Analisis minyak atsiri simplisia daun kayu putih kering

Tabel 3. Waktu tambat dan konsentrasi komponen minyak atsiri simplisia daun kayu putih segar hasil analisis GC-MS No Nama Komponen Waktu tambat menit Rumus molekul Berat molekul Kadar 1 α- pinene 6,641 C 10 H 16 136 0,79 2 Sineol 9,465 C 10 H 18 O 154 26,28 3 α- terpineole 13,808 C 10 H 18 O 154 9,77 4 Kariofilen 20,975 C 15 H 24 204 3,38 5 α- kariofilen 21,889 C 15 H 24 204 2,76 6 Ledol 25,555 C 15 H 26 O 222 2,27 7 Elemol 26,235 C 15 H 26 O 222 3,14

4.4.2 Analisis minyak atsiri simplisia daun kayu putih kering

Hasil analisis GC-MS minyak atsiri dari simplisia daun kayu putih kering diperoleh 26 puncak, seperti yang tampak pada gambar 2. Tetapi komponen yang akan dibahas dan dibuat fragmentasinya adalah tujuh komponen yang puncaknya paling tinggi kromatogram dapat dilihat pada gambar 2: Universitas Sumatera Utara Gambar 2. Kromatogram GC minyak atsiri dari simplisia daun kayu putih kering Tabel 4. Waktu tambat dan konsentrasi komponen minyak atsiri simplisia daun kayu putih kering hasil analisis GC-MS. No Nama Komponen Waktu tambat menit Rumus molekul Berat molekul Kadar 1 α- pinene 6,641 C 10 H 16 136 1,23 2 Sineol 9,451 C 10 H 18 O 154 32,15 3 α- terpineole 14,238 C 10 H 16 154 8,88 4 Kariofilen 20,962 C 15 H 24 204 2,86 5 α- kariofilen 21,878 C 15 H 24 204 2,31 6 Ledol 25,793 C 15 H 26 O 222 2,17 Universitas Sumatera Utara 7 Elemol 26,225 C 15 H 26 O 222 3,11 Dari kedua data tabel diatas dapat diketahui bahwa adanya perbedaan banyaknya puncak minyak atsiri pada simplisia daun kayu putih segar dan kering, dimana pada kromatogram daun kayu putih segar terdapat lebih banyak puncak daripada pada kromatogram minyak kayu putih kering, dimana pada kromatogram daun kayu putih segar terdapat 32 puncak sedangkan pada kromatogram daun kayu putih kering hanya 26 puncak. Hal ini dapat disebabkan karena pada simplisia yang kering sudah mengalami proses pengeringan jadi kemungkinan komponen yang ada didalamnya sebagian akan menguap atau hilang, sedangkan pada daun kayu putih segar tidak mengalami pengeringan jadi komponenya masih lengkap. Kemudian pada komponen daun kayu putih segar dan kering mengandung komponen sineol yang merupakan komponen utama dari daun kayu putih, tetapi dalam penelitian ini kadar sineol pada daun kayu putih kering lebih tinggi dari pada kadar sineol pada daun kayu putih segar jadi dalam hal ini tidak sesuai dengan apa yang diinginkan hal ini disebabkan karena pada waktu destilasi atau pengambilan minyak daun kayu putih segar sudah lebih dari 12 jam karena daun kayu putih segar tidak bisa diambil setiap hari dan untuk menjaga agar tetap segar disimpan dalam lemari es. kayu putih yang akan disuling sebaiknya masih dalam keadaan segar atau paling tidak belum lebih dari 12 jam setelah dipanen, apabila penyulingan daun tersebut dilakukan lebih dari 12 jam kemudian daun sudah tidak segar lagi maka rendemen serta kualitas minyak yang dihasilkan akan berkurang. Kadar sineol yang merupakan komponen yang sangat penting juga akan menurun.

4.5 Fragmentasi dan Analisis Hasil Spektrofotometri Massa

Dokumen yang terkait

Isolasi Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Dari Rimpang Bangle (Zingiber Montanum (J.König) Link Ex A. Dietr) Segar Dan Kering Secara Gc-Ms

13 132 103

Perbandingan Kadar Dan Komponen Minyak Atsiri Rimpang Cabang Dan Rimpang Induk Kunyit (Curcuma Longa L.) Segar Dan Kering Secara Gc-Ms

8 63 132

Isolasi Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Dari Rimpang Temu Kunci (Boesenbergia ROTUNDA (L.) Mansf.) Segar Dan Kering Secara Gc-Ms

13 65 107

Isolasi Minyak Atsiri dari Sereh Merah (Andropogon citratus DC.) Segar dan Kering Serta Analisis Komponen Secara GC-MS

5 68 93

Karakterisasi Simplisia, Isolasi, Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Buah Segar Dan Kering Tumbuhan Attarasa (Litsea cubeba Pers.) Secara GC-MS

15 107 92

Isolasi Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Dari Daun Kayu Manis ( Cinnamomum burmanii ) Dengan Cara GC-MS

16 147 70

Karakterisasi Simplisia, Isolasi dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Buah Kemukus (Cubebae fructus) dari Wonosobo dan Padang Sidempuan Secara GC-MS

2 78 87

Karakterisasi Simplisia, Isolasi Dan Analisi Komponen Minyak Atsiri Dari Rimpang Dan Daun Kunyit (Curcuma Domestica Val.) Kering Secara Gc-Ms

1 51 92

Karakterisasi Simplisia dan Isolasi Minyak Atsiri dari Daun Salam Koja (Murraya koenigii L. Spreng) Segar dan Kering serta Analisis Komponennya Secara GC-MS

12 85 101

Karakterisasi Simplisia Dan Isolasi Minyak Atsiri Dari Kulit Buah Jeruk Jingga (Citrus x Jambhiri Lush) Segar Dan Kering Serta Analisis Komponennya Secara GC-MS

0 29 98