Testosteron Undekanoat TU yang dikembangkan untuk kontrasepsi pria digunakan dalam bentuk injeksi liquid. Sediaan tersebut
diberikan dengan cara injeksi secara intramuskular. Efek utama dari testosteron hasil hidrolisis Testosteron Undekanoat TU tersebut terjadi
setelah adanya ikatan testosteron terhadap reseptor spesifiknya yang membentuk kompleks homon-reseptor. Kompleks hormon-reseptor
tersebut masuk ke dalam inti sel dimana ia akan memodulasi transkripsi gen-gen tertentu setelah terikat dengan DNA. Tujuan utama pemberian
Testosteron Undekanoat TU adalah mempertahankan tingginya kadar testosteron jangka panjang pada pria yang ikut dalam kotrasepsi pria
Ilyas, 2008.
2.7 Medroksiprogesteron Asetat
Medroksiprogesteron Asetat MPA merupakan esterifikasi progesteron pada rantai C-17 grup hidroksil sehingga menghasilkan rantai
alkil. Semakin panjang rantai alkil ini semakin lama pula efek kerjanya di dalam tubuh, karena waktu biotransformasinya menjadi lebih lama Henzl,
1991 dalam disertasi Ilyas 2007. Berbentuk serbuk hablur berwarna putih, tidak berbau dan stabil dalam air. Medroksiprogesteron Asetat
MPA memiliki titik cair antara 200°C-210°C dan mudah larut dalam kloroform, aseton dan di-oksan, dapat larut dalam etanol dan metanol,
sukar larut dalam eter, serta tidak larut dalam air Moeloek, 1991.
Gambar 7
. Rumus
bangun Medroksiprogesteron
Asetat Andajaningsih, 1995.
Medroksiprogesteron Asetat MPA adalah suatu progesteron sintetik yang memiliki efek kerja panjang long acting di dalam tubuh bila
diberikan secara intramuskular. Penggunaan progesteron pada pria didasari oleh prinsip kerja yang sama pada wanita, yaitu menekan sekresi
gonadotropin hipofisis yang menghambat produksi Follicle Stimulating Hormone FSH dan Luteinizing Hormone LH melalui umpan balik
negatif dan selanjutnya akan menekan spermatogenesis sehingga dapat digunakan sebagai kontarsepsi pria. Pada pria progesteron dihasilkan oleh
testis dan kelenjar adrenal testis sebagai hasil antara biosintesis androgen testis dan kortiko steroid meskipun dalam jumlah relatif sedikit Moeloek,
1991. Pemberian progestin pada laki-laki normal akan menekan fungsi
testis secara efektif, menurunkan jumlah sperma dan menekan libido serta potensi seks. Dari berbagai penelitian diketahui dosis efektif
Medroksiprogesteron Asetat MPA yang dapat menurunkan konsentrasi dan viabilitas spermatozoa, serta kadar hormon testosteron pada tikus galur
Sprague-Dawley adalah dosis 1,25 mg. Sedangkan untuk menekan produksi hormon Follicle Stimulating Hormone FSH dan Luteinizing
Hormone LH pada pria dan wanita adalah dosis 150 mg dan dosis ini dapat bertahan di dalam tubuh selama tiga bulan Yurnadi, 2008.
Pemberian kombinasi 500 mg Testosteron Undekanoat TU dengan 250 mg Medroksiprogesteron Asetat MPA dapat menekan spermatogenesis
sampai azoospermia Gu, 2004. Penggunaan Medroksiprogesteron Asetat MPA dapat menekan
spermatogenesis tetapi juga menekan sekresi testosteron. Hal ini menyebabkan penurunan libido, sehingga perlu dikombinasikan dengan
Testosteron Undekanoat TU. Kombinasi Testosteron Undekanoat TU dan Medroksiprogesteron Asetat MPA merupakan kontrasepsi paling
efektif dan waktu yang dibutuhkan untuk menghambat sekresi gonadotropin Follicle Stimulating Hormone FSH dan Luteinizing
Hormone LH dapat lebih lama Kusmana, 2001.
BAB III KERANGKA KONSEP
Pembuatan preparasi Penyuntikan minggu ke 8
Penyuntikan minggu ke 0 Penimbangan
Pengamatan histologi spermatogenesis
Pengukuran konsentrasi spermatozoa
Pembedahan minggu ke 12 Penimbangan
Penimbangan
Testis Vas deferens
Analisa data Aklimatisasi 1 minggu
Tikus jantan
Rattus novergicus
L galur Sprague Dawley