mengenai kedudukan tingkat inteligensi seseorang. Alfred Binet dan Theodore Simon mendefinisikan inteligensi sebagai kemampuan yang
terdiri dari tiga komponen, yaitu: kemampuan untuk mengarahkan pikiran atau mengarahkan tindakan, kemampuan untuk mengubah arah tindakan
bila tindakan tersebut telah dilakukan, dan kemampuan untuk mengeritik diri sendiri.
Kemampuan intelektual merupakan logika deduktif dan pemikiran abstrak, mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah dan sanggup
menyelesaikan dilema etis. intelegent quotient IQ dihitung berdasarkan perbandingan antara tingkat kemampuan mental mental age dengan
tingkat usia chronological age, merentang mulai dari kemempuan dengan katagori idiot sampai dengan jenius Syaodih, 2005 dalam
Sudrajat, 2008 ada tujuh dimensi yang membentuk kemampuan intelektual seseorang, yaitu: kemahiran berhitung, pemahaman verbal,
kecepatan preseptual, penalaran induktif, penalaran deduktif, visualisasi ruang,dan ingatan.
11. Kecerdasan Emosional
Menurut Wibowo 2002 kecerdasan emosional adalah kecerdasan untuk menggunakan emosi sesuai dengan keinginan, kemampuan untuk
mengendalikan emosi sehingga memberikan dampak yang positif. Kecerdasan emosional dapat membantu membangun hubungan dalam
menuju kebahagian dan kesejahteraan.
26
Menurut Golemen 2000 kecerdasan emosional adalah kemampuan merasakan, memahami, dan secara efektif menerapkan daya
dan kepekaan emosi sebagai sumber energi, informasi, koneksi, dan pengaruh manusiawi.
Menurut Goleman 2007 terdapat lima dimensi atau komponen kecerdasan emosional EQ yaitu:
a. Pengenalan diri self awareness
Dimensi pertama adalah self awareness, artinya mengetahui keadaan dalam diri, hal yang lebih disukai, dan intuisi. Kompetensi dalam
dimensi pertama adalah mengenali emosi diri, mengetahui kekuatan dan keterbatasan diri, dan keyakinan akan kemampuan sendiri.
b. Pengendalian Diri self regulation
Dimensi kedua adalah self regulation, artinya mengelola keadaan dalam diri dan sumber daya diri sendiri. Kompetensi dimensi kedua ini
adalah menahan emosi dan dorongan negatif, menjaga norma kejujuran dan integritas, bertanggung jawab atas kinerja pribadi, luwes terhadap
perubahan dan terbuka terhadap ide-ide serta informasi baru. c.
Motivasi motivation Dimensi ketiga adalah motivation, artinya dorongan yang membimbing
atau membantu peraihan sasaran atau tujuan. Kompetensi dimensi ketiga adalah dorongan untuk menjadi lebih baik, menyesuaikan
dengan sasaran kelompok atau organisasi, kesiapan untuk
27
memanfaatkan kesempatan, dan kegigihan dalam memperjuangkan kegagalan dan hambatan.
d. Empati empaty
Dimensi keempat adalah empaty, yaitu kesadaran akan perasaan, kepentingan dan keprihatinan orang. Dimensi keempat terdiri dari
kompetensi understanding others, developing others, costumer service, menciptakan kesempatan melalui pergaulan dengan berbagai macam
orang, membaca hubungan antara keadaan emosi dan kekuatan hubungan suatu kelompok.
e. Keterampilan Sosial sosial skill
Dimensi kelima adalah sosial skill, artinya kemahiran dalam menggugah tanggapan yang dikehendaki oleh orang lain. Diantaranya
adalah kemempuan persuasi, mendengar dengan terbuka, dan memberi kesan yang jelas, kemampuan menyelesaikan pendapat, semangat
leadership , kolaborasi dan kooperasi, serta time building.
12. Kecerdasan spiritual