Masalah Sistem Pemasaran Pestisida PT.Syngenta dan Upaya untuk mengatasinya Produsen

74 Tabel 20. Persentase Retailer Berdasarkan Tenggang Waktu Antara Order Dan Delivery Produk Pestisida PT. Syngenta, 2007. Tenggang waktu Persentase Sangat singkat 33,33 Singkat 66,67 Lama 0,00 Terlalu lama 0,00 Jumlah 100,00 Sumber : Analisis data primer 2007, lampiran 13. Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa tenggang waktu antara order dan delivery produk pestisida singkat karena sebagian besar retailer menyatakan tenggang waktu antara order dan delivery singkat yaitu sebesar 66 dari keseluruhan retailer sampel. Hanya 33,33 yang menyatakan tenggang waktunya sangat singkat dan tidak ada retailer yang menyatakan tenggang waktu lama ataupun terlalu lama. Hal ini menunjukkan kontiniuitas produk pestisida PT. Syngenta di tingkat retailer selalu terjaga. Berdasarkan penjelasan mengenai ketersedian produk pestisida PT. Syngenta di atas maka dapat dikatakan bahwa produk pestisida PT. Syngenta tersedia di daerah penelitian.

6.4. Masalah Sistem Pemasaran Pestisida PT.Syngenta dan Upaya untuk mengatasinya

6.4.1. Masalah-Masalah Yang Dihadapi Masalah sistem pemasaran adalah faktor-faktor yang dapat menghalangi atau mengurangi kelancaran sistem pemasaran. Karena sistem pemasaran merupakan kumpulan lembaga-lembaga yang secara langsung maupun tidak langsung terlibat dalam pemasaran maka dari hasil penelitian yang dilakukan, 75 terdapat beberapa masalah dalam sistem pemasaran pestisida PT. Syngenta pada setiap lembaga-lembaga tersebut antara lain :

a. Produsen

1. Harga jual pestisida Harga jual produk pestisida PT. Syngenta relatif tinggi dan termasuk salah satu yang termahal dibandingkan dengan produk pesaing karena produk pestisida PT. Syngenta merupakan produk berkualitas tinggi yang memakai bahan aktif teruji dan bermutu yang diformulasikan secara efektif dengan campuran lain menyebabkan biaya produksi dan operasional yang tinggi, 2. Hubungan dengan retailer kurang Hubungan dengan retailer yang hanya sebatas ikatan kontrak penjualan dibandingkan dengan keunggulan potensial kerjasama produsen pestisida kompetitor yang lebih banyak memberikan hadiah menyebabkan pengelola retailer lebih cenderung untuk menjual produk pesaing. 3. Market share di tingkat retailer rendah dari relatif market share pesaing. Andil pemasaran yang lebih rendah di tingkat retailer disebabkan keuntungan yang diperoleh retailer dari penjualan produk pestisida PT. Syngenta lebih sedikit atau lebih kecil bila dibandingkan dengan menjual produk pestisida pesaing sehingga pengelola retailer lebih memilih untuk memperoleh keuntungan yang lebih besar dengan terlebih dahulu menawarkan produk pesaing kepada konsumen. 4. Kurang terstruktur dalam segmentasi pasar. Manajemen berfikir untuk melayani pasar dan kebutuhan konsumen secara luas dengan efektivitas dan pencapaian tujuan yang sama. Manajemen 76 membuat sedikit perbedaan penawaran dan perencanaan untuk segmen pasar yang berbeda yaitu hanya pada tenaga pemasaran dan kegiatan pemasaran, akan tetapi tidak terdapat perbedaan jenis dan jumlah produk yang ditawarkan, harga dan strategi penawaran.

b. Lembaga perantara pemasaran