Teori Globalisasi Kerangka Teori

29 terdistorsi sehingga momentum pertumbuhan ekonomi, sebagai sumber pendapatan negara dalam negara kesejahteraan mengalami perlambatan. Bagaimana mungkin mewujudkan distribusi kemakmuran tanpa menggerogoti keuntungan kelas kapitalis. Pontoh, 2003 : 48-49 Cara-cara Keynes hanya akan mendorong suatu inflasi harga barang- barang dan jasa-jasa saja bila para investor yang menguasai bisnis oligarki finasial tidak bisa memperluas pasar bagi peningkatan produksinya. Selama depresi besar tersebut tidak ada perluasan pasar seperti yang diharapkan, itulah mengapa keampuhan kebijakan Keynesian sangat terbatas. Dikaitkan dengan ekonomi Cina, Meskipun dalam hal ini Deng Xiaoping menerapkan sistem ekonomi liberal, intervensi negara tetap dipertahankan. Pemerintah pusat tetap melakukan intervensi dan kontrol terhadap perekonomian negara, kemudian faham komunis tetap dipertahankan sebagai ideologi negara meski tidak diterapkan secara kaku. Cina menggunakan Sistem ekonomi Pasar Sosialis, yaitu suatu sistem ekonomi yang berorientasi pasar, namun tetap berada dalam bingkai sistem politik yang digariskan oleh Partai Komunis Cina sehingga sistem ini sering juga disebut dengan Sistem Sosialis dengan karakteristik Cina. Sistem ini telah menggantikan model ekonomi perencanaan terpusat yang umumnya dianut negara-negara dengan sistem komunis. Wibowo, 2000 : 64

II. Teori Globalisasi

Istilah globalisasi diberi beberapa pengertian dan dipahami di dalam berbagai konteks sesuai penggunaannya. Menurut Princeton N. Lyman, dari Institut Keamanan Amerika Serikat dan mantan Duta negara di Afrika Selatan, 30 globalisasi biasanya merujuk kepada rapid growth of interdependency and connection in the world of trade and finance Lyman, 2000:90 Tetapi dia sendiri berpendapat bahwa globalisasi tidak dapat dibatasi hanya sebagai fenomena perdagangan dan sirkulasi keuangan yang berkembang dan kian meluas. Karena menurutnya, there are other Trends Driven by the same explosion of technological capability that have facilitated the financial changes. Globalization from communications is one such trend . Lyman, Ibid Pusat Kajian Globalisasi dan Regionalisasi CSGR, Universitas Warwick Inggris, juga menolak pengertian globalisasi yang yang terbatas pada fenomena ekonomi. Di samping itu, dia tidak dapat menerima pandangan yang mengatakan bahwa apa yang disebut globalisasi hanyalah merupakan fenomena Amerika Utara, bukannya fenomena Eropa. Insitut itu menekankan pendiriannya bahwa pemahaman pada globalisasi melaksanakan berbagai dimensi, yaitu politik, ideologi, ekonomi dan budaya. Banyak benda dapat diglobalisasikan. Diantaranya, goods, services, money, people, information, effects on the international order and less tangible things such as IDEAS, behavioural norms and cultural practices .Loy,1998:63 Selaras dengan cakupan luas fenomena globalisasi ini, CSGR memiliki dua pandangan terhadap fenomena itu. Pertama, globalisasi dipandang sebagai satu kumpulan proses. Globalization is the emergence of a set of sequences and processes that are increasingly unhindered by territorial or jurisdictional barriers and that indeed enhance the spread of trans-border practices in economic, political, cultural and social domains. Kedua, globalisasi dilihat sebagai satu wacana. Globalization is a Discourse of political and economic 31 knowledge ordered one view of how to make the postmodern world manageable. David Loy, seorang dosen dari Universitas Bunkyo Jepang dan salah seorang pembentang kertas di Konferensi Globalisasi anjuran melihat globalisasi sebagai a complex set of developments: economic, political, technological and cultural . Loy, Ibid Deklarasi yang dikeluarkan di akhir Konferensi yang sama telah membuat kesimpulan berikut: Globalization refers to the interconnectedness of human activity on a global scale, to the unprecendented flows of capital and labour, technology skills, IDEAS and Values across state and national boundaries, but in ways which neither states nor Nations can adequately control . Loy,Ibid Variasi dimensi globalisasi juga ditegaskan oleh Leonor Briones, Ketua Focus on the Global South , sebuah badan regional non-pemerintah NGO yang berkantor pusat di Bangkok. Menurutnya, bukan saja terdapat globalisasi bisnis dan ekonomi tetapi sejalan dengannya juga terdapat globalization of the Democratic institusi, social development and human rights and the womens movement .Briones, http:www.elibrary.com diakses pada 20, Februari, 2010 Akhirnya, karena bahwa globalisasi ekonomi pada umumnya dianggap sebagai inti fenomena yang dinamakan globalisasi, maka ingin dijelaskan di sini satu definisinya yang dihitung dapat membantu kita merumuskan arti dan ciri-ciri globalisasi secara komprehensif. Economic globalisation is a deepening process from interdependence from world economies in any fields, including production and market, which optimize the distribution of any production factors and resources by MÃ¥llag cross-border flows of human resources, capital, 32 Commodities, services, technology and information. http:www.elibrary.com diakses pada tanggal 20 Februari 2010 Berdasarkan beberapa definisi dan penjelasan diatas, dapat diidentifikasikan ide-ide kunci yang terkandung dalam konsep globalisasi. Dengan mengambil ide-ide ini kita dapat mengajukan makna komprehensif globalisasi seperti berikut. Globalisasi adalah suatu himpunan proses pengaliran global berbagai jenis objek yang melibatkan berbagai bidang aktivitas manusia. Objek yang diglobalisasikan bisa jadi fisik atau bukan fisik. Bisa jadi dalam bentuk informasi, ide, nilai, institusi, atau sistem. Himpunan proses pengaliran global ini dan bidang aktivitas manusia yang terlibat kian kait mengait, saling tergantung dan kompleks sifatnya. Dengan bersandarkan definisi dan penjelasan fitur-fitur utama globalisasi yang disebutkan di atas, kita dapati adalah wajar untuk membelah fenomena dan proses globalisasi ke berbagai dimensi. Globalisasi yang diberi arti luas ini adalah suatu hakikat yang tidak dapat dipertentangkan. Kita juga mengambil pendirian di sini bahwa hakikat yang dinamakan globalisasi itu sudah ada sebelum istilah globalisasi diperkenalkan lagi. Globalisasi sudah ada dalam era penjajahan dan imperialisme Barat yang dimulai di sekitar tahun 1500, Pada sifatnya, imperialisme adalah suatu bentuk globalisasi. Paling tidaknya, bisa dianggap sebagai agen globalisasi. Semua imperialisme memiliki kecenderungan untuk menglobalisasikan objek tertentu. Dalam membuat pernyataan bahwa globalisasi adalah suatu kenyataan sebelum zaman kontemporer, tidak berarti tidak ada perbedaan langsung antara globalisasi zaman sekarang dengan globalisasi zaman dahulu. Memang ada perbedaan mencolok antara globalisasi dalam satu era dangan globalisasi dalam era yang 33 lain. Namun demikian, perbedaan itu bukan dari segi sifat tetapi dari segi ciri- cirinya. Selama kita berbicara tentang hakikat yang sama, yaitu globalisasi, maka selama itu sifatnya tetap sama tanpa melihat zamannya. Waltz berpendapat bahwa globalisasi merupakan interdependensi, bahwa adannya saling ketergantungan antara perorangan, perusahaan, dan pasar, negara kurang peduli, karena ekonomi yang mendorong negara-negara untuk membuat sebuah kebijakan. Seperti menjadi lebih saling bergantung antara satu sama lain, keputusan dibuat secara keseluruhan kolektif di bidang ekonomi, bukan secara independen. Waltz,1999:693-700 Waltz berpendapat bahwa negara yang ingin bergabung dengan pasar dunia harus memakai straight jacket, paket kebijakan termasuk anggaran yang seimbang, deregulasi ekonomi, keterbukaan terhadap investasi dan perdagangan, dan mata uang yang stabil. Oleh Karena itu, globalisasi ekonomi sangat prihatin dengan hal tersebut, bukan keputusan politik oleh satu negara atau orang, bukan suatu kawanan investor dan pemberi pinjaman yang memutuskan kapan suatu negara akan menerima investasi dan menjadi pemain ekonomi dunia. Karena merupakan kawanan yang memutuskan keberhasilan suatu negara, mereka tidak peduli tentang siapa yang di pemerintahan, bukan memiliki negara apakah stabilitas, prediktabilitas, transparansi, dan kemampuan untuk mentransfer dan melindungi hak milik pribadi. Walz,Ibid Untuk Waltz, globalisasi juga berarti homogenitas harga, produk, tingkat kepentingan, dan lain-lain. Sebuah ekonomi yang kuat di bawah globalisasi mensyaratkan transparansi, tapi kemudian bahwa transparansi akan mentransfer ideologi ke alam sosial dan politik. Waltz berpendapat bahwa ini ditunjukkan 34 bahwa terlambat meniru dan mengadopsi praktik institusi negara yang telah menunjukkan jalan. Negara-negara dibedakan dari satu sama lain bukan dengan fungsi, tetapi terutama oleh kemampuan Kapasitas. untuk mengubah, mengadopsi, menjaga kekuasaan, perdagangan, beradaptasi. Jika mereka tidak bisa beradaptasi, kemudian Waltz berpendapat bahwa kegagalan mereka akan diterima di komunitas global akan memimpin ke jurang kemiskinan yang lebih besar, investasi kurang, teknologi yang kurang: ekonomi stagnan. Apa globalisasi telah membawa dunia, akhirnya Waltz berpendapat, bukan saling ketergantungan meningkat, tapi ketimpangan tumbuh antara negara Utara dan Selatan. Robinson berfokus pada ekonomi juga, tetapi lebih jauh berpendapat bahwa globalisasi adalah penyebaran kapitalisme di seluruh dunia. Sebelum globalisasi relevan, kekuasaan militer dan berjuang melalui kekuatan fisik, seperti contoh melalui konflik. AS mengambil tempat kolonialisme, intervensi baik secara politik dan militer di Amerika Latin, Timur Tengah dan di tempat lain. Setelah Perang dunia II, ini meninggalkan AS dengan tanggung jawab stabilitas, dan mereka sering memilih rezim otoriter. Robinson: 1996: 615-665 Ketika ekonomi global menjadi lebih relevan dan didefinisikan, sebuah elit yang baru muncul berdasarkan kekuatan kapitalis uang di pasar bebas dan modal perseroan. Robinson menunjukkan bahwa ini terjadi pada pertengahan 1980-an sebelum berakhirnya perang dingin. Ini adalah poin penting, karena hal tersebut menunjukkan bahwa AS prihatin dengan globalisasi ekonomi dan faktor-faktor politik. Apa yang dihasilkan dari perubahan untuk mendukung rezim-rezim otoriter adalah dukungan dari elit polyarchy. Polyarchy mengacu pada sebuah sistem di mana sekelompok kecil yang sebenarnya merupakan aturan masa dan 35 partisipasi dalam pengambilan keputusan terbatas, asumsi polyarchy adalah bahwa elit akan merespon kehendak mayoritas. Di Timur Tengah, gerakan penduduk sedang mencari perubahan sosial yang mendasar, tidak hanya sekadar perubahan dalam proses pemilu. Populer Perbedaan antara demokrasi dan polyarchy penting untuk dicatat demokrasi Populer berarti bahwa mayoritas pemilih memutuskan kebijakan dan hasil representatif, sementara polyarchy menyiratkan bahwa elite akan memutuskan apa yang terbaik bagi mayoritas elit. Transisi dari otoriterisme ke polyarchy tidak menghilangkan koersif aparat tetapi aparat sipil untuk mensubordinasi . Dengan kata lain, siapa pun yang dipilih tidak harus mewakili semua orang, hanya elit ekonomi yang berkuasa. Istilah globalisasi menggambarkan dua proses yaitu produksi kapitalis dan perdagangan menggantikan ekonomi proteksionis melalui spesialisasi dan globalisasi dari proses produksi, dan pasar yang terintegrasi, ini telah menyebabkan integrasi ekonomi nasional, tidak hanya ekonomi, tetapi juga sosial. Aturan ekonomi berbasis di AS, bersama dengan Eropa dan elit penguasa lainnya. Praktek transnasional globalisasi ada tiga tingkat yaitu ekonomi, politik dan budaya. Ekonomi itu adalah modal transnasional yang paling penting bagi elit global. Secara politis, itu adalah keberhasilan elite ekonomi, dan budaya, globalisasi adalah sistem konsumerisme.

III. Teori Perdagangan Internasional