memperhitungkan, membayar, dan melaporkan sendiri besarnya pajak yang harus dibayar.
Ciri dari Self Assessment System ini yaitu: 1
Wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang ada pada wajib pajak sendiri.
2 Wajib pajak aktif, mulai dari menghitung, menyetor dan
melaporkan sendiri pajak yang terutang. 3
Fiskus tidak ikut campur dan hanya mengawasi. c.
With Holding System Sistem ini merupakan sistem pemungutan pajak yang memberi
wewenang kepada pihak ketiga untuk mendorong atau memungut besarnya pajak yang terutang oleh wajib pajak.
8. Asas-Asas Pemungutan Pajak
Menurut Erly 2005 Asas-asas pemungutan pajak sebagaimana dikemukan oleh Adam Smith dalam buku An Inquiri into the nature and
cause of the Wealth of Nations menyatakan bahwa pemungutan pajak
hendaknya didasarkan pada: a.
Equality Pemungutan pajak harus bersifat adil dan merata, yaitu pajak
dikenakan kepada orang pribadi yang harus sebanding dengan kemampuan membayar pajak atau ability to pay dan sesuai dengan
manfaat yang diterima. Adil dimaksudkan bahwa setiap pajak
23
menyumbangkan uang untuk pengeluaran pemerintah sebanding dengan kepentingannya dan manfaat yang diminta.
b. Certainty
Penetapan pajak itu tidak ditentukan sewenang-wenang, oleh karena itu, Wajib Pajak harus mengetahui secara jelas dan pasti besarnya
pajak yang terutang, kapan harus dibayar, serta batas waktu pembayaran.
c. Convenience
Kapan Wajib Pajak itu harus membayar pajak sebaiknya sesuai dengan saat-saat yang tidak menyulitkan wajib pajak sebagai contoh pada saat
Wajib Pajak memperoleh penghasilan, sistem pemungutan pajak ini disebut Pay to You Earn.
d. Economy
Secara ekonomi bahwa biaya pemungutan dan biaya pemenuhan kewajiban pajak bagi wajib pajak diharapkan seminimum mungkin,
demikian pula beban yang dipikul Wajib Pajak.
9. Intelegensi,
Pengertian intelegensi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah daya membuat reaksi atau penyesuaian yang cepat dan tepat, baik
secara fisik maupun mental, terhadap pengalaman-pengalaman baru, membuat pengalaman dan pengetahuan yang telah dimiliki siap untuk
dipakai apabila dihadapkan pada faktor-faktor atau kondisi-kondisi baru kecerdasan. Lain halnya dengan intelektual, intelektual dalam Kamus
24
Besar Bahasa Indonesia berarti cerdas berakal dan berpikiran jernih berdasarkan ilmu pengetahuan; yang mempunyai kecerdasan tinggi
cendekiawan; dan totalitas pengertian atau kesadaran, terutama yang menyangkut pemikiran dan pemahaman Depdiknas, 2007.
10. Kemampuan Intelektual
Menurut Thoha 2000 kecerdasan intelektual IQ adalah kecerdasan seseorang yang dibawa sejak lahir dan pengaruh didikan dan
pengalaman. Robin 1996 kecerdasan intelektual IQ adalah kecerdasan
numeris, pemahaman verbal, kecepatan perseptual, penalaran induktif, penalaran deduktif, visualisasi ruang, dan ingatan.
Banyak diantara orang yang sebenarnya memiliki intelengensi yang cukup tinggi, tetapi tidak mendapat kemajuan dalam lingkungannya.
Ini disebabkan karena misalnya, kekurangmampuan bergaul dengan orang lain dalam masyarakat atau kurang memiliki cita-cita yang tinggi sehingga
tidak atau kurangnya adanya usaha untuk mencapainya. Sebaliknya ada pula seseorang yang sebenarnya memiliki intelengensi yang sedang saja,
dapat lebih maju dan mendapatkan kehidupan yang lebih layak berkat ketekunan dan keuletan dan tidak banyak faktor-faktor yang mengganggu
atau merintanginya. Azwar 2004 kecerdasan intelektual IQ adalah interprestasi hasil
tes inteligensi kecerdasan ke dalam angka yang dapat menjadi petunjuk
25
mengenai kedudukan tingkat inteligensi seseorang. Alfred Binet dan Theodore Simon mendefinisikan inteligensi sebagai kemampuan yang
terdiri dari tiga komponen, yaitu: kemampuan untuk mengarahkan pikiran atau mengarahkan tindakan, kemampuan untuk mengubah arah tindakan
bila tindakan tersebut telah dilakukan, dan kemampuan untuk mengeritik diri sendiri.
Kemampuan intelektual merupakan logika deduktif dan pemikiran abstrak, mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah dan sanggup
menyelesaikan dilema etis. intelegent quotient IQ dihitung berdasarkan perbandingan antara tingkat kemampuan mental mental age dengan
tingkat usia chronological age, merentang mulai dari kemempuan dengan katagori idiot sampai dengan jenius Syaodih, 2005 dalam
Sudrajat, 2008 ada tujuh dimensi yang membentuk kemampuan intelektual seseorang, yaitu: kemahiran berhitung, pemahaman verbal,
kecepatan preseptual, penalaran induktif, penalaran deduktif, visualisasi ruang,dan ingatan.
11. Kecerdasan Emosional