Metode Analisi Data METODOLOGI PENELITIAN

D. Metode Analisi Data

Setelah kuiseoner yang dikirimkan kepada responden kembali, maka langkah selanjutnya adalah menganalisis data dengan metode analisis yang sesuai untuk digunakan. Dengan memberikan dan menjumlahkan bobot jawaban pada masing-masing pertanyaan untuk masing-masing variabel. 1. Uji Kualidata Data a. Uji validitas Uji validitas dimaksudkan untuk mengukur sejauhmana variabel yang digunakan benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur. Pengujian validitas dengan menggunakan Pearson Correlation yaitu dengan cara menghitung korelasi antar skor masing-masing butir pertanyaan dengan total skor Ghozali,2005. Kriteria valid atau tidak valid adalah jika korelasi antara skor masing-masing butir pertanyaan tersebut dapat dikatakan valid, dan jika korelasi skor masing-masing butir pertanyaan denga total skor mempunyai tingkat signifikan 0,05 maka butir pertanyaan tersebut tidak valid Santoso,2001. b. Uji Realibilitas Uji reabilitas dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukuran yang sama. Peneliti melakukan uji reliabilitas dengan menghitung Cronbach’s Alpha dari masing-masing instrument dalam suatu variabel. Reliabilitas suatu instrument variabel dikatakan baik 36 jika memeliki cronbach’s alpha 0.6 Nunnaly,1967 dalam Ghozali, 2005. 2. Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas, uji heteroskedastisitas dan uji multikolonieritas. a. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk melihat penyebaran data yang normal atau tidak, karena data diperoleh langsung dari pertama melalui kuisioner dalam Ghozali,2005 screening terhadap normalitas data merupakan langkah awal yang harus dilakukan untuk setiap analisis multivariate, khususnya jika tujuannya adalah inferensi. Pengujian normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan uji normal probability plot dimana data dikatakan normal jika nilai sebaran data berada disekitar garis lurus diagonal. b. Uji heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Deteksi ada atau tidaknya heteroskesdastisitas dapat dilihat dari ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar, kemudian menyempit, maka mengindikasikan bahwa telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada 37 pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali,2005:105. c. Uji Multikolonieritas Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen Ghozali,2005:91. Deteksi ada tidaknya multikolonieritas dalam model regresi adalah dilihat dari besaran VIF Variance Inflation Factor dan tolerance TOL. Regresi bebas dari masalah multikolonieritas jika nilai VIF 10 dan nilai tolerance 10 Ghozali,2005:92. 3. Uji hipotesis a. Koefesien Determinasi R 2 Koefisien determinasi R 2 bertujuan mengukur seberapa jauh kemampuan variabel independen kemampuan intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual dalam menjelaskan variasi variabel dependen sikap etis fiskus. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai yang mendekati satu berarti variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen Ghozali,2005:83. Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam 38 mode. Setiap penambahan satu variabel independen, maka R 2 pasti meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena itu penelitian ini menggunakan nilai R 2 koefisien determinasi, jika nilai R 2 adalah sebesar 1 berarti fluatuasi varabel dependen seluruhnya dapat dijelaskan oleh variabel independen dan tidak ada faktor lain yang menyebabkan fluktuasi variabel dependen. Nilai R 2 berkisar 0 sampai 1. Jika mendekati 1 berarti semakin kuat kemampuan variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen. Sebaliknya, jika nilai R 2 semakin mendekati angka 0 berarti semakin lemah kemampuan variabel independen dapat menjelaskan fluktuasi variabel dependen Ghozali,2005. b. Uji signifikansi simultan Uji Statistik F Uji F dilakukan dengan tujuan menguji apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Jika nilai signifikansi 0,05 maka H a ditolak, sebaliknya jika nilai signifikansi 0,05 maka H a diterima. c. Uji Parameter Individual Uji statistik t Uji t bertujuan untuk menguji seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual yaitu kemampuan intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual dalam menerangkan variabel dependen, yaitu sikap etis fiskus. 39 d. Analisis Regresi Berganda Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan multiple regression untuk menguji pengaruh kemampuan intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual terhadap sikap etis fiskus. Jadi analisis regresi berganda akan dilakukan bila jumlah variabel independennya minimal 2, yang dirumuskan sebagai berikut: Y = α + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + e Dimana : α : Konstanta β 1 : Koefisien Kemampuan Intelektual β 2 : Koefisien Kecerdasan Emosional β 3 : Koefisien Kecerdasan Spiritual Y : Sikap Etis Fiskus X 1 : Kemampuan Intelektual X 2 : Kecerdasan Emosional X 3 : Kecerdasan Spiritual e : error

E. Operasional Variabel Penelitian

Dokumen yang terkait

PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL DAN KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP SIKAP ETIS MAHASISWA MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

3 69 15

PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL, KECERDASAN SPIRITUAL, PERILAKU Pengaruh Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual, Perilaku Belajar dan Latar Belakang Pendidikan Menengah Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntans

0 3 15

PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL, KECERDASAN SPIRITUAL, PERILAKU Pengaruh Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual, Perilaku Belajar dan Latar Belakang Pendidikan Menengah Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntans

0 2 17

PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL, KECERDASAN SPIRITUAL, DAN KECERDASAN Pengaruh Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual, Dan Kecerdasan Sosial Terhadap Pemahaman Akuntansi (Studi Kasus Mahasiswa Program Stu

0 2 16

PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL, KECERDASAN SPIRITUAL, DAN KECERDASAN Pengaruh Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual, Dan Kecerdasan Sosial Terhadap Pemahaman Akuntansi (Studi Kasus Mahasiswa Program Stu

0 2 19

Pengaruh Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual, dan Gender pada Sikap Etis Mahasiswa Magister Akuntansi Universitas Udayana.

0 1 45

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN SPIRITUAL, KECERDASAN SOSIAL TERHADAP PEMAHAMAN AKUNTANSI Catur Widatik

0 1 10

PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL DAN KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP SIKAP ETIS MAHASISWA MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

0 4 15

PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL, KECERDASAN SPIRITUAL, DAN MUATAN ETIKA DALAM PENGAJARAN AKUNTANSI KEUANGAN TERHADAP SIKAP ETIS MAHASISWA AKUNTANSI

0 0 16

PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL, DAN KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP SIKAP ETIS MAHASISWA S1 AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO - repository perpustakaan

0 0 15