
O dengan rumus bangun seperti pada gambar 9.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 9. Rumus bangun Elemol
Spektrum massa unknown memberikan puncak ion molekul M
+
222 yang merupakan berat molekul dari C
15
H
6
O. Pelepasan H
2
O menghasilkan fragmen [C
15
H
24
]
+
dengan mz 204. Pelepasan CH
3
menghasilkan fragmen [C
14
H
21
]
+
dengan mz 189. Pelepasan C
2
H
4
menghasilkan fragmen [C
12
H
17
]
+
dengan mz 161 Pelepasan C
2
H
2
menghasilkan fragmen [C
10
H
15
]
+
dengan mz 135. Pelepasan CH
4
menghasilkan fragmen [C
9
H
11
]
+
dengan mz 119, pelepasan C
2
H
2
menghasilkan fragmen [C
7
H
9
]
+
dengan mz 93, pelepasan C
4
H
4
menghasilkan fragmen [C
5
H
3
]
+
dengan mz 41, Pola fragmentasi selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 15 halaman 69.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan