BAB III MILITER SEBAGAI KEKUATAN POLITIK
A. Definisi Kekuatan Politik
Kekuatan Politik adalah kemampuan suatu kelompok dalam mempengaruhi proses pembuatan dan perumusan keputusan-keputusan
politik yang menyangkut masyarakat umum. Kemampuan mempengaruhi dilakukan kelompok dengan menggunakan sumber-sumber kekuasaan dan
akses yang dimiliki, sehingga keputusan-keputusan yang dibuat pemerintah akan menguntungkan mereka. Suatu kelompok akan mempengaruhi
keputusan-keputusan politik, apabila keputusan-keputusan yang dibuat menyangkut kepentingan mereka, sehingga apapun konsekuensinya akan
dihadapi oleh kelompok-kelompok tersebut dengan berbagai upaya. Upaya- upaya yang dilakukan biasanya dengan mengerahkan sumber-sumber
kekuasaan yang dimiliki dan disalurkan melalui saluran-saluran yang tersedia.
61
Kesadaran mengenai perkembangan teori, pendekatan dan wawasan baru dalam memahami kekuatan-kekuatan politik yang pada dasarnya telah
meletakkan tata susunan politik dan kekuatan politik yang berada di dalamnya dalam konteks dan hubungannya dengan persoalan-persoalan
yang dalam dan luas ini dengan sendirinya menuntut untuk dipahaminya
61
Hand Out Mata Kuliah Haniah Hanafie, Kekuatan-Kekuatan Politik, Jakarta: 2007, h. 15
pula perkembangan sejarah, struktur sosial dan ekonomi dimana tata susunan politik dan kekuatan-kekuatan politik itu berada. Kekuatan-
kekuatan politik kontemporer yang menampilkan diri sebagai partai politik, militer, pemuda, mahasiswa, kaum intelektual dan golongan pengusaha serta
kelompok-kelompok penekan yang lain pada dasarnya memiliki asal usul di dalam perubahan-perubahan besar sosial, politik dan ekonomi. Perubahan-
perubahan ini bukan hanya saja telah menimbulkan pengaruh yang mendalam , tetapi juga dalam perkembangan sosial, politik dan ekonomi.
Sangatlah penting kiranya untuk segera disadari bahwa perubahan- perubahan ini telah menampilkan dimensi-dimensi pokok yang menjelaskan
pemunculan dan perkembangan kekuatan-kekuatan politik kontemporer. Dimensi-dimensi itu adalah
62
: 1
Politik, ekonomi dan masalah-masalah sosial yang lain secara pelan- pelan tidak lagi menjadi monopoli kaum bangsawan, tetapi telah
menjadi masalah-masalah masyarakat luas. Terdapat suatu perkembangan nyata menuju suatu perluasan partisipasi politik dan
hak pilih. Proses inilah yang telah mengawali kelahiran partai politik dan pengelompokan-pengelompokan politik yang lain.
2 Semakin kuatnya peranan kelas menengah di hampir seluruh bidang
kehidupan. Proses ini juga dibarengi dengan pengukuhan kebudayaan kota. Tampilnya kelas menengah dan pengukuhan
kebudayaan kota inilah yang telah menandai kelahiran kelas
62
Farchan Bulkin, Kekuatan Politik : Perspektif Dan Analisa, Pengantar dalam Seri Prisma I: Analisa Kekuatan Politik Di Indonesia, Jakarta: LP3ES, 1985, h. x-xi.
menengah, kaum profesional dan golongan intelektual sebagai kekuatan politik penting yang tidak bisa diabaikan.
3 Pemunculan, pertumbuhan dan perkembangan negara modern dalam
bentuk seperti yang dikenal dewasa ini. Ini berarti bahwa birokrasi dan aparatur negara secara pelan-pelan telah pula menjadi unsur
penting dalam kehidupan sosial, ekonomi dan politik. Termasuk dalam proses ini adalah penampilan angkatan bersenjata sebagai
unsur penting negara yang mulai dipimpin dan diorganisasi sesuai dengan prinsip-prinsip profesionalisme.
4 Muncul dan berkembangnya nilai-nilai, filsafat dan ideologi yang
memberikan dasar-dasar pengukuhan, pengesahan dan rasionalisasi untuk berjalan dan berkembangnya tata susunan politik dan
konfigurasi kekuatan-kekuatan politik baru itu. Bila dilihat dari pendekatan di atas maka dalam kehidupan bernegara
perlu kestabilan sosial, ekonomi dan politik. Militer sebagai sebuah organisasi yang mempunyai sumber power yang bersinergi dengan negara
berkewajiban atas keamanan dan kenyamanan dalam sektor sosial, ekonomi dan politik. Dengan sumber powernya, militer telah menjelma sebagai salah
satu kekuatan dalam negara.
B. Penggolongan Kekuatan-Kekuatan Politik